Penemuan Pterosaurus bermoncong sempit merupakan hal yang baru. Ini merupakan salah satu penemuan langka yang harus dijaga. Para ilmuwan baru saja mendeteksi fosil dari dinosaurus langka.
Baca Juga: Penemuan Pangeran Naga Baru, Dinosaurus Khankhuuluu Mongoliensis
Pterosaurus merupakan dinosaurus terbang yang pernah hidup di Bumi. Hewan ini bergerak dengan terbang seperti burung modern. Penemuan ini menjadi hal berharga dan akan memberikan pemahaman baru terhadap Pterosaurus.
Fakta Penemuan Pterosaurus Bermoncong Sempit
Mungkin tidak sedikit yang sudah mengetahui Pterosaurus. Ini merupakan jenis dinosaurus yang penampakannya banyak terlihat di buku-buku sains. Hal yang membuat hewan ini menarik adalah karena dirinya yang merupakan reptil terbang.
Tidak banyak reptil purba terbang yang fosilnya teridentifikasi. Jadi, penemuan Pterosaurus selalu menarik perhatian. Hewan purba in terbang dan hidup di era dinosaurus.
Fosil-fosil yang terdeteksi memberikan wawasan baru terkait bagaimana Pterosaurus bermoncong sempat hidup Mereka memiliki berbagai bentuk dan ukuran moncong juga. Ada yang lebar namun juga ada yang kecil atau sempit.
Waktu Kehidupan
Menurut penelitian melalui fosil-fosil penemuan Pterosaurus bermoncong sempit, reptil ini hidup di periode Trias akhir hingga akhir periode Kapur. Artinya, mereka hidup sekitar 228 hingga 66 juta tahun lalu. Jumlah mereka sangat banyak pada saat itu.
Hidup di zaman dinosaurus membuat Pterosaurus memiliki ukuran raksasa juga. Mereka menjadi salah satu pemangsa mengerikan karena bisa mendapatkan mangsanya dari ketinggian. Mereka bisa terbang dengan tenaga yang besar.
Baca Juga: Penemuan Fosil Dinosaurus Koleken Inakayali dengan Lengan Kecil
Dengan begitu, kemungkinan Pterosaurus bermoncong kecil hidup di Bumi dalam rentang waktu yang sangat panjang. Mereka hidup selama 162 tahun dan tiba-tiba mengalami kepunahan. Dalam waktu singkat, keberadaan mereka hilang tak tersisa.
Fosil Bermoncong Kecil
Seperti penjelasan sebelumnya, Pterosaurus ini hidup dalam waktu yang cukup lama di Bumi. Untuk itu, kemungkinan Pterosaurus di zaman awal hingga akhir kepunahan mereka sudah berbeda. Mereka berevolusi seperti makhluk hidup pada umumnya.
Itulah kenapa, Pterosaurus terdiri dari berbagai jenis. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, salah satunya adalah Pterosaurus bermoncong kecil. Artinya, moncong reptil ini berukuran lebih sempit.
Peneliti berhasil mendeteksi penemuan Pterosaurus bermoncong sempit yang menambah wawasan baru. Pertama ada penemuan Coleoptera evansae yang ditemukan di Inggris. Pterosaurus ini memiliki rentang sayap sekitar 1,6 meter yang memperbaiki catatan fosil Pterosaurus Jurassic Tengah yang sebelumnya buruk.
Selain itu, ada juga penemuan Pterosaurus kecil di Arizona. Fosil ini para peneliti berikan nama Eotephradactylus mcintireae. Fosil terdeteksi di Arizona, Amerika Utara dan perkiraan hidup sekitar 209 juta tahun lalu.
Beberapa Pterosaurus yang seperti keluarga Ctenochasmatidae memang terdeteksi memiliki moncong panjang dan sempit. Di dalam mulutnya terdapat banyak gigi yang berukuran cenderung kecil. Hal tersebut kemungkinan berguna untuk menyaring makanan dari air.
Di sisi lain, ada Pterosaurus bermoncong pendek dan lebar. Kelompok ini seperti Anurognathus yang moncoknya lebih lebar namun pendek dan cocok untuk menangkap serangga. Jadi, bentuk moncong Pterosaurus sangat berpengaruh dari jenis buruan mereka.
Lincah Berjalan di Tanah
Jadi, penemuan Pterosaurus bermoncong sempit ini memang sudah tidak asing lagi. Hewan reptil ini memang terkenal lebih sering bergerak dengan cara terbang. Namun, penemuan bar menyatakan bahwa makhluk ini tidak hanya andal terbang, namun juga lincah berjalan di tanah.
Saat dinosaurus merajalela, Pterosaurus yang terkenal sebagai reptil terbang pendominasi udara ternyata mengalami diversifikasi pada pertengahan periode Jura atau sekitar 201 hingga 145 juta tahun lalu. Mereka berevolusi menjadi lebih efisien dalam berjalan dengan empat anggota tubuh, yakni dengan tangan dan kaki mereka.
Hasil penelitian menyebut bahwa ada bukti kuat dari catatan fosil yang sudah ada sejak beberapa dekade lalu. Para peneliti berhasil mencocokkan jejak-jejak yangs ebelumnya tidak teridentifikasi dari kelompok Pterosaurus tertentu. Sehingga ini memberikan wawasan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Penelitian tersebut terbit pada Mei 2025 di jurnal Current Biology dan merupakan hasil kajian dari Robert S.H. Smyth dan timnya. Dalam studi ini, peneliti membuat model 3D jejak kaki Pterosaurus dan membandingkannya dengan berbagai kerangka yang sudah teridentifikasi.
Mereka berhasil mengidentifikasi tiga jenis jejak yang berbeda dan mengaitkannya dengan tiga kelompok yang sudah dikenal. Kelompok tersebut adalah ctenochasmatoid, dsungaripterid, dan neoazhdarchian. Kelompok neoazhdarchian mencakup Quetzalcoatlus northropi yang termasuk salah satu Pterosaurus terbesar yang pernah hidup.
Baca Juga: Mengulas Penemuan Fosil Burung Unta Zaman Kapur Oleh Para Ilmuwan di Meksiko Utara
Itulah informasi terkait penemuan Pterosaurus bermoncong sempit. Penelitian berhasil mengidentifikasi bahwa hewan ini pernah hidup di Bumi. Bahkan, mereka hidup hingga ratusan juta tahun dan bahkan mengalami evolusi.