Geger Paspampres Gibran Usir Jamaah Salat Jumat dari Saf Depan, Netizen: Mana Adabnya?

1 month ago 48

harapanrakyat.com,- Sebuah video viral memperlihatkan anggota Paspampres usir jamaah dari saf depan saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, akan melaksanakan salat Jumat.

Video kejadian Paspampres mengusir jamaah salat di saf depan itu pun baru-baru ini viral di media sosial. Dalam video tersebut, Paspampres menyuruh beberapa jamaah di saf depan untuk pindah agar Gibran bisa bergabung di saf tersebut.

Tindakan ini memicu berbagai reaksi dari netizen yang merasa bahwa tindakan tersebut kurang memperhatikan adab dalam salat berjamaah.

Beberapa netizen berpendapat bahwa tidak seharusnya ada pengusiran terhadap jamaah hanya karena saf depan akan diisi oleh Gibran.

Diketahui, Paspampres mengusir jamaah salat yang ada di saf depan itu terjadi di Masjid Raya Baiturrahman Semarang, JAwa Tengah pada Jumat, 13 Desember 2024.

Baca Juga: Heboh Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawai di Jaktim, Lindayes Klarifikasi

Dilansir dari video unggahan akun X @ferizandra, seorang anggota Paspampres yang mengenakan baju coklat menyuruh beberapa jamaah yang berada di saf depan untuk pindah. Alasannya karena tempat tersebut akan digunakan oleh rombongan Wakil Presiden.

Gibran dengan pakaian batik biru kemudian datang dan berada di saf depan, sedangkan jamaah salat Jumat lainnya bergeser ke sisi kiri untuk memberi ruang.

Salah seorang jamaah terpaksa meninggalkan tempatnya setelah tiga anggota Paspampres memintanya untuk pindah, karena posisi tersebut akan diisi oleh pejabat setempat.

“Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jama’ah yang udah datang duluan ke masjid?” cuit akun @ferizandra.

Netizen Kritik Paspampres Gibran yang Usir Jamaah Salat Jumat

Para netizen memberikan berbagai tanggapan terhadap unggahan video Paspampres Gibran yang mengusir jamaah salat Jumat itu. Beberapa netizen memberikan komentar kritis terkait kejadian pengusiran jamaah salat oleh Paspampres.

Salah satunya mengecam sikap tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan yang mengganggu dan tidak sesuai dengan aturan.

“Bocah tua problematik, dimana dan kemanapun ko kerjaannya bikin jengkel dan makin memperlihatkan gak tau aturan,” komentar akun @nourafayruz.

Ada juga yang merasa bahwa tindakan Paspampres tersebut malah menyusahkan jamaah lain yang hadir untuk beribadah.

“Hadehhh.. kok jadi nyusahin jamaah yang lain sih.. kuku Kaka…,” komentar akun @Mr_cosanostra.

Sebagian netizen mengkritik tindakan tersebut dari segi hukum agama, dengan menyebut pengusiran jamaah untuk memberi ruang pada pejabat sebagai hal yang tidak dibenarkan.

“Mengusir orang untuk memberikan kepada pejabat dan rombongan hukumnya HARAM, menunjukkan buruknya akhlak mereka, mesjid itu rumah Allah dan semua manusia sama dihadapan Allah, bila dipesan karena kepentingan publikasi hukumnya makruh, komentar akun @Nuraniakalsehat.

Netizen memberikan berbagai tanggapan terkait kejadian pengusiran jamaah salat tersebut, terutama mengenai adab dan sikap pejabat yang terlibat.

Salah satunya mengingatkan bahwa ibadah harus dijalani dengan niat yang tulus, bukan sebagai ajang untuk menunjukkan kekuasaan.

“Padahal lagi ibadah itu, bukan ajang adu harta dan kekuasaan,” komentar akun @0xJier95.

Tak sedikit juga yang mempertanyakan adab dalam situasi tersebut. Bahkan menganggap tindakan pengusiran itu tidak sesuai dengan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam ibadah.

“Adabnya dimana hey,” timpal akun @trader_pemulung.

Netizen Sebut Sikap Paspampres Gibran Sombong

Beberapa netizen bahkan menyebut sikap tersebut sebagai kesombongan,padahal ibadah seharusnya mengedepankan kerendahan hati, bukan status atau jabatan.

“Sombong. Mau sholat aja masih sombong sama pangkat kedudukan,” komentar akun @RioRenaldy25.

Ada juga yang menyoroti prinsip kesetaraan dalam ibadah di masjid, di mana setiap jamaah seharusnya diperlakukan sama tanpa memandang kedudukan.

“Hahaha, di masjid itu ya demokaratis, bulan monarchy, datang duluan ya di depan, datang belakangan ya di belakang, gak paham adab ya susah,” komentar akun @ren_imanovic.

Baca Juga: Geger Panggung Pengajian Gus Iqdam Roboh, Warganet: Panggungnya Rasa Diskotik

Salah seorang warganet juga mengungkapkan pengalamannya, di mana pejabat sering kali mendominasi saf depan, sementara jamaah setempat harus mengalah, yang menurutnya menunjukkan ketidakseimbangan dalam menghormati derajat setiap individu di hadapan Allah.

“Padahal derajat manusia itu sama aja di mata Allah. Tapi emang sih kebanyakan pejabat pemerintah tuh kalo kunjungan ke masjid2 gitu pas masuk waktu sholat maunya di depan. Tahun lalu di tempat gue juga ada wkwk. Masjidnya gak boleh diisi sama jamaah setempat gegara mau dikunjungi Bupati,” komentar akun @hooneicomb. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editir-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |