Bintang laut rapuh Schayer atau Ophionereis schayeri merupakan hewan yang tergolong dalam famili Ophio Nereididae. Hewan laut yang bisa kita temukan di wilayah Australia ini memiliki cakram pusat selebar 2,5 sentimeter, dengan lengan yang panjangnya 15 sentimeter.
Spesies ini merupakan penyaring makanan dan pasir serta lumpur dari dasar laut untuk mencari detritus dan plankton yang merupakan makanannya. Biasanya, hewan tersebut ditemukan berkelompok atau sendiri di bawah batu-batu besar di area laut yang pasang surut di siang hari dan menghindari paparan sinar matahari.
Baca Juga: Terungkap, Begini Asal Usul Raja Dinosaurus Menurut Studi Terbaru
Sedangkan, untuk malam hari, justru mereka mencari makanan dengan cara merentangkan lengan tangannya. Untuk mengenal lebih jauh tentang Ophionereis schayeri, maka simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Karakteristik Bintang Laut Rapuh Schayer
Ophionereis schayeri memiliki karakteristik lengan panjang yang tertutup duri-duri lembut. Bentuknya sekilas mirip dengan sikat gigi. Bintang rapuh ini umumnya ditemukan di wilayah Sydney, Australia. Makanan hewan tersebut berupa detritus dan zooplankton.
Dengan panjang tubuh 15 cm, hewan itu tersebar luas di kedalaman 1-180 m di laut Australia. Mereka memiliki kekuatan regeneratif yang luar biasa, ketika mendapat serangan predator atau musuhnya. Bahkan, hewan laut ini akan dengan cepat menumbuhkan lengan baru.
Umumnya, Ophionereis schayeri memiliki lima lengan tetapi faktanya ada yang memiliki 4 atau 6 lengan. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan lengannya telah rusak salah satunya.
Memiliki Alat Pelindung Diri yang Berevolusi Cerdas
Bintang laut rapuh Schayer memiliki alat pelindung diri (senjata) berupa kaki tabung hidrolik yang berevolusi dengan cerdas terhubung ke sistem pembuluh air yang rumit. Senjata ini melingkari mulutnya dan memanjang melalui lima kanal radial di bagian tengah setiap lengan.
Sekedar informasi bahwa, mulut mereka berada di bawah, namun mangsanya diserap di luar mulut dengan cara mengeluarkan organ pencernaan dari perutnya. Bintang laut tersebut merupakan karnivora dan memakan hampir semua makanan termasuk moluska.
Selain itu, mereka juga memangsa cacing, detritus, dan lainnya. Beberapa bintang laut seperti mahkota duri dapat berbisa untuk melindungi diri dari musuhnya.
Habitat dan Distribusi
Habitat bintang laut rapuh Schayer banyak terdapat di pantai Australia. Adapun daerahnya meliputi New South Wales, Victoria, Australia Selatan, Australia Barat, dan Tasmania. Hewan tersebut merupakan bintang rapuh terbesar dan paling umum yang berada di dekat Sydney.
Spesies ini hidup di daerah pasang surut hingga mencapai kedalaman 180 meter di bawah permukaan laut. Bintang rapuh ini biasanya berada di bawah batu-batu besar di daerah pasang surut.
Ia bergerak menjauh dari matahari saat terpapar. Untuk mengurangi paparan suhu yang tinggi, Ophionereis schayeri akan membentuk kelompok di bawah batu-batu besar di terumbu karang berbatu.
Baca Juga: Penemuan Fosil Ahvaytum Bahndooiveche, Membuka Babak Baru dalam Pemahaman Evolusi Dinosaurus
Di sana, mereka mencari makanan dengan menjulurkan lengan di malam hari. Seperti spesies yang menghuni di tempat yang sama lainnya, mereka juga sangat rentan terhadap peningkatan suhu dan pengasaman laut akibat perubahan iklim.
Siklus Hidup
Bintang laut rapuh Schayer mengalami proses metamorfosis sepanjang siklus hidupnya. Prosesnya mulai dari planktotrofik dan bergerak ke lesitotrofik yang mengerami. Kemudian, menjadi larva bintang rapuh Schayer simetris bilateral, dengan pita bersilia di area tubuhnya.
Perkembangan berikutnya adalah larva vitellaria, yang dibatasi oleh silia. Larva ini segera mengembangkan kaki tabung juvenil dan lempeng rangka ventral. Proses metamorfosis ini akan menghasilkan transformasi tubuh penuh dari bentuk simetri bilateral menjadi radial. Adapun yang terakhir menyerupai anggota filum Echinodermata lainnya.
Siklus hidup tersebut berkaitan dengan peningkatan ketergantungan maternal. Perkembangan lesitotrofik berevolusi bersama dengan telur yang lebih besar. Kedua beradaptasi evolusioner dan menyebabkan peningkatan trigliserida di dalam telur. Dampak peningkatan kadar trigliserida pada telur ini hingga saat ini masih dalam proses penelitian.
Mampu Memancarkan Cahaya Melalui Reaksi Kimia (Bioluminesensi)
Seperti halnya dengan spesies terkait Ophionereis fasciata, bintang laut rapuh Schayer mampu melakukan bioluminesensi yang berfungsi melindungi diri dari predator. Bioluminesensi sendiri merupakan kemampuan organisme hidup untuk menghasilkan dan memancarkan cahaya melalui reaksi kimia di dalam tubuhnya.
Fenomena perilaku ini memerlukan kalsium ekstraseluler yang berasosiasi dengan korda saraf radial untuk memicu adanya munculnya cahaya.
Sel-sel fluoresensi adalah fotosit yang berada di bawah lempeng lengan ventral, dorsal, dan lateral. Tujuan fungsional sebenarnya dari proses bioluminesensi ini sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Baca Juga: Apa Saja Alasan Panda Makan Bambu? Simak Penjelasannya
Demikian ulasan terkait bintang laut rapuh Schayer. Hewan ini tergolong karnivora yang tersebar di wilayah Australia. Ophionereis schayeri memiliki keunikan pada adaptasi hidup dan pergerakannya. Mereka menggunakan lengan panjangnya untuk bergerak dan menangkap makanan di sekitarnya. (R10/HR-Online)