harapanrakyat.com,- Iklan judi online (judol) yang semakin marak di media sosial saat ini, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendukung usulan pembatasan internet.
Karena usulan tersebut merupakan langkah konkret guna melindungi anak-anak dan kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Satgas Berantas (Saber) Judi Online PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Hamdan Taufik Fikri kepada Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh saat di Rumah Aspirasi Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/12/2024).
“Kami melihat iklan judi online saat ini sudah menjadi ancaman serius yang bisa merusak masa depan dan moral generasi penerus bangsa. Sehingga, pembatasan internet, khususnya konten-konten berbahaya seperti itu merupakan bentuk tanggung jawab kita bersama,” ujar Hamdan.
Lanjutnya mengatakan, Pemuda Muhammadiyah menyoroti dengan meningkatnya jumlah tayangan iklan judol yang kerap menyasar pengguna usia muda lewat berbagai platform digital.
Menurutnya, iklan-iklan tersebut mendorong perilaku konsumtif kalangan generasi muda. Selain itu, juga menyebabkan mereka menjadi kecanduan judi di usia dini.
“Kalau tidak segera ditangani secara serius, fenomena ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan mental, sosial, serta finansial remaja. Karena judi online tidak hanya merugikan ekonomi saja, tapi juga melahirkan masalah sosial yang lebih luas,” katanya.
Oleh karena itu, Pemuda Muhammadiyah mendukung adanya langkah serius dari DPR yang mendorong aturan pembatasan internet dengan targetnya konten berbahaya. Termasuk iklan judi online.
Untuk memblokir iklan seperti itu, perlu menerapkan filter yang lebih efektif. Maka pihaknya pun mendorong pemerintah agar menjalin kerjasama dengan pihak penyedia layanan internet serta platform digital.
Baca Juga: Aktivis Mahasiswa Sebut OJK Tasikmalaya Tidak Becus Berantas Judi Online di Kota Santri
Marak Iklan Judi Online, Pemuda Muhammadiyah Tasikmalaya Minta Perkuat Edukasi
Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya juga mengusulkan supaya pemerintah memperkuat lagi edukasi digital bagi remaja dan orang tua mengenai bahaya judol. Serta pentingnya menggunakan internet yang proporsional.
Selain itu, Pemuda Muhammadiyah juga mengajak semua elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan lainnya agar berkolaborasi mendukung usulan tersebut.
Karena kolaborasi adalah kunci guna memastikan internet bisa menjadi alat yang dapat memberdayakan, bukan malah merugikan.
“Harapan kami semua pihak bisa bersama-sama mendukungnya. Anak-anak dan remaja merupakan aset bangsa yang harus kita jaga. Tugas kita memastikan mereka bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman dari pengaruh negatif media sosial,” ujar Hamdan.
Ia menambahkan, Pemuda Muhammadiyah Tasikmalaya juga menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam implementasi kebijakan terkait pembatasan internet.
Pihaknya juga berharap pemerintah pun memberikan laporan secara berkala tentang efektivitas regulasi ini. Libatkan masyarakat dalam mengevaluasi kebijakan.
“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kebijakan pembatasan internet bisa menjadi langkah strategis guna memitigasi iklan judi online. Serta melindungi generasi muda dari ancaman dunia digital yang kian kompleks,” tandas Hamdan. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)