Reaksi netralisasi asam basa terjadi ketika asam dan basa bertemu dan bereaksi, menghasilkan garam dan air. Reaksi ini sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelaskan konsep reaksi netralisasi serta memberikan beberapa contoh penerapannya dalam aktivitas manusia sehari-hari.
Baca Juga: Pengertian, Contoh dan Sifat Larutan Elektrolit Biner
Reaksi Netralisasi Asam Basa, Berikut Penjelasannya
Netralisasi adalah reaksi kimia antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Proses ini menghasilkan larutan netral dengan pH 7.
Di mana jumlah ion hidrogen (H+) dari asam dan ion hidroksida (OH-) dari basa adalah sama. Selama reaksi, ion H+ dari asam akan berikatan dengan ion OH- dari basa membentuk air (H2O), sementara ion positif dan negatif yang tersisa akan membentuk garam.
Asam dan basa dapat saling menetralkan karena sifat keduanya yang saling melengkapi. Asam mengandung ion hidrogen (H+) yang berlebihan, sementara basa mengandung ion hidroksida (OH-) yang lebih banyak.
Ketika keduanya dicampurkan, ion H+ dari asam akan berikatan dengan ion OH- dari basa, membentuk air (H2O) yang bersifat netral. Sehingga keduanya saling menetralkan satu sama lain.
Pada reaksi netralisasi antara asam dan basa yang keduanya kuat, garam yang terbentuk akan bersifat netral. Namun, jika asam kuat bercampur dengan basa lemah, garam yang dihasilkan akan bersifat asam.
Sebaliknya, jika campuran melibatkan basa kuat dan asam lemah, garam yang terbentuk akan bersifat basa. Hal ini terjadi karena kekuatan asam atau basa mempengaruhi sifat akhir dari garam yang terbentuk setelah reaksi netralisasi.
Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ada banyak contoh penerapan reaksi ini dalam kehidupan sehari-hari mulai dari bidang kesehatan hingga pertanian. Contohnya dalam bidang kesehatan untuk pengobatan sengatan tawon, sengatan lebah, asam lambung, hingga mencegah gigi berlubang. Sedangkan dalam bidang pertanian yaitu untuk mengolah tanah agar bisa ditumbuhi tumbuhan dengan baik.
Berikut penjelasannya:
1. Pengobatan Sengatan Tawon
Salah satu contoh penerapan reaksi netralisasi asam basa adalah untuk mengatasi sengatan tawon yang sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Racun dari sengatan tawon bersifat basa.
Sehingga dapat dinetralkan dengan bahan yang bersifat asam, seperti cuka. Cuka yang asam akan membantu menetralkan sifat basa dari racun tawon, mengurangi rasa sakit, dan meredakan peradangan pada area yang tersengat. Cukup dengan mengoleskan cuka pada bekas sengatan, proses ini dapat membantu meredakan gejala yang muncul.
2. Pengobatan Sengatan Lebah
Sengatan lebah juga bisa menimbulkan rasa sakit yang tajam, panas, kulit memerah, dan bengkak ringan. Orang-orang bisa mengoleskan baking powder atau baking soda pada bekas sengatan untuk mengurangi dampak sengatan. Hal tersebut karena sengatan lebah bersifat asam sehingga baking powder yang bersifat basa bisa menetralkannya.
Baca Juga: Sifat Kimia Oksigen dan Fungsinya yang Sangat Penting
3. Obat Asam Lambung
Dalam pengobatan gangguan kesehatan seperti asam lambung, reaksi netralisasi asam basa juga berfungsi untuk meningkatkan pH lumen lambung. Penderita asam lambung yang mengalami peningkatan produksi asam lambung bisa mengonsumsi obat-obatan seperti antasida yang mengandung senyawa basa, seperti magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida.
Senyawa basa ini akan bereaksi dengan asam lambung (HCl) di dalam tubuh, menetralkan kelebihan asam tersebut, dan membantu meredakan gejala seperti rasa panas atau perih di perut. Proses netralisasi ini akan membantu mengembalikan keseimbangan pH di lambung dan menyembuhkan kondisi tersebut.
4. Pencegahan Gigi Berlubang
Sisa makanan yang tertinggal di mulut menghasilkan asam yang pada akhirnya akan menyebabkan gigi berlubang. Untuk mencegah gigi berlubang maka harus menetralkan asam, salah satu caranya yaitu sikat gigi dengan pasta gigi. Sebab, umumnya pasta gigi bersifat basa sehingga mampu menetralkan asam untuk melindungi gigi dan mencegahnya berlubang.
5. Mengolah Tanah Agar Netral
Contoh penerapan reaksi netralisasi asam basa selanjutnya yaitu untuk menetralkan pH tanah di lahan pertanian. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan bisa menyebabkan tanah menjadi asam atau basa. Dampaknya tumbuhan di atasnya menjadi terganggu seperti tidak bisa menyerap unsur hara hingga mudah terserang penyakit.
Untuk menetralkannya jika tanah terlalu asam bisa menambahkan kapur cepat atau kapur mati yang basa. Sebaliknya, jika tanah terlalu basa maka bisa menambahkan pupuk fosfat atau kompos yang bersifat asam. Dengan keseimbangan asam dan basa yang baik maka tanah akan menjadi netral yang siap untuk ditanami.
Baca Juga: Sifat Kimia Eter dan Kenali Manfaatnya
Reaksi netralisasi asam basa yang menghasilkan garam dan air serta larutan bersifat netral ternyata penting untuk berbagai hal. Contohnya yaitu untuk bidang kesehatan yang penting untuk semua orang hingga bidang pertanian yang penting bagi para petani. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pun sangat beragam mulai dari pengobatan sengatan tawon dan lebah, pengobatan asam lambung, pencegahan gigi berlubang, dan penetralan tanah. (R10/HR-Online)