Pasca Insiden Penolakan Peminjaman Ambulans, Pemdes Neglasari Mediasi dengan Puskesmas Banjar 2

1 week ago 24

harapanrakyat.com,- Pasca insiden penolakan peminjaman ambulans, Pemerintah Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan mediasi dengan Puskesmas Banjar 2, Senin (29/9/2025).

Mediasi tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Neglasari, dan dihadiri oleh Danramil 1313/Banjar, perwakilan Kapolsek Banjar, Camat Banjar, perangkat desa, Tri Bina Desa Neglasari. Serta Karang Taruna dan pegawai Puskesmas Banjar 2.

Kepala Desa Neglasari, Setiaman mengatakan, kegiatan mediasi tersebut berkaitan dengan peristiwa penolakan peminjaman mobil ambulans untuk warga yang sakit beberapa waktu lalu.

“Kami mengadakan mediasi ini terkait peristiwa beberapa waktu lalu. Jadi dari pihak Puskesmas sendiri, terutama dr. Devi, sengaja diundang untuk memberikan kesempatan terhadap masyarakat dan perangkat desa mengklarifikasi terkait insiden kemarin,” kata Setiaman.

Baca Juga: Buntut Tolak Pinjamkan Ambulans untuk Warga, Anggota DPRD Kota Banjar Desak Dinkes Evaluasi Pelayanan

Setelah adanya penjelasan dari Kepala Puskesmas Banjar 2, terkait insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, pihak pemerintah desa telah memaafkan kejadian tersebut. Dengan catatan, untuk ke depannya ada perbaikan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Desakan Pencopotan Kapus Banjar 2 Pasca Insiden Penolakan Peminjaman Ambulans

Sedangkan, terkait adanya dorongan dari masyarakat untuk pencopotan Kepala Puskesmas, lanjut Setiaman, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi.

“Mengenai adanya dorongan untuk pencopotan dr. Devi sebagai Kepala Puskesmas, itu bukan kewenangan kami pemerintah desa. Tapi ada di dinas terkait,” kata Setiaman.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Banjar, Rusyono mengatakan, pihaknya tidak henti-hentinya meminta maaf kepada masyarakat Desa Neglasari atas adanya insiden penolakan peminjaman mobil ambulans tersebut.

“Pertama kami meminta maaf kepada masyarakat Desa Neglasari. Khususnya kepada warga bernama Pak Dede yang saat ini sedang sakit,” ucapnya.

Ia menyadari, ke depan Dinas Kesehatan butuh pembinaan terhadap seluruh pegawai di Puskesmas. Hal itu supaya bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, serta lebih responsif.

Baca Juga: Kepala Puskesmas Banjar 2 Minta Maaf Usai Insiden Penolakan Ambulans untuk Warga yang Sakit

“Insya Allah, hikmah dari peristiwa itu akan bisa menjadikan momentum agar semua Faskes. Khususnya Puskesmas Banjar 2, melakukan perbaikan pelayanan,” tambahnya.

Rusyono juga berharap peristiwa yang sudah terjadi menjadi yang terakhir. Jangan sampai terulang kembali di Puskesmas lainnya, karena sebagai pegawai wajib memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

“Sedangkan, terkait desakan pencopotan, tentunya bukan kewenangan saya. Kami nanti akan sampaikan kepada kepala dinas dan walikota untuk bagaimana kebijakannya. Apakah dimutasi, atau seperti apa,” pungkas Rusyono. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |