Elektron valensi argon adalah salah satu unsur kimia dalam golongan gas mulia dengan simbol Ar dan nomor atom 18. Unsur ini sangat terkenal karena sifatnya yang inert atau tidak reaktif. Sehingga menjadikannya stabil dan sering berfungsi di dalam aplikasi industri.
Baca Juga: Kaidah Oktet dan Duplet, Berikut Perbedaan Utamanya
Karakter, Konfigurasi, dan Fungsi Elektron Valensi Argon
Argon memiliki sifat, konfigurasi, dan pengaplikasian berbeda. Di dalam tabel periodik, unsur ini merupakan gas mulia dengan nomor atom 18. Unsur argon juga memiliki peran penting dalam berbagai kegunaan. Berikut ini beberapa penjelasan terkait sifat hingga konfigurasinya.
Definisi Argon
Merupakan unsur kimia dengan nomor atom 18 dengan simbol Ar di tabel periodik. Tidak memiliki bau, tidak berwarna, dan sama sekali tidak bereaksi terhadap zat lain. Argon kerap berfungsi saat atmosfer yang tidak bereaksi dibutuhkan. Dengan cara tersebut, titanium dan beberapa unsur reaktif lainnya bisa dihasilkan.
Konfigurasi Elektron Valensi Argon
Argon memiliki 18 elektron yang tersusun dalam tiga kulit. Konfigurasi lengkap dari elektron tersebut adalah 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶. Untuk memahami konfigurasi ini, perlu diketahui bahwa elektron mengisi subkulit (s, p, d, f) secara berurutan sesuai prinsip Aufbau. Hal itu yang menentukan bahwa elektron akan menempati subkulit dengan energi terendah terlebih dahulu.
Pada argon, dua elektron pertama berada di subkulit 1s (pada kulit pertama), delapan elektron berikutnya menempati subkulit 2s dan 2p (pada kulit kedua), dan delapan elektron terakhir berada di subkulit 3s dan 3p (pada kulit ketiga).
Elektron valensi yaitu yang berada pada kulit terluar dan memiliki energi paling besar. Pada argon, elektron valensinya berada di kulit ketiga (n=3), yaitu pada subkulit 3s² dan 3p⁶. Dengan jumlah total 8 elektron valensi (2 dari subkulit 3s dan 6 dari subkulit 3p), kulit terluar argon menjadi penuh.
Elektron Valensi dan dan Sifat Inert Argon
Argon memiliki 8 elektron valensi di kulit terluarnya, dengan konfigurasi 3s² 3p⁶. Kondisi ini terkenal sebagai konfigurasi oktet, yaitu keadaan yang mana kulit terluar atom sudah terisi penuh. Karena sudah mencapai kestabilan maksimum, argon tidak perlu menerima, melepaskan, atau berbagi elektron dengan unsur lain. Ini membuat argon sangat stabil dan tidak reaktif (inert) secara alami.
Sifat inert ini membuat argon hampir tidak pernah membentuk senyawa di bawah kondisi normal. Energi ionisasinya tinggi, sehingga sulit melepaskan elektron, dan afinitas elektronnya rendah, artinya tidak mudah menangkap elektron baru.
Berbeda dengan unsur seperti oksigen yang aktif mencari elektron untuk mencapai kestabilan, argon sudah stabil sejak awal. Karena itu, argon banyak berguna dalam industri sebagai pelindung dari oksidasi dan korosi, seperti dalam pengelasan logam atau pengisian lampu.
Sifat Argon
Elektron valensi argon memiliki kelarutan 2,5 kali lebih tinggi dalam air daripada nitrogen dan hampir setara dengan oksigen. Dalam bentuk padat, cair, maupun gas, argon bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
Baca Juga: Memahami Reaksi Orde Satu dalam Kinetika Reaksi Kimia
Secara umum, argon bersifat inert secara kimia, artinya ia tidak bereaksi atau membentuk senyawa stabil pada suhu ruangan.
Sifat Fisik Argon
Argon memiliki beberapa sifat fisik unik dan bersifat inert secara kimia. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, membuatnya sulit terdeteksi tanpa alat khusus. Meskipun demikian, argon sebenarnya tidak mudah terbakar.
Salah satu sifat menariknya adalah kemampuannya untuk memancarkan cahaya biru-ungu saat ada aliran listrik. Namun, karena kepadatan argon 38% lebih besar daripada udara, gas ini dapat menggantikan oksigen di ruang tertutup. Meningkatkan risiko sesak napas atau asfiksia jika penggunaannya tidak hati-hati.
Kegunaan Elektron Valensi Argon
Argon, sebagai gas inert, berguna untuk mencegah oksidasi pada berbagai material. Dalam bola lampu pijar, argon menjaga kawat logam agar tidak bereaksi dengan oksigen, sehingga memperpanjang umur lampu.
Gas ini juga penting dalam pengelasan, melindungi logam panas dari oksidasi agar sambungan lebih kuat. Selain itu, argon berperan dalam operasi mata laser dengan pewarna khusus yang memungkinkan laser memancarkan cahaya hijau atau biru. Teknologi ini bermanfaat untuk mengobati gangguan retina, pembuluh darah pecah, dan masalah mata lainnya dengan presisi tinggi.
Baca Juga: Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit dalam Ilmu Kimia
Elektron valensi argon yang terdiri dari 8 elektron membuat unsur ini memiliki konfigurasi oktet sempurna. Karakteristik ini menjadikan argon berguna dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan stabilitas dan ketahanan terhadap reaksi kimia. (R10/HR-Online)