Nama Kholid Viral, Nelayan yang Tolak Pagar Laut di Tangerang dengan Argumentasi Cerdas

13 hours ago 7

harapanrakyat.com,- Nama Kholid mendadak viral setelah ia menolak keberadaan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang. Dengan argumentasi yang cerdas dan penyampaian yang tegas, Kholid, seorang nelayan asal Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Banten, menjadi suara utama para nelayan yang terdampak.

Pagar laut sepanjang 30 km di perairan Kabupaten Tangerang yang dipasang sejak pertengahan 2024 ini memicu kontroversi. Bahkan menarik perhatian berbagai pihak.

Banyak netizen yang memuji Kholid karena gaya bicaranya yang tegas dan wawasannya yang luas. Dalam acara Indonesia Lawyers Club, Kholid dengan lantang menyatakan penolakannya terhadap pagar laut yang membentang dari Tangerang hingga sebagian wilayah Bekasi.

Ia menjelaskan, pagar sepanjang 30 km tersebut sangat merugikan nelayan. Hal itu karena membatasi akses mereka untuk mencari ikan dan mengancam mata pencaharian mereka.

Kholid juga mengungkapkan bahwa ia sempat menerima ancaman agar berhenti mengurusi masalah ini. Namun, ia tetap teguh memperjuangkan hak-hak para nelayan.

Baginya, persoalan ini bukan hanya milik warga yang tinggal di sekitar pagar laut. Namun juga menyangkut nasib seluruh nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut. Keberanian dan kepedulian Kholid inilah yang membuatnya mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Tegang! TNI Lakukan Pembongkaran Pagar Laut di Perairan Tanjung Pasir Tangerang

Argumentasi Kholid, Nelayan yang Viral karena Berani Tolak Pagar Laut di Perairan Kabupaten Tangerang

“Menurut saya, sebagai nelayan seharusnya kita memiliki pandangan yang tidak boleh persial,” ujar Kholid, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/1/2025).

“Ciri-ciri penjajah itu adalah memiliki pandangan yang sempit. Bahkan sampai pada tingkat di mana kita dilarang menolong tetangga yang kelaparan atau yang sedang dijajah,” tambahnya.

Menurutnya, pagar laut ini seperti bentuk tindakan korporasi yang mencoba mengambil alih kedaulatan negara.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan pagar laut tersebut tidak hanya merugikan nelayan, tetapi juga mencerminkan adanya pihak-pihak tertentu yang berupaya menguasai wilayah laut tanpa memikirkan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.Hal ini, menurutnya, merupakan ancaman serius terhadap hak rakyat dan kedaulatan bangsa.

“Korporasi selalu mengutamakan keuntungan dan kerugian, yang pada akhirnya membuat nelayan terjebak dalam kemiskinan,” ujarnya.

Kholid dengan tegas menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pemasangan pagar laut di Tangerang. Kholid menegaskan bahwa masa depan pagar laut ini masih penuh tanda tanya.

Ia menyampaikan kekhawatirannya mengenai potensi pagar laut tersebut yang bisa berakhir menjadi sertifikat hak milik (SHM) dan meminta agar negara turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kita lihat saja nanti, pagar laut ini akan berakhir seperti apa, apakah akan jadi sertifikat hak milik (SHM). Seharusnya negara hadir untuk mengatasi masalah ini, karena negara memiliki banyak cara untuk menyelesaikannya,” jelasnya.

Alasan Kholid Tolak Pagar Laut

Kholid juga mengungkapkan alasan mengapa ia melawan proyek pagar laut ini. Menurutnya, kehidupan nelayan seperti dirinya kini dikuasai oleh korporasi yang hanya mengejar keuntungan. Ia khawatir bahwa hal ini akan terus berlanjut dan merugikan generasi penerus.

“Saya melawan karena kehidupan saya sebagai nelayan dikelola oleh korporasi. Jika ini terus berlanjut, anak cucu saya akan tetap miskin, karena saya hanya dijadikan objek, sementara mereka yang mengelola semuanya,” tambahnya.

Kholid mengkritik sikap korporasi yang hanya fokus pada untung dan rugi. Ia menilai bahwa korporasi tidak peduli dengan keadilan bagi rakyat, terutama para nelayan yang merasa terpinggirkan.

“Korporasi selalu berbicara soal untung dan rugi, tapi mereka tidak peduli dengan keadilan bagi rakyat. Kami sebagai nelayan tidak merasakan keadilan itu,” ujarnya.

Baca Juga: Pengembang Kawasan PIK 2 Angkat Bicara Soal Pagar Misterius di Laut Tangerang

Tuai Pujian dan Dukungan Netizen

Banyak netizen yang mendukung Kholid, nelayan yang berani tolak pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang ini serta mendapat banyak pujian.

“Tolong siapapun yang mengancam atau mengintimidasi keluarga bapak ini viralkan, rakyat Indonesia bersamamu pak, kita rakyat Indonesia bersama orang-orang jujur,” komentar akun @casdicantya2313.

Netizen lain memberikan pujian kepada Kholid, menganggapnya sebagai sosok yang cerdas karena kejujurannya.

“Pak Kholid cerdas karena jujur, orang jujur bicara ya apa adanya, kalau tidak jujur berarti ada apa-apanya, semangat Pak Kholid,” komentar akun @odayruhdayat5271.

Terdapat pula netizen yang memberikan apresiasi kepada Kholid, mengungkapkan bahwa jarang sekali ada nelayan atau petani yang memiliki pengetahuan dan kemampuan berbicara seperti yang dimiliki Kholid.

“Argumentasinya cerdas dari Pak Kholid, meskipun sederhana tapi mengena. Lanjutkan Pak jangan sampai hak-hakmu dirampas oleh koorporasi jahat,” komentar akun @abdoelwahab2730.

“Habat Pak Kholid, jarang ada nelayan atau petani yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan berbicara seperti Pak Kholid,” timpal akun @ceciliahong9489.

Tak hanya itu, netizen lain mengungkapkan rasa syukur masih ada warga biasa seperti Pak Kholid yang berani berbicara dengan tegas tolak pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang meski melawan kekuatan besar.

“Alhamdulillah masih ada warga rakyat biasa yang berani mengatakan kebenaran walaupun melawan bos-bos besar,” komentar akun @sanduprandi. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |