Kapan Hujan Meteor Lyrid? Apakah Terlihat di Langit Indonesia?

3 hours ago 2

tirto.id - Fenomena hujan meteor Lyrid merupakan salah satu peristiwa astronomi yang cukup dinantikan setiap tahunnya. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melintasi jejak debu yang ditinggalkan oleh komet Thatcher (C/1861 G1).

Partikel-partikel debu tersebut memasuki atmosfer bumi dan terbakar, menghasilkan kilatan cahaya yang terlihat seperti bintang jatuh. Lyrid dikenal sebagai hujan meteor tertua yang tercatat dalam sejarah manusia, dengan pengamatan yang telah dilakukan lebih dari 2.700 tahun yang lalu.

Di Indonesia, hujan meteor Lyrid dapat diamati dengan cukup baik karena langit tropis yang relatif cerah pada bulan April. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar, dengan arah pandang ke timur laut, ke arah rasi bintang Lyra yang menjadi titik radiannya.

Penyebab Terjadinya Hujan Meteor Lyrid

Sebagian besar hujan meteor terjadi karena sisa-sisa komet yang melintas. Untuk Lyrid, komet yang dimaksud ialah Komet Thatcher.

Fenomena ini terjadi karena planet-planet mengubah kembali jejak panjang dari serpihan komet yang ditinggalkan oleh Komet Thatcher dalam orbitnya yang berpanjangan. Serpihan inilah yang menghalangi orbit Bumi setiap tahun, menyebabkan terbentuknya hujan meteor.

Fenomena hujan meteor Lyrid biasanya terjadi setiap tahun pada pertengahan hingga akhir April, dengan puncaknya pertengahan bulan April. Dalam kondisi langit yang cerah dan minim polusi cahaya, hujan meteor ini dapat menampilkan sekitar 10 hingga 20 meteor per jam.

Meskipun intensitasnya tidak setinggi hujan meteor lainnya, seperti Perseid atau Geminid, Lyrid tetap menarik karena terkadang memunculkan meteor-meteor terang yang disebut "fireballs".

Kapan Hujan Meteor Lyrid 2025?

Hujan meteor Lyrid dapat berlangsung larut malam pada 21 April, sebelum bulan sabit yang terang muncul beberapa jam setelah tengah malam. Puncaknya diperkirakan akan terjadi pukul 16 UTC pada tanggal 22 April.

Puncak Lyrid bersifat sempit, tanpa adanya periode pengamatan meteor yang berlangsung selama berhari-hari, seperti yang terlihat pada beberapa hujan meteor lainnya.

Di tahun 2025, bulan separuh terakhir akan terjadi pada pukul 1:35 UTC pada tanggal 21 April. Oleh karena itu, pengamatan meteor sebelum fajar pada tanggal 22 April akan dipengaruhi oleh cahaya bulan sabit yang menyilaukan.

Puncak dari hujan meteor Lyrid akan terjadi pada bulan April tahun ini. Fenomena hujan meteor ini telah dimulai sejak pertengahan bulan April, sekitar tanggal 16, dan diperkirakan akan mencapai puncak sekitar tanggal 22 hingga 23 April 2025.

Apakah Hujan Meteor Lyrid Terlihat di Indonesia?

Fenomena hujan meteor Lyrid dapat dilihat di seluruh permukaan Bumi. Ini berarti bahwa orang-orang di Indonesia juga memiliki kesempatan untuk mengamati fenomena ini.

Karena meteor-meteor tersebut bergerak melintasi hampir seluruh langit, Anda dapat melihatnya dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu seperti teropong atau teleskop.

Meskipun meteor dapat muncul di berbagai titik di langit, sebagian besar akan terlihat lebih jelas bersinar dari arah konstelasi Lyra.

Konstelasi Lyra merupakan kelompok bintang berbentuk harpa yang menjadi sumber dari hujan meteor Lyrid. Temukan Lyra dekat bintang cerah Vega, yang berada di langit bagian timur laut.

Bagi zona waktu Indonesia, puncak dari hujan meteor Lyrid diperkirakan dapat disaksikan setelah pukul 22.09 WIB pada tanggal 22 April 2025, ketika titik terang mereka muncul di ufuk timur. Aktivitas hujan meteor akan berlangsung hingga fajar tiba, sekitar pukul 05.29 pada tanggal 23 April 2025.

Hujan meteor Lyrid diprediksi akan menunjukkan pertunjukan terbaiknya sekitar pukul 04.00 WIB pada tanggal 23 April 2025, saat titik radiasinya berada di posisi tertinggi di angkasa. Di puncaknya, diperkirakan sekitar 18 meteor setiap jam akan dapat diamati.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Yulita Putri
Penulis: Yulita Putri
Editor: Indyra Yasmin

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |