harapanrakyat.com,- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, meminta seluruh pengelola destinasi wisata agar lebih proaktif dalam berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), demi menjaga kondusifitas dunia pariwisata.
Mengingat, pada Sabtu 27 September 2025, di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, terdapat insiden penghadangan terhadap mobil wisatawan yang hendak ke Pantai Cidaun oleh pemotor yang mengaku warga setempat.
“Bagi pengelola wisata selalu koordinasi dengan pihak keamanan agar iklim pariwasata ini tetap terjaga kondusifitasnya. Pengelolaannya juga harus baik,” kata Kepala Disparbud Jawa Barat, Iendra Sofyan, Senin (29/9/2025).
Terlebih Pemprov Jawa Barat bersama pemerintah kabupaten/kota telah menandatangani MoU atau Nota Kesepahaman bersama polisi untuk memberantas aksi premanisme.
Baca Juga: Dispar Ciamis Targetkan PAD Sektor Pariwisata Tercapai 100 Persen pada Akhir 2025
Oleh karena itu, lanjut Iendra, pengelola destinasi wisata harus turut serta mengimplementasikan MoU tersebut. Sehingga, fokus Gubernur Dedi Mulyadi beserta seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk memberantas pungutan liar (pungli) maupun premanisme dapat terlaksana.
“Itu kan sudah jadi komitmen pemerintah dengan kepolisian untuk menangani pungli maupun premanisme. Pak Gubernur bersama bupati dan walikota fokus ke situ,” ujarnya.
Imbauan Disparbud Jabar untuk Wisatawan
Kepala Disparbud Jawa Barat juga mengimbau kepada para wisatawan agar selalu mencari informasi mengenai situasi, kondisi, akses, dan kontak yang bisa mereka hubungi, sebelum melakukan perjalanan ke destinasi wisata di Jawa Barat.
Hal itu bertujuan agar kejadian-kejadian serupa, apapun alasannya tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Pengunjung sebaiknya mencari informasi destinasi wisata, mulai dari situasi hingga kontak yang bisa mereka hubungi. Baik dari segi keamanan, kesehatan, dan keselamatan,” imbaunya.
Pihaknya pun berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang sudah menangani kasus tersebut dengan cepat. Sebab, ia tidak ingin kondusifitas dunia pariwisata tercoreng oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Insiden Wisatawan dengan Warga di Cianjur
Sebagai informasi, beredar video di media sosial yang menunjukkan perselisihan antara pemotor dengan pengendara mobil pada Sabtu, 27 September 2025 di Jalan Raya Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Siap Jadi Lumbung Energi Air dan Wisata di Jabar, Menko AHY Tinjau Bendungan Jatigede Sumedang
Polsek Naringgul pun sudah mediasi kedua belah pihak yang sebelumnya berselisih, karena terjadi senggolan.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, pengendara mobil mengaku mendapat pengadangan dan ancaman dari pemotor dengan celurit. Sedangkan, pemotor mengaku mendapatkan pukulan dari pengendara mobil memakai kunci roda.
Namun, saat melakukan mediasi bersama kedua belah pihak, polisi menyebut pemotor dan pengendara mobil tidak ada yang membuat laporan resmi. (Reza/R3/HR-Online/Editor: Eva)