harapanrakyat.com,- Orang tua dari siswa yang keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) di SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku sangat kecewa dengan adanya kejadian tersebut.
Diketahui Program MBG untuk SMPN 4 Pamarican dilayani oleh SPPG Dapur Kembar Catering 3 yang berlokasi di Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Kekecewaan orang tua siswa salah satunya diungkapkan Maniso (57), asal Desa Sidaharja, Kecamatan Pamarican. Dirinya mengaku kecewa dengan adanya kejadian keracunan yang menimpa siswa, termasuk anaknya sendiri.
“Terus terang saja saya sebagai orang tua sangat kecewa sekali dengan adanya kejadian ini. Kalau saya boleh usul kepada pemerintah, tolong hentikan lah MBG ini. Karena malah menjadi racun seperti ini,” kata Maniso, saat sedang menunggu anaknya yang menjalani perawatan di PKM Pamarican, Senin (29/9/2025).
Baca Juga: Ini Penampakan Dapur MBG yang Diduga Jadi Sumber Keracunan Siswa di Pamarican Ciamis
Menurutnya, dengan banyaknya kejadian keracunan MBG di berbagai daerah, termasuk yang saat ini menimpa anaknya, ia lebih berharap agar MBG diberikan dalam bentuk uangnya saja untuk dikelola oleh orang tua masing-masing.
“Saya rasa kurang tepat kalau program makan seperti ini. Karena begini ya, setahu saya sekarang ini sudah tidak ada anak-anak yang kelaparan atau makan hanya berlauk garam. Minimal setiap hari anak nemu yang namanya lauk bergizi, baik telur, ikan atau daging. Tau sendiri kan anak anak sekarang,” tuturnya.
Lanjutnya mengatakan, kalau pemerintah benar-benar ikhlas memberikan makan bergizi untuk anak sekolah, lebih baik berikan saja uangnya.
“Misalkan kalau 20 ribu saja, itu kalau diolah sama orang tua sendiri bisa untuk membuat hidangan makan tiga kali. Jadi sehari semalam itu anak bisa makan lauk sampai tiga kali. Daripada kayak begini, malah keracunan,” ujar Maniso.
Sebelum Siswa Keracunan MBG, Pihak SMPN 4 Pamarican Ciamis Sering Komplain ke SPPG
Sementara itu, salah seorang guru di SMPN 4 Pamarican yang tidak mau menyebutkan namanya, mengaku bahwa sebelum disuplai MBG oleh Dapur Kembar Catering 3, SMPN 4 Pamarican disuplai oleh dapur SPPG dari Desa Kertahayu.
“Waktu suplai dari dapur Kertahayu itu makanannya bagus-bagus. Nah, setelah ganti ke dapur SPPG Sukajadi, terlihat menunya selalu kurang pas. Makanya pihak sekolah juga pernah beberapa kali komplain, termasuk menyampaikan keluhan dari para siswa. Tapi tidak pernah ditanggapi. Sampai akhirnya sekarang ada kejadian keracunan seperti ini,” tutur guru yang tak mau disebutkan namanya kepada harapanrakyat.com, Senin (29/9/2025).
Hingga berita ini dibuat, sebanyak 52 siswa-siswi SMPN 4 Pamarican mengalami sakit perut serta kejang dan sesak nafas setelah menyantap sajian MBG.
Dari 53 siswa, 15 orang diantaranya dirawat di PKM Pamarican, 9 orang di PKM Banjarsari, 3 orang di PKM Kertahayu. Serta 3 orang lagi dilarikan ke RSUD Kota Banjar lantaran mengalami sesak nafas hingga kejang serius. Sementara sisanya dilakukan observasi di lokasi sekolah dengan penjagaan tim medis.
Sementara itu, terpantau tim medis dari PKM Pamarican dan PKM Kertahayu sebelumnya datang ke lokasi untuk melakukan pertolongan terhadap puluhan siswa yang keracunan MBG.
Satu persatu siswa yang mengalami keracunan dilarikan ke Puskesmas dan RSUD menggunakan beberapa ambulans PKM, dan ambulans relawan desa lainnya.
Baca Juga: Update Dugaan Keracunan MBG di Ciamis, 52 Siswa Jadi Korban!
Dapur SPPG Sukajadi Diperiksa Polisi dan Dinkes
Usai melakukan evakuasi puluhan siswa SMPN 4 Pamarican yang keracunan MBG, jajaran kepolisian dari Polres Ciamis dan Dinas Kesehatan Ciamis melakukan pemeriksaan terhadap dapur SPPG Sukajadi.
Namun sayang, saat berlangsungnya pemeriksaan ke dalam dapur SPPG, sejumlah awak media dilarang masuk dan mengambil gambar di dalam dapur tersebut.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun Dinkes Ciamis, terkait kejadian siswa di SMPN 4 Pamarican keracunan MBG. (Suherman/R3/HR-Online/Editor: Eva)