harapanrakyat.com,- Buntut ricuh berebut makan gratis di Pendopo Garut, Jawa Barat pada Jumat (21/7/2025) kemarin, polisi telah memeriksa 10 orang saksi. Dari 10 orang saksi itu diantaranya panitia Event Organizer, Sat Pol PP selaku pengamanan dalam, hingga petugas medis yang ada di lokasi kejadian.
Kasus ricuh Pendopo itu kini jadi fokus polisi karena terdapat 3 korban meninggal termasuk anggota polri. Bukan hanya itu, insiden tersebut menimbulkan 30 korban luka.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, menegaskan, pihaknya hanya membantu melakukan pemeriksaan. Per tanggal 20 Juli 2025 kemarin, proses pendalaman dan penyelidikan telah diambil alih Krimum Polda Jabar.
“Kita sudah melakukan serangkaian penyelidikan untuk kejadian yang di Pendopo, langkah-langkah. Kemudian kemarin pada hari Minggu pukul 10.30 WIB perkara tersebut dilimpahkan ke Krimum Polda Jabar,” kata AKP Joko Prihatin, Kasat Reskrim Polres Garut, Senin (21/7/2025).
Proses pemeriksaan para saksi itu sudah dilakukan pasca insiden Pendopo terjadi. ehingga Polres Garut yang telah melimpahkan perkara ini Polda Jabar tidak bisa memberi detail kronologis insiden tersebut.
“Sudah ada beberapa yang dilakukan pemeriksaan, semua berkas penyelidikan kita serahkan ke Polda Jabar. Memeriksa kurang lebih 10 orang seperti dari pihak pengamanan, dari pihak EO, kemudian Sat Pol PP, dan lainnya termasuk petugas ambulans,” tambahnya.
Lantas apakah mempelai pengantin ikut diperiksa? Joko menyarankan awak media menanyakan itu kepada Polda Jabar. Hal itu karena per hari Minggu kemarin seluruh hasil pemeriksaan dari Polres Garut telah diserahkan kepada penyidik Krimum Polda Jabar.
Baca Juga: Dituding Cuci Tangan Tragedi Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak di Garut, KDM: Saya Tidak Ngibul
“Selanjutnya kita sudah serahkan ke Polda Jabar ya penangananya di Polda Jabar,” tutupnya.
Pesta Rakyat di Garut Berakhir Ricuh, Putri-Maula Minta Maaf
Sebelumnya diberitakan, tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat berebut makan gratis dalam pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, Jumat (18/7/2025).
Atas insiden ricuh Pesta Rakyat di Gedung Pendopo Kabupaten Garut tersebut, Putri-Maula pun mengucapkan berbela sungkawa kepada keluarga korban.
Baca Juga: Pilu Istri Aipda Cecep, Ditinggal Suami Gugur saat Amankan Pesta Rakyat Pendopo Garut
“Saya tidak ada sedikitpun untuk melukai, menyakiti, bahkan sampai menghilangkan nyawa. Tidak ada sedetikpun diniatan hati saya,” kata Maula-Putri di rumah dinasnya, Sabtu (19/7/2025).
Sementara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mempersilakan polisi melakukan pemeriksaan sekaligus mencari siapa yang bertanggungjawab dalam insiden maut tersebut.
“Soal ranah-ranah itu biarkan kepolisian yang melakukan penyelidikan. Saya secara pribadi terbuka, bersifat objektif dan tidak akan menghalang-halangi. Silakan Polres Garut untuk melakukan penyelidikan, bagaimana latar belakang peristiwa ini, kelalaian siapa, siapa yang bertanggung jawab,” katanya. ((Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)