tirto.id - Dalam upaya meningkatkan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah melaksanakan program penggalakan literasi digital. Per 2021 hingga September 2024, sebanyak 28.007 kegiatan literasi digital di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi di Indonesia telah terlaksana.
Bertajuk “Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD),” program ini ditujukan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan teknologi digital, serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat di ruang digital.
Di saat yang sama IMCD juga mendorong penyebaran konten positif secara masif, produktif dan berkelanjutan di dunia maya, terutama di antara generasi muda. Pemerintah menyadari, tanpa kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan layanan internet, ruang digital berpotensi digunakan untuk penyebaran konten negatif, termasuk penipuan, ujaran kebencian, hoaks, dan masih banyak lagi.
Bedah Program Literasi Digital
Meneruskan mandat Presiden Republik Indonesia, Program Literasi Digital dirumuskan dengan target segmen yang menyasar tiga lapisan, yakni masyarakat, pendidikan dan pemerintah untuk memastikan inklusivitas.
Segmen masyarakat mencakup komunitas perempuan, difabel, lansia hingga keagamaan. Kemudian untuk segmen pendidikan menyasar semua peserta dan tenaga didik, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Sementara itu untuk pemerintahan, mencakup aparatur sipil negara (ASN), TNI dan kepolisian.
Lebih lanjut, Program Literasi Digital berlandaskan pada empat pilar yang menjadi basis penyusunan peta dan pengembangan kurikulum pelaksanaannya, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Keempat pilar tersebut diharapkan mampu memberdayakan masyarakat agar lebih siap menghadapi tantangan dan mempercepat transformasi digital.
Pilar kecakapan digital menekankan pengembangan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan teknologi digital secara efisien. Ini termasuk pemahaman tentang perangkat digital, penggunaan media sosial, serta pengelolaan informasi dan konten secara efektif.
Lalu, etika digital berfokus pada pembentukan perilaku yang bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi digital. Hal ini mencakup pemahaman tentang hak-hak digital, keamanan data pribadi, dan bagaimana berinteraksi secara sopan serta etis di dunia maya.
Kemudian, pilar keamanan digital mengajarkan cara-cara melindungi diri dari ancaman siber seperti penipuan daring, peretasan, dan kejahatan lainnya di dunia digital. Masyarakat diajarkan untuk menggunakan teknologi secara aman dan bijaksana.
Terakhir, budaya digital mengajarkan pentingnya memahami budaya digital dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung budaya yang positif dan inklusif. Aspek ini juga mencakup penghargaan terhadap keragaman dalam komunikasi daring.
Penerapan Pilar dalam Program
Dalam pelaksanaannya, Program Literasi Digital berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pasalnya, untuk menjamin jangkauan peserta yang luas, dibutuhkan kerjasama dari berbagai lini masyarakat, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami sadar akan hal itu, karenanya kita mengajak berbagai stakeholder untuk berkolaborasi. Mari kita sama-sama menerapkan perubahan mendasar,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dalam Kick-off Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kamis (23/2/2023).
Ambil contohnya, pada 2023 Kemkominfo menggandeng 12 perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan literasi digital dalam sektor pendidikan. Tahun sebelumnya, 16 perguruan tinggi telah terlibat lebih dulu dalam program ini.
Kemudian terbaru, Kemkominfo meluncurkan kampanye #MakinHepii dalam rangka penyelenggaraan Program Literasi Digital tahun ke-5 untuk menyuarakan penggunaan teknologi yang membuat masyarakat “hepi.”
“Secara spesifik pada penyelenggaraan tahun ke-5 dari Program Literasi Digital IMCD mengambil tema kampanye #MakinHepii. Maknanya bahwa dalam menggunakan teknologi digital, seluruh masyarakat dapat semakin hepi, menemukan inspirasi positif, hiburan, dan manfaat positif dari teknologi digital, serta terhindar dari terpaan konten negatif berupa judi online, pornografi, dan lain sebagainya,” ucap Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, dalam peluncuran kampanye, Jumat (26/4/24).
Informasi agenda Program Literasi Digital lainnya dapat diakses melalui literasidigital.id/event. Melalui situs ini, masyarakat bahkan bisa mendaftarkan dirinya untuk mengikuti kelas hingga pelatihan secara gratis.
Lebih lanjut, fasilitas program yang tersedia diimbau untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Tak hanya sarana, seperti kegiatan pengembangan, Program Literasi Digital juga meluncurkan publikasi yang bisa diakses umum.
Buku dan artikel literasi digital dapat dikonsumsi secara bebas. Melalui situs literasidigital.id, informasi dan edukasi digital mudah didapatkan. Khawatir akan keamanan anak di dunia maya? Ada artikel “Etika Digital: Kunci Keamanan dan Kemandirian Anak di Dunia Maya” yang bisa dipelajari gratis!
Untuk berpartisipasi dalam mendukung Indonesia yang lebih baik dalam literasi digital ke depannya, kunjungi situs literasi digital literasidigital.id dan media sosial @literasidigitalkominfo di Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis