Kandungan surat Yasin ayat 40 secara garis besar membahas tentang fenomena alam semesta, khususnya pergerakan garis edar tata surya. Ayat ini juga mengungkapkan beberapa rahasia yang terkandung dalam alam semesta. Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Quran yang terdiri dari 83 ayat. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna dan kandungan dari surat Yasin.
Baca Juga: Kandungan Surat Al a raf Ayat 26 Tentang Taqwa Pakaian Terbaik
Pembahasan Kandungan Surat Yasin Ayat 40
Menurut buku Rahasia Kedahsyatan Hari Jumat: Berdasarkan Al Quran dan As Sunnah karya Nur Aisyah Albantany, surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang sangat dianjurkan untuk dibaca umat Muslim pada hari Jumat.
Surat ini memiliki makna yang sangat istimewa, termasuk kandungan yang terdapat pada ayat 40 surat Yasin. Ayat tersebut mengandung pesan yang mendalam dan relevansi dengan fenomena alam semesta, yang memberikan hikmah bagi pembacanya.
Sabda Rasul
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Siapa yang membawa surat Yasin dan Al-Shaffat pada hari Jumat, lalu memohon kepada Allah SWT. niscaya Dia (akan) mengabulkan permohonannya.” (HR Abu Dawud)
Tafsir Surat
“Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn”.
Artinya: Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. (Dan) masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. Yasin : 40)
Dalam kandungan surat Yasin ayat 40, Allah SWT menjelaskan dengan tegas bahwa matahari tidak mungkin dapat mengejar bulan, dan malam tidak dapat mendahului siang. Masing-masing benda tersebut beredar sesuai dengan garis edar yang telah menjadi ketentuan Allah SWT.
Hal ini menunjukkan ketentuan yang sangat teratur dalam pengaturan waktu, siang, dan malam yang tidak bisa berubah oleh kekuatan apapun. Ayat ini menggambarkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT dalam mengatur alam semesta, terutama dalam pergerakan benda-benda langit.
Setiap fenomena yang terjadi di langit, seperti pergerakan matahari dan bulan, telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada kekacauan. Ini merupakan tanda dari kekuasaan Allah yang sempurna, yang menjaga keteraturan alam semesta tanpa adanya gangguan.
Dalam buku Detik Berdetak: Waktu dalam Tinjauan Al-Quran karya D.A. Akhyar (2019:16), tertera bahwa waktu terus berjalan tanpa henti. Kita sebagai manusia tidak bisa menahan atau mengejar waktu yang telah berlalu. Begitu pula, kita tidak bisa membiarkan kejadian-kejadian berlalu tanpa pengaruh, karena waktu terus bergerak maju.
Benda Langit Beredar Sesuai Ketentuan-Nya
Surat Yasin ayat 40 mengungkapkan bahwa benda-benda langit, seperti matahari dan bulan, memiliki garis edar yang sudah Allah SWT tentukan. Setiap benda langit beredar pada lintasan yang telah Allah tetapkan. Sehingga tidak akan ada tabrakan antara satu dengan lainnya.
Matahari tidak akan menyimpang dari garis edarnya. Begitu juga bulan yang akan tetap berada pada jalur yang telah ditentukan. Tidak ada percepatan atau pelambatan yang bisa mengakibatkan keduanya saling mendahului.
Kandungan surat Yasin ayat 40 mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk pergerakan benda-benda langit, berjalan dalam keteraturan yang mutlak, sesuai dengan kehendak dan takdir Allah SWT. Semua itu berputar secara teratur dan terus-menerus tanpa ada yang saling mengganggu, sebagai wujud dari kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
Fakta dari Astronom
Sementara itu, para astronom di awal abad ke-17 M menemukan fakta bahwa matahari, bumi, bulan, dan semua planet serta benda-benda di langit lainnya bergerak di dalam ruang angkasa dengan arah dan kecepatan tertentu. Dengan demikian, matahari pun tidak bisa mendahului bulan sebab keduanya beredar di dalam gerak linier yang tidak akan mungkin bisa bertemu.
Selaras dengan hal itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar juga menjelaskan bahwa sejak dari matahari mulai terbit, bumi akan mendapatkan cahaya siang. Kemudian, ketika malam tiba berangsur senja dan menjadi gelap.
Baca Juga: Kandungan Surat Yusuf Ayat 28 Tentang Fitnah Besar Perempuan
“Hal itu terjadi setiap hari. Lama kelamaan manusia mencari apa sebab terjadinya demikian. Maka, sampailah manusia pada pengetahuan, bahwa bumi itu adalah bulat dan ialah yang mengelilingi matahari. Meskipun tampaknya di mata (bahwa) matahari yang mengelilingi bumi,” bunyi tafsir kandungan surat Yasin ayat 40 dalam Tafsir Al-Azhar.
Bahkan, banyak ilmuwan yang telah menguji fenomena alam semesta dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 40 secara ilmiah. Mereka membuktikan kebenarannya, yang kemudian beberapa darinya kemudian beriman kepada Allah SWT. Mereka adalah orang yang menggunakan akal untuk mencermati ciptaan Tuhan Allah SWT. dan Allah SWT. beri hidayah, sehingga menemukan jalan kebenaran.
Keutaman Surat Yasin
1. Mendapat Pengampunan Dosa Ketika Membaca di Malam Hari
Dalam kandungan surat yasin ayat 40, setiap umat Muslim yang membaca surat Yasin di malam hari akan mendapat pengampunan dosa, sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda bahwa,
“Barangsiapa yang membaca surat Yasin di malam hari, pada keesokan harinya ia diampuni. (Dan) barang siapa yang membawa Ha Mim yang di dalamnya terdapat Dukhan (surat Ad-Dukhan), maka pada pagi harinya akan mendapat pengampunan.”
2. Mempermudah untuk Meraih Hajat
Dari Atha’ bin Abi Rabbah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada awal pagi, seluruh hajatnya akan Allah kabulkan.” (HR Ad-Darimi)
3. Jantung Al-Qur’an
Selain itu, surat Yasin ini merupakan jantung Al-Qur’an. Dari Abu Hurairah RA dalam hadits riwayat Abu Bakar Al-Bazzar, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya (bahwa) segala sesuatu itu mempunyai kalbu dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin.”
Baca Juga: Kandungan Surat Al Ahzab Ayat 33 dan Hikmahnya
Demikianlah kandungan surat Yasin ayat 40, yang menunjukkan bahwa Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu yang ada di langit. Allah yang mengatur agar matahari dan bulan tetap berada pada lintasan orbit yang telah ditentukan-Nya, sehingga keduanya tidak akan pernah bertabrakan. Semua ini berjalan dengan sempurna sesuai dengan kehendak-Nya, kecuali pada saat yang telah Allah tentukan, yaitu Hari Kiamat. (R10/HR-Online)