Asteroid Taurid Swarm adalah kumpulan meteoroid dan asteroid besar yang terbentuk dari sisa-sisa komet Encke sekitar 10.000 tahun lalu. Gravitasi Jupiter telah menarik sebagian meteoroid ini.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Asteroid yang Membunuh Dinosaurus di Bumi
Kemudian menyatukannya menjadi sebuah awan besar yang terkenal dengan Doomsday Swarm. Kumpulan asteroid ini menjadi fokus perhatian astronom karena berpotensi menabrak Bumi dan menimbulkan kerusakan besar.
Ancaman Asteroid Taurid Swarm dan Upaya Deteksi Dini
Asteroid jadi salah satu objek luar angkasa yang memiliki potensi menghancurkan Bumi. Dalam catatan sejarah, asteroid menjadi penyebab kepunahan massal di setengah spesies bumi.
Baru-baru ini sebuah studi mendeteksi adanya asteroid besar yang berkemungkinan dapat menghantam planet Bumi. Berikut ini penjelasan dari objek luar angkasa dengan sebutan Bola Api Halloween tersebut.
Ancaman yang Dapat Menyebabkan Kepunahan Massal
Sejarah mencatat bahwa tabrakan asteroid pernah mengakibatkan kepunahan besar di Bumi. Salah satu peristiwa paling terkenal adalah tumbukan asteroid berdiameter sekitar 10 kilometer yang terjadi 66 juta tahun lalu.
Peristiwa itu menciptakan Kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatán. Dampaknya sangat dahsyat, memusnahkan lebih dari separuh spesies di Bumi, termasuk dinosaurus, dan menandai akhir Zaman Kapur. Hingga saat ini, ancaman asteroid serupa masih menjadi kekhawatiran serius.
Riset Mendalam Mengenai Doomsday Swarm
Studi terbaru yang dipimpin oleh Quanzhi Ye dari University of Maryland mengidentifikasi 14 objek besar dalam asteroid Taurid Swarm. Objek ini juga memiliki julukan sebagai “Doomsday Swarm”.
Meskipun jumlah asteroid yang terdeteksi tidak sebanyak perkiraan sebelumnya, ukuran dan potensi ancaman objek-objek ini tetap menjadi perhatian.
Beberapa asteroid di Taurid Swarm memiliki diameter hingga 10 kilometer. Ukuran tersebut jauh lebih besar daripada asteroid Chelyabinsk yang berdiameter hanya 20 meter namun menyebabkan lebih dari 1.600 orang terluka ketika menghantam Rusia pada tahun 2013 silam.
Penampakan dan Pola Pergerakan Taurid Swarm
Taurid Swarm menjadi fenomena langit yang dapat terlihat secara jelas setiap tahun pada bulan Oktober hingga November. Terutama saat konstelasi Taurus berada di titik tertinggi pada tengah malam.
Kumpulan meteoroid ini terkenal dengan sebutan “Halloween fireballs” karena sering terlihat di sekitar akhir Oktober dan awal November. Meteor-meteor yang muncul dari Taurid Swarm terlihat sangat terang dan kadang-kadang tampak seperti bola api yang melintas cepat di angkasa.
Taurid Resonant Swarm
Asteroid Taurid Swarm memiliki sifat unik berupa pola resonansi dengan planet Jupiter. Hal ini menyebabkan objek-objek besar dalam aliran ini hanya mendekati Bumi setiap beberapa dekade.
Baca Juga: Fakta Asteroid Vesta yang Ditemukan pada 29 Maret 1807
Pada periode tertentu, Bumi melintasi area yang lebih padat dari aliran ini, meningkatkan kemungkinan munculnya bola api dan potensi ancaman dari asteroid.
Periode Asteroid Halloween Fireballs
Secara periodik, Bumi melintasi jalur aliran Taurid Swarm setiap 3 hingga 7 tahun. Pada masa-masa tersebut, peluang terjadinya hujan meteor lebih tinggi daripada tahun-tahun biasa.
Namun, bahaya terbesar muncul bukan hanya dari meteor-meteor kecil. Tetapi dari potensi tumbukan asteroid besar yang mungkin berada dalam aliran ini.
Ketika Bumi mendekati wilayah orbit Taurid Swarm, risiko bertabrakan dengan objek-objek masif dalam kumpulan ini turut meningkat. Meskipun sebagian besar batuan luar angkasa terbakar di atmosfer, asteroid berukuran besar bisa melewati lapisan atmosfer dan menyebabkan kerusakan parah.
Fenomena seperti ini mengingatkan kita bahwa pergerakan asteroid tidak hanya memunculkan keindahan di langit. Tetapi juga menyimpan potensi bahaya yang perlu terus dipantau secara serius.
Upaya Mitigasi dan Rencana Pemantauan
Para astronom memperingatkan bahwa jika salah satu objek dari asteroid Taurid Swarm menabrak Bumi, dampaknya bisa sangat parah. Hal tersebut tergantung pada lokasi dan ukuran tumbukan. Tabrakan seperti ini dapat memicu kepunahan massal, mirip dengan peristiwa yang mengakhiri era dinosaurus.
Namun, meskipun ancaman tersebut nyata, para ilmuwan menilai kemungkinan tabrakan besar relatif kecil. Pentingnya deteksi dini dan pengembangan teknologi pemantauan semakin intens untuk menghadapi potensi ancaman di masa depan.
Para peneliti berencana melanjutkan studi lebih mendalam pada tahun 2025 dan 2026, ketika Bumi kembali mendekati orbit Taurid Swarm.
Baca Juga: Prediksi Asteroid Bennu Hantam Bumi di Masa Depan
Asteroid Taurid Swarm mengingatkan pada ancaman dari luar angkasa . Meskipun teknologi pemantauan dan mitigasi terus berkembang, kewaspadaan dan penelitian lebih lanjut tetap perlu untuk melindungi bumi dari potensi bencana. Dengan deteksi dini dan upaya kolaboratif global, meminimalisir risiko dampak serius dari asteroid seperti yang terjadi di masa lalu. (R10/HR-Online)