Materi Dinamika Kelompok Sosial: Pengertian hingga Unsurnya

4 weeks ago 6

tirto.id - Dalam materi Sosiologi kelas XI semester 1 Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa topik yang menjadi pokok pembahasan. Materi dinamika kelompok sosial salah satunya.

Tema ini berkaitan dengan pembahasan tentang kelompok sosial dalam Sosiologi. Definisi kelompok sosial secara umum adalah kesatuan manusia yang hidup bersama karena ada keterkaitan timbal-balik dan saling memengaruhi.

Setiap orang yang menjadi anggota kelompok sosial bisa saling memengaruhi. Kelompok sosial dapat memberikan pengaruh kepada individu. Sebaliknya, individu yang menjadi anggota bisa pula memengaruhi kelompoknya.

Jalinan keterkaitan antar-individu dan individu-kelompok bisa berdampak pada berbagai proses hubungan, tindakan, dan perubahan dari waktu ke waktu. Proses demikian disebut sebagai dinamika kelompok sosial.

Pengertian Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika kelompok sosial adalah peristiwa yang dapat memengaruhi tindakan, proses, dan perubahan yang terjadi di dalam kelompok atau antar-kelompok dari waktu ke waktu.

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dinamika kelompok sosial merujuk pada perubahan dan interaksi antar-anggota kelompok sosial di masyarakat.

Dinamika kelompok sosial dapat memengaruhi berbagai hal dalam suatu kelompok. Efek dari dinamika itu bisa memengaruhi interaksi antar-anggota, pengambilan keputusan di internal kelompok, hingga tujuan dari suatu kelompok.

Unsur-unsur Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika kelompok sosial dapat terjadi karena beberapa unsur. Berikut penjelasan unsur-unsur dinamika kelompok sosial.

1. Kepemimpinan

Kehadiran seorang pemimpin dalam suatu kelompok merupakan hal yang sangat penting. Sebab, dalam suatu kelompok sosial, pasti ada tujuan yang hendak dicapai bersama. Oleh karena itu, keberadaan pemimpin kelompok diperlukan.

Pemimpin adalah orang yang berpengaruh bagi orang lain. Hal ini dapat diartikan, setiap individu dapat memengaruhi sebuah kelompok melalui peran seorang pemimpin.

Secara umum seorang pemimpin memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi instrumental yang berarti berorientasi pada tujuan atau tugas. Kedua, fungsi ekspresif yang berarti memberikan dukungan emosional bagi anggota kelompoknya.

Setiap pemimpin juga memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Beberapa gaya kepemimpinan dalam suatu kelompok sosial yaitu sebagai berikut:

  • Otoriter (Pemimpin akan membuat semua keputusan sendiri sedangkan anggotanya hanya melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemimpinnya).
  • Demokratis (Pemimpin mengutamakan diskusi kelompok, sehingga pengambilan keputusan dilakukan melalui suatu kesepakatan atau musyawarah mufakat).
  • Laissez Faire (Pemimpin tidak terlalu terlibat dalam pengambilan keputusan dan justru mendorong anggota kelompoknya untuk membuat keputusan sendiri).

2. Organisasi

Dalam kehidupan sosial, masyarakat akan bersinggungan dengan organisasi, baik di bidang pendidikan, ekonomi, hukum, maupun politik. Secara umum, organisasi memiliki ukuran yang lebih besar daripada kelompok. Akan tetapi, organisasi lebih mengarah pada kelompok sekunder yang bersifat formal dan memiliki birokrasi.

Birokrasi merupakan sistem yang terbentuk dari wewenang bertingkat, pembagian kerja, dan aturan yang jelas. Dengan adanya sistem birokrasi, organisasi bisa berkembang dan berjalan berjalan secara terarah, lebih efisien, serta dinilai mampu membawa manfaat.

Hingga level tertentu, kelompok sosial memerlukan keberadaan organisasi. Di level yang paling sederhana, organisasi itu bisa berupa keberadaan struktur yang menunjukkan ada pemimpin dan anggota, atau nilai-nilai yang perlu dipatuhi bersama. Unsur organisasi ini pada akhirnya mendorong adanya dinamika dalam suatu kelompok sosial.

3. Jaringan Sosial

Jaringan sosial mengarah pada hubungan sosial antar-individu ataupun antar-kelompok yang pada akhirnya membentuk suatu ikatan sosial. Jaringan sosial akan terbentuk dari adanya hubungan sosial yang dibangun dalam suatu kelompok. Jaringan sosial berpotensi mempercepat dinamika di internal kelompok.

4. Konformitas

Adanya dinamika dalam kelompok sosial dapat berpengaruh pada pembentukan sikap dan perilaku dari anggotanya yang terkadang justru mengarah pada dampak negatif. Karena itu, perlu ada konformitas.

Konformitas merupakan proses untuk mempertahankan atau mengubah perilaku seseorang agar mematuhi nilai-nilai dan norma yang disepakati bersama.

Agar individu dapat diterima dalam suatu kelompok, ia harus mampu beradaptasi dengan cara berperilaku sesuai harapan kelompoknya. Sikap tersebut sering kali disebut dengan konformis. Berikut terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi terjadinya konformitas:

  • Banyaknya anggota Kelompok (Semakin banyak individu yang tergabung di suatu kelompok, kecenderungan konformitasnya bertambah besar)
  • Pihak yang Resisten (Jika ada individu berpendirian kuat untuk mempertahankan pendapatnya yang berlawanan dengan mayoritas, level konformitas tereduksi).
  • Suasana Hati (Konformitas justru lebih dimungkinkan terjadi apabila suasana hati dari individu sedang baik).
  • Penerimaan Sosial (Seseorang yang haus pada penerimaan sosial akan cenderung menunjukkan konformitasnya dalam kelompok agar mendapat keuntungan).
  • Budaya Setempat (Budaya konformitas sering ditemukan dalam masyarakat yang kekerabatannya kental).
  • Otoritas (Adanya tekanan dari pihak yang memiliki kuasa dan pengaruh besar).

Ciri-Ciri Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika kelompok sosial mencerminkan perubahan dan perkembangan dalam interaksi antaranggota sebuah kelompok. Ciri-ciri dinamika kelompok sosial antara lain:

1. Interaksi sosial berkelanjutan

Ciri-ciri dinamika kelompok sosial yang pertama adalah interaksi yang berkelanjutan. Artinya, para anggota kelompok berinteraksi secara rutin untuk mencapai tujuan bersama.

2. Tujuan bersama

Setiap kelompok memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, yang menjadi faktor pemersatu anggotanya. Ini juga termasuk sebagai ciri-ciri dinamika kelompok sosial.

3. Struktur kelompok yang berubah

Struktur dan peran anggota dapat mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan ini menandakan bahwa dinamika kelompok sosial tersebut masih hidup.

4. Konflik dan kooperasi

Ciri-ciri dinamika kelompok sosial lainnya mencakup adanya kerja sama dan potensi konflik. Dua hal tersebut merupakan bagian dari proses interaksi.

5. Pemimpin dan kepemimpinan

Sebagaimana disinggung di subjudul sebelumnya, keberadaan pemimpin merupakan ciri-ciri dinamika kelompok sosial. Kehadiran pemimpin sangat penting untuk mengarahkan dan mengoordinasi aktivitas kelompok.

6. Pengaruh lingkungan eksternal

Kelompok dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, atau budaya yang terjadi di sekitarnya.

Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial

Ada beberapa faktor pendorong dinamika kelompok sosial. Di antaranya meliputi:

1. Perubahan anggota

Faktor pendorong dinamika kelompok sosial yang pertama adalah adanya perubahan anggota. Masuk dan keluarnya anggota baru atau lama dapat mengubah dinamika kelompok.

2. Tujuan dan tantangan baru

Perubahan dalam tujuan kelompok atau munculnya tantangan baru akan mendorong penyesuaian dalam pola interaksi.

3. Tekanan sosial dan lingkungan

Kelompok sering kali bereaksi terhadap perubahan sosial, ekonomi, atau politik di lingkungannya. Dengan begitu, tekanan ini termasuk sebagai faktor pendorong dinamika kelompok sosial.

4. Pemimpin yang inovatif

Kehadiran pemimpin yang mampu memotivasi anggota dan menginisiasi perubahan dapat mempercepat dinamika kelompok.

5. Teknologi dan media komunikasi

Perkembangan teknologi dan cara berkomunikasi memengaruhi cara anggota kelompok berinteraksi dan berkoordinasi.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Fadli Nasrudin

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |