Kisah Rithah Al Hamqa, Perempuan Pemintal Benang Bernasib Pilu Urusan Jodoh 

2 hours ago 4

Kisah Rithah Al Hamqa begitu terkenal di kalangan umat Islam. Meski masih menjadi perdebatan ulama, kisah dalam Islam ini memiliki hikmah yang sangat besar. 

Rithah, merupakan sosok perempuan dari Arab yang berasal dari Bani Makhzum. Tak hanya cantik, keluarganya juga sangat kaya. 

Meski ia adalah perempuan yang terbilang ideal bagi seorang lelaki, namun hingga akhir hayatnya bernasib pilu lantaran tak kunjung mendapatkan jodoh.

Baca juga: Mengenal Setan Dasim Perusak Rumah Tangga, Begini Cara Menghindarinya

Perbedaan pendapat soal kisah ini berangkat dari sebuah ayat Al Quran surat An Nahl ayat 92 yang mengingatkan agar umat islam tidak seperti seorang perempuan yang memintal benang dan kemudian menguraikan lagi. Bahkan, aktivitas tersebut berulang secara terus menerus. 

Walaupun kisah Rithah masih banyak perdebatan soal keshahihannya, namun para ulama menilai kisah ini adalah perumpamaan yang sarat akan hikmah.

Kisah Rithah Al Hamqa yang Menyedihkan

Dikutip dari berbagai sumber, Rithah adalah sosok perempuan yang selalu merasa sedih dalam hidupnya. Meski kedua orang tuanya kaya raya dan sudah tentu hidup berkecukupan, namun tidak sepadan dengan nasibnya. Tak ada seorang lelaki yang mau meminangnya, apalagi menikahinya. 

Melihat kenyataan itu, ketika orang tuanya masih hidup, selalu mencari lelaki yang mau menjadi pendamping hidupnya.

Tak hanya itu, orang tuanya juga sering meminta kepada berhala agar anaknya segera mendapatkan jodoh. Bahkan, ibunya kerap mendatangi peramal guna mengetahui nasib anaknya itu. 

Namun siapa sangka, ahli nujum selalu memberikan kabar bohong bahwa Rithah akan segera mendapatkan jodoh dalam waktu dekat. 

Usaha kedua orang tuanya itu tak ada yang berhasil hingga akhir hayat mereka berdua. Kondisi ini pun membuat Rithah semakin sedih, meski warisan hartanya sangat berlimpah. 

Bahkan, bertahun-tahun hidup Rithah hanya bisa bersedih dan menangis meratapi hidupnya tanpa seorang pendamping sampai ia tak muda lagi. 

Sempat Menikah  

Suatu ketika, Rithah yang menjadi perawan tua mendapatkan kabar jika kerabatnya yang berasal dari Bani Tamim akan melakukan kunjungan ke rumahnya untuk melamar. 

Kabar itu pun membuatnya sangat gembira setelah penantian panjang selama hidup. Pria muda yang melamar itu bernama Sukhr.

Setelah melangsungkan pernikahan, siapa sangka tidak lama kemudian ia kabur membawa harta Rithah yang begitu banyak. 

Tak hanya itu, penduduk sekitar juga mengusir lantaran Sukhr melakukan tindakan jahat bersama para pemuda lainnya. 

Lalu, setelah berusaha mencari keberadaan suaminya, Rithah menyatakan tidak mempersoalkan jika suaminya itu berlaku jahat, asal mau mendampingi hidupnya. 

Namun siapa sangka, pengakuan Sukhr sangat mengejutkan dan menyakiti hati Rithah. Selain menolak ajakan untuk kembali, ia mengungkapkan jika menikahi Rithah karena mengincar hartanya. 

Bak petir di siang bolong, Rithah pun semakin sedih karena kebahagiaan yang ia dambakan tak berlangsung lama dan ia merasa kesepian lagi. Walaupun hartanya banyak yang diambil suaminya, namun harta Rithah belum juga habis.

Memintal Benang dan Merusaknya tanpa Henti

Setiap hari, siang dan malam Rithah selalu menangis. Hingga suatu ketika, ia melihat alat pemintal benang milik ibunya. Kemudian ia terinspirasi untuk melakukan sesuatu untuk mengobati sedihnya itu. 

Keesokan harinya, ia pergi ke pasar untuk membeli benang dalam jumlah banyak. Kemudian ia juga memanggil beberapa gadis di sekitar untuk bersama-sama memintal benang dan mereka mendapatkan bayaran.

Sejak saat itu, hari-hari Rithah selalu memintal benang bersama gadis-gadis di rumahnya. Anehnya, setiap malam Rithah selalu membongkar dan mengurai benang yang sudah dipintal itu, dan keesokan harinya disusun lagi. 

Bahkan, aktivitas itu berjalan secara terus menerus. Sehingga, ia seolah-olah sudah kehilangan akal dan terlihat sangat bodoh. Karena itu juga, nama Rithah mendapatkan panggilan Al Hamqa yang berarti bodoh.

Dari kisah Rithah Al Hamqa ini, kita bisa mengambil banyak hikmah untuk kehidupan sehari-hari, yakni harta berlimpah tidak menjadi jaminan seseorang bahagia. Termasuk urusan jodoh yang sudah menjadi kehendak Tuhan. Meski begitu, sebaiknya kita tidak melakukan hal-hal bodoh sebagaimana kisah tersebut. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |