6 Dalil Hadis tentang Kejujuran: Arab, Latin, dan Artinya

5 hours ago 8

tirto.id - Dalil hadis tentang kejujuran disebutkan dalam berbagai sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Apa saja hadis tentang perilaku jujur yang dapat diteladani oleh setiap muslim?

Jujur berasal dari kata as-shidqu atau shiddiq. Menurut laman Kemenag, pengertian jujur adalah kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang.

Kejujuran dalam Islam merupakan akhlak terpuji yang bisa mengantarkan pelakunya kepada kebaikan dan meraih surga. Islam menjunjung tinggi sikap ini, bahkan Allah subhanahu wa ta'ala juga melakukannya.

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (Q.S. An-Nisa: 87)

Jenis-Jenis Perilaku Kejujuran dalam Islam

Mengutip laman Muhammadiyah, kejujuran terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis kejujuran terdiri dari:

1. Jujur niat dan kemauan (shidqu an-niyyah wa al-`azm)

Jujur pada niat dan kemauan artinya seseorang melakukan berbagai hal dengan landasan niat agar memperoleh rida Allah. Niat atau motivasi di awal sebelum melakukan amalan menjadi penentuan nilainya di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala.

2. Jujur dalam ucapan (shidqu al-lisan)

Jujur dalam ucapan yaitu kejujuran dalam bertutur kata. Orang yang jujur akan memperoleh kebaikan dari Allah dan ucapan dusta berakhir dengan kerugian.

3. Jujur saat berjanji (shidq al-wa'ad)

Kejujuran dapat diwujudkan pula dengan menepati janji yang sudah diucapkan kepada orang lain, sekalipun ia adalah anak kecil. Orang yang tidak menepati janji memiliki ciri munafik.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ciri-ciri orang munafik ada tiga, yaitu: jika berkata ia dusta, jika berjanji, ia ingkar, dan jika dipercaya, ia berkhianat” (HR. Bukhari Muslim)

4. Jujur saat bermuamalah (shidq al-mu'amalah)

Jujur ini dilakukan saat berinteraksi dengan orang lain. Seorang muslim mesti jujur dan tidak melakukan kebalikannya. Ia tidak menipu, berbohong, hingga berkhianat pad siapapun termasuk kepada nonmuslim yang diajak bermuamalah.

5. Jujur dalam berpenampilan sesuai yang sebenarnya (shidq al-hal)

Kejujuran akan membuat seseorang tampil apa adanya. Ia tidak menyematkan hal-hal kepalsuan pada dirinya sehingga seakan memiliki dua kepribadian. Orang dengan sifat shid al-hal tidak melampaui batas kemampuannya untuk memiliki atau menikmati sesuatu yang sulit diraih.

Kumpulan Hadits tentang Kejujuran Lengkap dengan Artinya

Perintah berlaku jujur ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadis sekaligus. Adapun hadis yang menjelaskan tentang jujur memiliki berbagai konteks pembahasan. Daftar hadis tentang jujur antara lain sebagai berikut:

1. Hadis tentang perilaku jujur terhadap takaran saat berjual beli

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ

'An Ibni 'Abbas qoola, qoola Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yaa ma'syarattujjar innakum qod walaytum amron halakat fiihil umamus saalifatul mikyaalu wal miizaan

Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 'Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian menguasai urusan yang telah menghancurkan umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan,” (H.R. Baihaqi)

2. Hadis tentang amanah dan jujur untuk meninggalkan hal yang meragukan

عَنْ حَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

‘An Ḥasan bin ‘Alī, mā ḥafiẓta min Rasūlillāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, qāla: ḥafiẓtu min Rasūlillāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam: Da‘ mā yarībuka ilā mā lā yarībuk, fa-inna aṣ-ṣidqa ṭuma’nīnah wa-inna al-kadhiba rībah.

Artinya: “Dari Hasan bin Ali RA: Aku menghafal dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: 'Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan," (H.R. Tirmidzi)

3. Dalil hadis mengimani Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan jujur akan diharamkan masuk neraka

مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

Mā min aḥadin yash-hadu an lā ilāha illallāh, wa anna Muḥammadan Rasūlullāh, ṣidqan min qalbih, illā ḥarramahullāhu ‘ala an-nār.

Artinya: “Tiada seorang yang menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah subhanahu wa ta'ala dengan penuh kejujuran dari hatinya, kecuali diharamkan oleh Allah terhadap neraka”. (HR Bukhari)

4. Dalil hadis tentang jujur Arab dan Latin bahwa kejujuran mendatangkan ketenangan

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

Da‘ mā yarībuka ilā mā lā yarībuk, fa-inna aṣ-ṣidqa ṭuma’nīnah, wa-inna al-kadhiba rībah.

Artinya: “Tinggalkanlah hal yang membimbangkan kalian, menuju sesuatu yang tidak membimbangkan, sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan, dan kebohongan adalah kebimbangan”. (HR Tirmidzi; hadits hasan shahih)

5. Dalil hadis kejujuran membawa kebaikan menuju surga dan kebohongan mengantar ke neraka

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ

وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

‘Alaykum biṣ-ṣidqi, fa-inna aṣ-ṣidqa yahdī ilā al-birri, wa-inna al-birra yahdī ilā al-jannah. Wa mā yazālu ar-rajulu yaṣduqu wa yataḥarrā aṣ-ṣidqa ḥattā yuktaba ‘inda Allāhi ṣiddīqan.

Wa iyyākum wa al-kadhiba, fa-inna al-kadhiba yahdī ilā al-fujūr, wa-inna al-fujūra yahdī ilā an-nār.

Wa mā yazālu ar-rajulu yakdhibu wa yataḥarrā al-kadhiba ḥattā yuktaba ‘inda Allāhi kadhdhāban.

Artinya: “Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (HR. Muslim)

6. Dalil hadis tentang jujur Arab dan artinya bahwa akan membuka jalan menuju surga Allah

اضمنوا لي ستة أضمن لكم الجنة ، أصدقوا إذا حدثتم ، وأوفوا إذا وعدتم ، وأدّوا إلى ائتمنتم ، واحفظوا فروجكم ،

وغضوا أبصاركم ، وكفوا أيديكم

Aḍmanū lī sittatan aḍman lakum al-jannah: aṣdiqū idhā ḥaddathtum, wa-awfū idhā wa‘adtum, wa-addū ilā’ tumintum, waḥfaẓū furūjakum, wa-ghuḍḍū abṣārakum, wa-kuffū aydiyakum.

Artinya: “Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: jujurlah jika berbicara, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika kalian dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan tahanlah tangan kalian”. (HR Hakim)


tirto.id - Pendidikan

Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |