Kopdes Kelurahan Merah Putih di Kota Banjar Jadi Sub Pangkalan LPG hingga Penyalur Beras SPHP

1 week ago 25

harapanrakyat.com,- Kopdes Kelurahan Merah Putih di Kota Banjar, Jawa Barat, bisa menjadi sub pangkalan penyaluran gas elpiji 3 kilogram hingga gerai distribusi beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan).

Tak hanya itu, koperasi tersebut juga memiliki peluang kerjasama sejumlah usaha sektor jasa yang ditawarkan oleh PT. Pos Giro, salah satunya terkait logistik.

Hal itu terungkap saat sosialisasi pengembangan usaha Koperasi Desa Merah antara pengurus Kopdes Merah Putih di Kota Banjar dengan PT Pos Giro, Pertamina, dan Perum Bulog.

Pada kesempatan tersebut, Asisten Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Sub Divre Ciamis, Lutfi Malau, memberikan sejumlah peluang kerjasama usaha yang bisa dikolaborasikan dengan Kopdes Merah Putih. Salah satu kerjasama tersebut yakni terkait beras SPHP.

Baca Juga: Pengurus Kopdes Merah Putih di Banjar Minta Ada Pendampingan hingga Bahas Pinjaman Modal

Kopdes Kelurahan Merah Putih di Kota Banjar Miliki Privilege

Menurutnya, hal itu bisa dilakukan karena Kopdes Merah Putih memiliki privilege atau kebijakan tersendiri terkait itu.

Meski begitu, terdapat sejumlah ketentuan yang harus ditaati, di antaranya tidak boleh menjual dalam kemasan curah dan dalam bentuk eceran. Kuota pembeliannya minimal 2 ton dalam seminggu.

“Kopdes Merah Putih memiliki privilege dari pemerintah, bisa memanfaatkan program tersebut. Pangsa pasar juga terbuka lebar,” kata Lutfi saat acara di Aula Setda Kota Banjar, Senin (29/9/2025).

Sementara itu, Tim Supporting SBM Pertamina Patra Niaga Wilayah Tasikmalaya, Rafi Rahmad menyampaikan, bahwa Kopdes Merah Putih dapat melakukan kerjasama penyaluran LPG bersubsidi.

Modal untuk Sub Pangkalan LPG

Kopdes Merah Putih nantinya bisa menjadi sub pangkalan yang dapat menyalurkan LPG subsidi kepada masyarakat. LPG tersebut akan dipasok dari pangkalan terdekat.

Jumlah alokasi LPG yang disalurkan kepada sub pangkalan maksimal 300 tabung atau 10 persen dari alokasi yang diterima oleh pangkalan, yaitu maksimal 3.000 tabung.

Modal yang dibutuhkan untuk membuka sub pangkalan sebesar Rp 5.150.000. Jumlah sebesar itu untuk biaya operasional meliputi pembelian APAR, timbangan, dan 20 tabung LPG 3 kilogram.

“Modal usaha itu akan digunakan untuk fasilitas sub pangkalan itu sendiri. Kalau untuk alokasinya maksimal 10 persen dari alokasi yang diterima oleh pangkalan,” katanya.

Alokasi Terlalu Kecil

Sementara itu, salah seorang pengurus Koperasi Merah Putih Kelurahan Mekarsari, Dedi Kurniawan, menyambut baik peluang kerjasama tersebut. Terutama untuk gerai penyaluran beras SPHP yang potensinya cukup besar.

Kerjasama penyaluran LPG bersubsidi melalui sub pangkalan Kopdes Merah Putih, menurutnya cukup baik. Karena dapat membantu membuka peluang usaha.

Namun, hal itu juga tidak mudah, karena harga yang diterima sebesar Rp 16.000. Sehingga sub pangkalan juga harus bersaing dengan warung-warung penjual LPG 3 kilogram yang selama ini sudah berjalan.

Baca Juga: Usai Launching, Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan di Kota Banjar Belum Beroperasi, Ini Alasannya

“Minimal kita harus sama dengan pangkalan. Kalau seperti ini mah agak berat disamakan dengan warung. Belum buat operasional pengiriman dan lainnya,” ungkapnya.

Dedi meminta kepada pemerintah kota agar nantinya para pengurus koperasi juga diberikan bimbingan teknis dan pelatihan, terkait pengelolaan koperasi.

“Termasuk juga pendampingan untuk teknis peminjaman ke Bank Himbara. Karena selama ini belum ada bimbingan dan pelatihan terkait pengelolaan,” kata Dedi Kurniawan. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |