Plafon GRC vs gypsum adalah perbandingan yang sering muncul ketika seseorang ingin memilih material plafon untuk rumah. Kedua pilihan material plafon rumah ini sama-sama populer dan mudah ditemukan di pasaran. Namun, karakter, ketahanan, dan kebutuhan pemasangannya cukup berbeda. Karena itu, penting memahami sifat masing-masing material sebelum menentukan pilihan.
Baca Juga: Plafon Rumah Kalsiboard, Pahami Keunggulan dan Kekurangannya
Plafon GRC vs Gypsum, Ini Perbedaannya
Plafon merupakan bagian penting dalam rumah karena berfungsi sebagai sekat antara bangunan dan ruangan. Ada berbagai jenis material yang dapat digunakan, termasuk GRC dan gypsum. Kedua bahan ini sering dianggap sama, padahal memiliki karakteristik yang berbeda.
Banyak orang menyamakan gypsum dengan GRC, sehingga pemilihannya menjadi kurang tepat. Untuk memahami bahan yang paling sesuai untuk kebutuhan rumah, penting mengetahui perbedaan antara GRC dan gypsum.
1. Ketahanan dan Umur Pakai
Plafon GRC vs gypsum memiliki perbedaan paling jelas pada ketahanan materialnya. GRC terbuat dari campuran semen, pasir halus, polimer, dan serat kaca yang tahan alkali. Kombinasi ini membuat GRC sangat kuat, tidak mudah rapuh, dan tahan terhadap air. Sementara itu, gypsum lebih ringan dan lembut. Fleksibel, tetapi kurang tahan terhadap kelembapan.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa GRC memiliki usia pakai sekitar 10-20 tahun, sedangkan gypsum rata-rata bertahan 8-15 tahun. Rentang umur ini menunjukkan bahwa GRC unggul pada aspek ketahanan jangka panjang. Jadi, apabila ingin material yang minim perawatan, GRC bisa menjadi pilihan lebih aman.
2. Proses Pemasangan
Plafon GRC vs gypsum juga berbeda dalam hal kemudahan pemasangan. Material GRC lebih tebal dan cenderung berat, sehingga membutuhkan ketelitian lebih. Pemasangannya memakan waktu karena harus dikalkulasikan dengan tepat agar tidak terjadi retakan di sambungan. Biasanya yang melakukan pemasangan GRC ialah tenaga berpengalaman.
Baca Juga: Paduan Warna Cat Plafon dan Dinding Paling Serasi
Sebaliknya, proses pemasangan gypsum lebih mudah. Material ini ringan, mudah dipotong, dan cepat dibentuk sesuai kebutuhan desain. Proses pemasangannya jauh lebih singkat daripada GRC. Karena itu, gypsum sering jadi pilihan untuk pengerjaan renovasi yang harus selesai cepat. Namun hasil terbaik tetap bergantung pada kondisi rangka dan kualitas perapian di bagian sambungan.
3. Estetika dan Variasi Bentuk
Plafon GRC vs gypsum menawarkan karakter visual yang berbeda. Gypsum terkenal memiliki permukaan halus dan rapi. Variasi bentuknya pun lebih banyak dan bisa mengikuti berbagai konsep dekorasi. Banyak desain modern maupun klasik mengandalkan gypsum untuk menciptakan lekukan, drop ceiling, atau bentuk lainnya.
GRC juga bisa dibentuk, namun prosesnya lebih panjang dan tidak sefleksibel gypsum. Variasi bentuk GRC cenderung terbatas karena materialnya lebih padat dan keras. GRC cocok untuk hunian bergaya minimalis atau area yang membutuhkan kesan kokoh. Oleh sebab itu, jika mengutamakan estetika dekoratif, gypsum umumnya lebih mudah Anda sesuaikan dengan keinginan.
4. Ketahanan Terhadap Lingkungan
Plafon GRC vs gypsum menunjukkan performa berbeda ketika menempatkannya di lingkungan dengan kelembapan tertentu. GRC sangat andal karena tahan terhadap air, tidak mudah berjamur, dan tidak menyerap kelembapan. Material ini ideal untuk area yang dekat kamar mandi atau lokasi dengan suhu ekstrem. Itu sebabnya GRC sering digunakan pada area yang berisiko rembes.
Sebaliknya, gypsum rentan lembap. Jika terkena rembesan, gypsum bisa menggelembung, berjamur, bahkan rusak. Beberapa jenis gypsum memang dibuat lebih tahan air, tetapi harganya lebih tinggi.
Gypsum juga cenderung sensitif terhadap benturan. Retakan dapat muncul jika terkena pukulan cukup keras. Karena itu penggunaannya lebih cocok untuk area kering seperti ruang keluarga atau kamar tidur.
5. Pertimbangan Harga dan Anggaran
Plafon GRC dan gypsum cukup jauh perbedaannya dalam hal biaya. GRC umumnya lebih mahal karena ketahanannya yang kuat dan usia pakai panjang. Melihat dari beberapa sumber, harga GRC berada pada kisaran Rp51.000 hingga Rp505.000 per lembar, tergantung jenis dan ketebalannya. Harganya memang lebih tinggi, tetapi sebanding dengan daya tahannya.
Gypsum lebih terjangkau. Harga rata-rata gypsum berada pada kisaran Rp40.000 hingga Rp220.000 per lembar. Banyak orang memilih gypsum karena harganya ekonomis. Selain itu, plafon gypsum membutuhkan biaya pemasangan yang lebih rendah karena proses pengerjaannya cepat. Meski demikian, gypsum memerlukan perhatian ekstra untuk mencegah rembesan dan kelembapan.
Baca Juga: Ventilasi Plafon Rumah, Solusi Estetis untuk Hunian Nyaman
Plafon GRC vs gypsum masing-masing memiliki karakter, kelebihan, dan kekurangan yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan hunian. Memilih material plafon bukan hanya mempertimbangkan harga. Anda perlu menyesuaikan pilihan antara plafon GRC atau gypsum dengan kondisi ruangan, iklim sekitar, dan kebutuhan jangka panjang. Jika mengutamakan kekuatan dan keawetan, GRC adalah pilihan tepat. Jika mengutamakan estetika dan kemudahan pengerjaan, gypsum bisa menjadi solusi yang efisien. (R10/HR-Online)

1 week ago
29

















































