Hidrokarbon jenuh dan tak jenuh adalah dua jenis senyawa hidrokarbon. Keduanya dibedakan berdasarkan jumlah ikatan karbon. Istilah ini mungkin sudah pernah Anda dengar saat belajar kimia. Namun, banyak orang masih bingung dan ingin tahu lebih banyak. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang jenis-jenis senyawa ini, khususnya hidrokarbon tak jenuh.
Baca Juga: Klasifikasi Protein Urine, Normal dan Proteinuria
Hidrokarbon Tak Jenuh, Berikut Pengertiannya
Hidrokarbon jenuh adalah jenis senyawa yang tidak memiliki satu ikatan rangkap dua atau tiga serta terdiri atas karbon-karbon atau karbon-hidrogen. Sementara itu, jenis tak jenuh yang menjadi pembahasan utama kita ini terdiri atas satu ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga.
Disebut dengan nama tidak jenuh karena senyawa ini memiliki lebih sedikit atom hidrogen daripada jenis jenuh dalam jumlah karbon sama. Perbedaan keduanya terlihat pada ikatan karbon, tak jenuh memiliki lebih dari satu ikatan karbon rangkap dua hingga 3 sedangkan jenuh tidak.
Kemudian hal lainnya yang bisa membedakan kedua jenis senyawa tersebut yaitu senyawa tidak jenuh lebih reaktif daripada jenis jenuh. Selain itu, senyawa tak jenuh pada umumnya akan melakukan reaksi adisi khas yang tidak mungkin terjadi pada senyawa jenis jenuh.
Senyawa ini dapat kita ubah menjadi hidrokarbon jenuh dengan menghilangkan ikatan rangkapnya. Proses ini dapat kita lakukan melalui beberapa metode, seperti hidrogenasi, halogenasi, dan hidrasi. Metode-metode ini memungkinkan penambahan atom hidrogen atau penggantian ikatan rangkap, sehingga menghasilkan senyawa yang lebih stabil.
Contohnya
Hidrokarbon tak jenuh terdiri dari beberapa jenis, termasuk alkena, alkuna, dan benzena, yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Setiap senyawa ini memiliki manfaat penting di berbagai bidang.
Misalnya, alkena digunakan dalam pembuatan plastik, alkuna berfungsi dalam sintesis obat-obatan, dan benzena berperan sebagai pelarut dalam industri kimia. Mari kita bahas lebih lanjut contoh-contoh senyawa ini beserta fungsinya.
Senyawa Alkena
Alkena merupakan senyawa yang tersusun atas satu karbon, memiliki dua rangkap, dan terindikasi sebagai senyawa khusus dengan akhiran -ena. Senyawa alkena yang terdiri atas dua ikatan rangkap dua adalah alkadiena.
Sedangkan alkena dengan 3 ikatan rangkap dua yaitu alkatriena. Contoh senyawa ini yaitu etana dengan fungsi untuk hormon pada tumbuhan dan juga properna yang berfungsi pada pembuatan polimer.
Senyawa alkena memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari termasuk berguna untuk kebutuhan di bidang kesehatan. Senyawa ini menjadi bahan baku pembuatan plastik, pembuatan karet sintetis, pembuatan etanol dan serat akrilik, hingga pembuatan deterjen serta bejana.
Baca Juga: Elektron Valensi Argon, Karakteristik Hingga Kegunaannya
Sementara itu dalam bidang kesehatan sebagai obat bius saat bercampur dengan oksigen, untuk obat mabuk perjalanan, obat pusing, dan lainnya.
Hidrokarbon Tak Jenuh Senyawa Alkuna
Alkuna merupakan senyawa yang terdiri atas satu ikatan rangkap tiga dan jarang ditemukan di alam namun sangat penting dalam sintesis kimia. Alkuna dengan dua ikatan rangkap tiga adalah alkaduna.
Sedangkan yang memiliki satu ikatan rangkap dua dan satu ikatan rangkap 3 yaitu alkenuna. Contoh dari senyawa alkuna cukup beragam seperti heptuna, pentuna, butuna, etuna, propuna, dekuna, nonuna, heksuna, oktuna, dan lain sebagainya.
Alkuna memiliki berbagai kegunaan penting. Senyawa ini bermanfaat sebagai bahan baku dalam industri untuk memproduksi senyawa organik, seperti kloroprena dan vinil klorida.
Selain itu, alkuna juga berfungsi sebagai bahan bakar untuk pemotongan logam dan pengelasan oksiasetilena. Dalam pertanian, alkuna bisa untuk mematangkan buah dan sayuran secara artifisial. Contohnya, propina dan asetilena berperan sebagai bahan awal dalam produksi plastik.
Benzena
Contoh lainnya adalah benzena yaitu hidrokarbon aromatik rantai tertutup tak jenuh, tidak berwarna, memiliki bau khas dan dapat membahayakan jika terhirup. Benzena memiliki sifat lebih stabil dan kurang reaktif dan lebih sulit dioksidasi daripada alkena.
Hidrogenasi-nya juga lebih lambat daripada alkena. Senyawa ini memiliki beberapa turunan seperti asam benzoat, asam salisilat, aspirin, anilia, toluena, dan fenol yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
Contohnya, asam salisilat yang berguna untuk membuat salep anti jamur, minyak wangi, bedak, dan sampo. Asam benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet untuk makanan dan minuman agar lebih tahan lama. Selain itu, aspirin merupakan senyawa penting di bidang kesehatan yang berfungsi sebagai obat pereda rasa nyeri.
Baca Juga: Perbedaan Zat Aditif dan Adiktif, Jangan Sampai Salah Memahami
Hidrokarbon tak jenuh adalah salah satu dari jenis hidrokarbon yang terdiri dari satu ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga. Contoh senyawa dari jenis ini cukup beragam seperti senyawa alkena, alkuna, hingga benzena yang masing-masing memiliki fungsi penting tersendiri untuk berbagai bidang. (R10/HR-Online)