Miris, Dua Murid SLBN A Pajajaran Diduga Diusir dari Asrama PPSGHD Dinsos Jabar

12 hours ago 9

harapanrakyat.com,- Kabar mengejutkan datang dari Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat. Dua murid masing-masing kelas 6 SD dan 11 SMA dari SLBN A Pajajaran, kuat dugaan terusir dari asrama, pada Selasa (22/7/2025).

Baca Juga: Komisi Yudisial Diminta Turun Tangan pada Kasus Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

Pembimbing Asrama Putri PPSGHD, Anggita Pratiwi mengatakan, kejadian dugaan pengusiran dari asrama itu terjadi ketika ia bersama 2 murid putri sedang berdiri di SLBN A Pajajaran. Kemudian, Anggita mendapatkan telepon dari salah satu pegawai PPSGHD, yang meminta untuk segera mengosongkan kamar di asrama pada Rabu, 23 Juli 2025.

“Tapi setelah saya konfirmasi ulang, kamar di asrama itu sudah kosong. Barang-barang dari anak-anak sudah mereka keluarkan. Bahkan gembok kamar pembimbing mereka bobol secara paksa gitu,” kata Anggita di SLBN A Pajajaran, Jalan Pajajaran, Pasirkaliki, Kota Bandung, Rabu (23/7/2025).

Anggita menuturkan, dugaan 2 murid putri yang terusir dari asrama itu pun mengalami syok. Karena mereka mengira pulang sekolah lebih awal itu bertujuan untuk jalan-jalan. Namun pada kenyataannya, mereka harus angkat kaki dari asrama putri yang mereka huni sudah ada barang-barang dari alumni PPSGHD.

“Pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitu lah. Mereka juga langsung masukin barang-barang milik dari klien atau alumni PPSGHD,” tuturnya.

Tidak Tahu Alasan Dugaan Pengusiran 2 Murid SLBN A Pajajaran dari Asrama

Lebih lanjut Anggita menambahkan, tidak tahu menahu mengenai alasan pengusiran 2 murid putri dari asmara. Bahkan, Anggita juga tidak mendapatkan informasi tentang penggunaan asrama putri ke depan, seusai ada pengusiran tersebut.

“Saya juga kurang tahu ya untuk alasan pastinya, akan untuk apa, saya juga kurang tahu,” katanya.

Anggita menuturkan, 2 murid putri itu juga terancam tidak melanjutkan pendidikannya. Sebab, selama ini mereka mendapatkan fasilitas antar jemput dari asrama menuju sekolah, maupun sebaliknya.

Dugaan pengusiran dua murid putri SLBN A Pajajaran dari asmara itu pun tidak ada pemberitahuan ke orang tua. Meski begitu, dua murid putri beserta barang-barang sudah dikembalikan ke para orang tua.

“Nggak ada, karena memang terkesan mendadak semuanya. Kami juga mengonfirmasi ke orang tua mendadak. Sudah. Untuk sementara waktu dikembalikan kepada orang tua. Kemarin dijemput jam 4.30 sore,” katanya.

Orang Tua Murid Kecewa Atas Dugaan Pengusiran dari Asrama

Sementara itu, orang tua murid kelas 6 SD di SLBN A Pajajaran, Asep Sudrajat (52), mengaku kecewa atas adanya dugaan pengusiran dari asrama PPSGHD. Mengingat, sebelum peristiwa itu terjadi ia tidak mendapatkan pemberitahuan apa pun.

“Saya kecewa. Sangat tidak manusiawi lah. Soalnya kan anaknya lagi sekolah ya. Terus pulang ke asrama kok barang-barangnya sudah di keluarkan,” kata Asep.

Asep pun berharap, ada solusi dari pihak terkait atas adanya dugaan pengusiran 2 murid putri ini. Sebab, selama anaknya tinggal di asrama bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Harapannya bangun lagi lah asrama, soalnya kan dari luar kota juga kan pasti butuhnya butuh juga buat asrama putri yang sekolah. Kalau kalau di rumah, saya khawatir. Di asrama itu ada pengajiannya, makan teratur diatur, anaknya kan disabilitas,” ucapnya.

Harapanrakyat.com sudah mengonfirmasi terkait dugaan pengusiran 2 murid SLBN A Pajajaran tersebut ke Dinsos Jabar. Namun sampai saat ini pihak Dinsos belum memberikan keterangan resmi. (Reza/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto) 

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |