Sumedang Unjuk Gigi di PKJB dan KKJB 2025, Batik Motif Tombak Raja Binokasih Jadi Primadona

22 hours ago 15

harapanrakyat.com,- Bukan hanya sekadar hadir, Kabupaten Sumedang tampil percaya diri di ajang Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) dan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025. Salah satu kerajinan asal Sumedang, batik motif Tombak Raja Binokasih, menjadi pusat perhatian di event yang berlangsung sejak Kamis, 17 Juli 2025, sampai hari Minggu ini di Trans Studio Mall Bandung.

Baca Juga: Sumedang Siap Gelar Festival Pesona Jatigede 2025, Targetkan Ikon Budaya Internasional

Tentunya, PKJB & KKJB ini jadi momentum penting bagi pengrajin lokal Sumedang untuk naik kelas. Tak kurang dari 11 pelaku usaha kreatif asal Sumedang membawa karya terbaik mereka ke hadapan publik Jawa Barat. Ada 6 pengrajin batik, 3 pengrajin kayu, dan 3 pengrajin bambu. 

Produk yang mereka bawa bukan sekadar barang dagangan, tetapi representasi cerita dan filosofi lokal yang tak lekang oleh waktu.

Apa yang Membuat Batik Sumedang Jadi Daya Tarik di Ajang PKJB dan KKJB 2025?

Salah satu daya tarik utama booth Sumedang di PKJB dan KKJB 2025 adalah batik bermotif Tombak Raja Binokasih. Batik ini memiliki motif eksklusif, yang menyimpan nilai sejarah dan jadi pusat perhatian pengunjung sejak hari pertama. 

Tidak kalah menarik, motif seperti Sasakala Cadas Pangeran dan Hanjuang Kutamaya juga banyak diburu, terutama oleh pencinta batik yang mencari sesuatu yang tak pasaran.

“Dari segi penjualan, alhamdulillah sangat positif. Baru 2 hari sudah tembus lima juta rupiah,” kata Eni Rahma (62), pengrajin batik dari Biang Batik Sumedang, Sabtu (19/7/2025).

Ia mengatakan, faktor utama yang membuat produk lokal tetap diminati adalah konsistensi kualitas dan cerita budaya yang dibawa dalam setiap helai kain. Harga produk pun cukup ramah kantong. 

Batik tulis ditawarkan mulai Rp 100 ribu, sementara kerajinan bambu dan kayu dibanderol dari Rp 3.000 hingga Rp 150.000. 

“Kami ingin batik dan kerajinan Sumedang bisa dinikmati siapa pun, tidak hanya kolektor,” tambah Eni.

Lebih dari sekadar tempat jualan, PKJB dan KKJB 2025 menjadi arena penting untuk membangun jejaring antar pelaku usaha kreatif. Selain itu, hadir pula layanan perbankan, legalitas usaha (NIB & HAKI gratis), serta 28 tenan Dekranasda dan desa wisata.

Baca Juga: Kembangkan Keterampilan dan Pemberdayaan, Penyandang Disabilitas di Sumedang Ikuti Membatik

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menegaskan, bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam. Ia memberikan dorongan, agar para pengrajin tidak berhenti berinovasi dan terus menampilkan karya seni terbaiknya.

“Kami hadir untuk memastikan pengrajin mendapat ruang, akses promosi, dan kesempatan berkembang. Kreativitas mereka adalah aset Sumedang,” kata Dony.

Ada 244 UMKM di Jabar yang ikut di ajang PKJB dan KKJB 2025. Event tersebut juga menghadirkan layanan pembuatan Nomor Induk Berusaha, dan Hak Kekayaan Intelektual gratis. Selain itu juga, layanan perbankan dan kehadiran 28 desa wisata serta 28 tenan Dekranasda. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |