tirto.id - Dalam ajaran Islam, seorang yang berjanji wajib menepatinya. Itu artinya, seseorang yang menepati janji, ia telah melakukan berbuatan mulia sesuai ajaran agama.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah siapa yang paling baik menunaikan janji.” (HR. Al Bukhari dari Abu Hurairah)
Sebaliknya, seseorang yang ingkar janji merupakan sebuah perbuatan yang berdosa, karena janji pada hakekatnya adalah utang. Ketika utang itu tidak dibayarkan saat masih di dunia, maka akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 91:
وَ اَوۡفُوۡا بِعَهۡدِ اللّٰهِ اِذَا عَاهَدتُّمۡ وَلَا تَنۡقُضُوا الۡاَيۡمَانَ بَعۡدَ تَوۡكِيۡدِهَا وَقَدۡ جَعَلۡتُمُ اللّٰهَ عَلَيۡكُمۡ كَفِيۡلًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُوۡنَ
Artinya “Tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji. Janganlah kamu melanggar sumpah(-mu) setelah meneguhkannya, sedangkan kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl: 91)
Menurut ulama WAHBAH AZ-ZUHAILI, ayat di atas menyebutkan secara khusus perintah memenuhi janji dan menghormati kesepakatan, karena janji adalah masalah yang serius dan krusial. Kata ‘tepatilah janji dengan Allah’ pada ayat tersebut adalah kata yang bersifat umum mencakup semua janji, kesepakatan, dan perjanjian yang dinyatakan dengan lisan dan dikomitmenkan oleh seseorang, berupa jual beli, pakta, dan kesepakatan dalam masalah yang sesuai dengan nilai-nilai agama.
Lantas apa manfaat menepati janji? Utamanya adalah dapat membuat hati seseorang merasa tenang dan bahagia karena telah menyelesaikan tanggung jawab atas hal yang disepakati. Tak hanya itu, menepati janji juga memiliki berbagai manfaat untuk diri sendiri ataupun orang lain. Berikut ini akan diuraikan beberapa manfaaat menepati janji.
10 Manfaat Menepati Janji Bagi Diri Sendiri
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya, baik janji terhadap Allah, janji terhadap sesamanya, juga janji terhadap dirinya sendiri.
Selain itu, terdapat manfaat menepati janji dalam Islam bagi seorang mukmin. Berikut merupakan 10 manfaatnya bagi diri sendiri.
1. Termasuk Orang yang Bertakwa
Dalam surat Ali Imran ayat 76 dikatakan, orang yang menepati janji termasuk golongan yang bertakwa.
بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ وَٱتَّقَىٰ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: "(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 76).
2. Dipercaya Orang Lain
Menepati janji membuat seseorang lebih dipercaya dan dihargai oleh orang lain. Kepercayaan tersebut merupakan hal penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan menjaga hubungan sesama manusia pun bisa semakin baik.
3. Menjadi Orang yang Bertanggung Jawab
Menepati janji dapat melatih diri untuk menjadi orang yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas hal yang telah disepakati terhadap orang lain merupakan perbuatan terpuji dan dapat menjaga hubungan sesama.
4. Menjadi Manusia yang Berakal
Seorang muslim yang menepati janjinya tergolong manusia yang berakal. Hal tersebut disebutkan dalam surat Ar Ra'd ayat 19-20,
۞ أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلْمِيثَٰقَ
Artinya: "Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (QS. Ar-Ra'd: 19-20).
5. Terbebas dari Beban
Manfaat menepati janji selanjutnya adalah terbebas dari beban utang. Walaupun tidak memiliki nilai seperti utang harta, janji harus dipertanggungjawabkan dan memberi beban kepada pembuatnya sehingga menepati janji dapat merasa seperti diri terbebas dari utang.
6. Merasa Lega dan Damai
Saat menepati janji, seseorang bisa merasa lega karena tanpa disadari janji kerap menjadi bayang-bayang tanggung jawab bagi pembuatnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, seseorang cenderung merasa lega karena telah menyelesaikan tanggungjawabnya dan tidak ada lagi beban yang mengganggu pikiran.
7. Menjadi Pribadi yang Berwibawa
Seseorang yang menepati janji akan dipercaya oleh orang lain. Hal tersebut akan membuat seseorang berwibawa, tidak dilecehkan, dan akan mendapatkan prasangka baik dari orang lain.
8. Menjaga Hubungan Baik
Saat memenuhi janji, relasi antar-individu akan terjalin harmonis. Karena menempati janji merupakan wujud dari memuliakan, menghargai dan menghormati manusia.
9. Terhindar dari Dosa Besar
Mengingkari janji terhadap seseorang termasuk salah satu dosa besar. Tak hanya itu, orang yang tidak menepati janji juga merupakan ciri orang munafik. Dengan menepati janji, seseorang akan terhindar dari dosa besar dan akan meraih keutamaan.
10.Terbebas dari Tuntutan Dunia dan Akhirat
setiap janji akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Itu artinya seseorang yang menepati janji akan terbebas dari tuntutan dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 34:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۚ وَأَوْفُوا۟ بِٱلْعَهْدِ ۖ إِنَّ ٱلْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔولًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra: 34)
Keutamaan Perilaku Menepati Janji
Selain manfaat janji yang telah diuraiakan di atas, terdapat beberapa keutamaan bagi seseorang yang telah menepati janji. lantas, apa saja keutamaan menepati janji? Berikut penjelasannya
1. Dijanjikan surga Firdaus
Selain terbebas dari beban dan tanggung jawab, menepati janji juga merupakan perilaku mulia. Selain itu, menepati janji juga dapat menjadi jalan untuk masuk Surga Firdaus.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mukminun:8)
2. Termasuk Golongan Umat Nabi Muhammad SAW
Dalam sebuah Riwayat hadis, Rasulullah pernah menjelaskan tentang seseorang yang berjanji. Apabila seseorang tidak menepati janji, maka bukan golongan rasulullah. Namun sebaliknya, orang yang menepati janji termasuk golongan Rasulullah. Sebagaimana hadis Riwayat Imam Muslim.
“Orang yang merendahkan orang-orang Mukmin dan yang berjanji tetapi tidak menepati janjinya, maka mereka bukanlah golonganku dan aku bukan dari golongan mereka.” (HR. Muslim)
3. Mendapatkan Kedudukan yang Tinggi di Sisi Allah
Seseorang yang telah menepati janji termasuk golongan orang bertakwa sebagaimana yang tercantum dalam surat Ali Imran ayat 76.
بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ وَٱتَّقَىٰ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: "(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 76)
tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dhita Koesno