tirto.id - Pada tanggal 21 hingga 23 April 2025, langit malam akan menampilkan serangkaian fenomena astronomi yang menakjubkan. Pada malam itu akan menawarkan pemandangan langka dan memukau bagi para pengamat bintang dan pecinta langit di seluruh dunia.
Periode ini menjadi cukup istimewa karena jumlah kejadian kosmis akan berlangsung secara berdekatan, menciptakan panggung alami yang luar biasa di angkasa alam.
Salah satu fenomena utama yang paling dinantikan adalah puncak hujan meteor Lyrid, yang terjadi setiap tahun sekitar pertengahan hingga akhir April. Pada tahun ini, hujan meteor tersebut diperkirakan akan mencapai intensitas tertingginya pada malam 22 April dan dini hari 23 April.
Selain hujan meteor, langit pada malam-malam tersebut juga akan ditemani oleh penampakan bulan sabit yang tipis, menciptakan kondisi pengamatan yang ideal karena minimnya cahaya bulan yang mengganggu visibilitas meteor.
Fenomena Langit 21 - 23 April 2025
21 April 2025 - Merkurius pada Elongasi Barat Terbesar
Pada tanggal 21 April, planet Merkurius akan mencapai elongasi barat terbesar, yaitu sejauh 27,4 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Merkurius, karena posisinya akan berada di titik tertinggi cakrawala saat fajar menyingsing.
Untuk melihatnya, arahkan pandangan ke langit timur sebelum Matahari terbit. Karena Merkurius biasanya sulit diamati akibat kedekatannya dengan Matahari. Momen ini memberikan kesempatan langka bagi pengamat langit untuk melihat planet kecil dengan jelas.
Ilustrasi hujan meteor. FOTO/iStockphoto
22-23 April 2025 - Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya pada malam 22 hingga 23 April. Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 25 April, berasal dari debu komet C/1861 G1 yang ditemukan pada 1861.
Pada puncaknya, Lyrid akan menghasilkan sekitar 20 meteor per jam. Meskipun tidak sebesar hujan meteor lainnya, Lyrid terkenal karena kadang-kadang menampilkan jejak debu terang yang dapat bertahan selama beberapa detik di malam hari.
Tahun ini, kondisi pengamatan sangat ideal karena bulan sabit tipis tidak akan banyak mengganggu kegelapan langit. Lyrid paling baik diamati dari belahan bumi utara, namun tetap terlihat dari wilayah selatan khatulistiwa.
Waktu terbaik untuk mengamati Lyrid adalah setelah 22.30 waktu setempat hingga fajar, dengan puncak terbaik sekitar pukul 5 pagi. Bulan sabit tua akan terbit sekitar pukul 03.30 pagi, namun karena hanya 27% terang, cahayanya tidak akan mengganggu aktivitas mengamati meteor.
Cara Melihat Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid aktif dari 16 hingga 25 April, dengan puncaknya pada malam 22 hingga 23 April 2025. Pada puncaknya, hujan meteor Lyrid menghasilkan puluhan meteor bahkan di beberapa kasus langka bisa mencapai ratusan meteor per jam.
Dengan mengetahui waktu optimal untuk mengamati yaitu pada pukul 22.30 waktu setempat hingga pukul 5 pagi, berikut adalah cara melihat hujan meteor Lyrid:
- Pilih lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya, seperti pedesaan atau area pegunungan.
- Tidak memerlukan teleskop atau alat bantu; cukup dengan mata telanjang.
- Berbaring di tempat yang nyaman dan aman, gunakan selimut atau kursi santai dan arahkan pandangan ke langit terbuka.
- Sesuaikan mata dalam kegelapan selama 30 menit sebelum mulai mengamati.
- Sementara, hindari penggunaan ponsel atau sumber cahaya terang lainnya guna menjaga adaptasi mata terhadap kegelapan.
tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Dewi Sekar Pambayun
Penulis: Dewi Sekar Pambayun
Editor: Dipna Videlia Putsanra