Pengertian Gerak Epirogenetik, Jenis, dan Contohnya

16 hours ago 4

Pengertian gerak epirogenetik mungkin masih belum diketahui oleh semua orang dan tidak sedikit orang yang sangat penasaran dengannya terutama pelajar. Ketika mempelajari tentang pergerakan lempeng tektonik di mata pelajaran sains kita akan menemukan 2 istilah baru yaitu epirogenetik dan orogenetik. 

Baca Juga: Pengertian Gelombang Panas Matahari dan Dampak Negatifnya

Dari kedua istilah tersebut kali ini kita akan lebih fokus untuk membahasa epirogenetik mulai dari definisi, jenis, dan juga contohnya.

Pengertian Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Epirogenetik sebenarnya merupakan satu dari 2 jenis gerak tektonisme yaitu tenaga dalam bumi yang menimbulkan perubahan bentuk atau letak kulit bumi. Sementara itu jenis lainnya yaitu orogenetik yang mana keduanya terbagi berdasarkan pada luas dan waktu terjadinya tektonisme ini sendiri. 

Kedua jenis gerakan tektonisme tersebut tentunya sangat berbeda baik menurut waktu yang dibutuhkan hingga terlihat dampaknya maupun jangkauan wilayahnya.

Epirogenetik sendiri adalah gerakan lapisan kerak Bumi yang lambat dan memerlukan waktu cukup lama hingga dapat memperlihatkan perubahan permukaan Bumi. 

Gerakan ini merujuk pada perubahan besar permukaan Bumi secara horizontal dalam skala waktu selama puluhan hingga ratusan juta tahun lamanya. Proses ini akan menyebabkan perubahan bentuk wilayah cukup luas di permukaan Bumi namun tanpa adanya aktivitas tektonik yang sangat signifikan.

Setelah memahami pengertian gerak epirogenetik tersebut, maka kita juga akan membahas secara singkat mengenai definisi dari gerakan satunya yaitu orogenetik. 

Orogenetik adalah pergerakan kerak atau lempeng bumi yang prosesnya relatif lebih cepat dan dapat berlangsung dalam waktu lebih singkat. Proses ini dapat terjadi pada wilayah sempit dan terkait dengan perubahan vertikal pada kerak Bumi yang sering terjadi karena tumbukan antar lempeng.

Baca Juga: Bagian dan Fungsi Penampang Akar pada Tanaman

Dari kedua definisi proses atau gerakan tersebut terlihat jika keduanya memang memiliki beberapa perbedaan mulai dari perubahan horizontal dan vertikal. Kemudian waktunya yang lebih lama dan cepat kemudian wilayahnya yaitu lebih luas dan dapat terjadi pada wilayah sempit. 

Perbedaan lainnya yaitu dari dampaknya yang mana epirogenetik menyebabkan peningkatan dan penurunan benua sedangkan orogenetik menyebabkan pembentukan pegunungan.

Jenis

Setelah memahami pengertian gerak epirogenetik dan orogenetik serta perbedaan antara keduanya berikut akan kita bahas jenis dari proses epirogenetik ini. 

Epirogenetik memang terbagi menjadi dua jenis yang berbeda yaitu positif dan negatif. Namun banyak orang mungkin belum terlalu memahami keduannya. Karena itu, berikut ini akan kita bahas mengenai pengertian kedua jenis positif dan negatif tersebut secara singkat.

Positif

Epirogenetik positif merupakan gerakan penurunan wilayah daratan. Sehingga seolah-olah terlihat bahwa permukaan air telah naik lebih tinggi padahal sebenarnya tidak. Kondisi satu ini umumnya ditemukan pada wilayah yang lokasinya dekat dengan pantai atau sungai. Sehingga mudah memperhatikan permukaan air. 

Peristiwa tersebut dapat terjadi sebab adanya penambahan beban dalam kerak bumi seperti adanya sedimen tebal atau karena tertutup glasial.

Negatif

Sementara itu pengertian gerak epirogenetik negatif yaitu gerakan naiknya wilayah daratan dan seolah-olah permukaan air yang turun padahal sebenarnya tetap. Peristiwa ini dapat menyebabkan putusnya hubungan batuan dan membuat permukaan laut berteras karena terjadinya proses pengangkatan yang berulang kali. 

Penyebab dari peristiwa ini yaitu bisa karena pengurangan bebas pada lapisan kerak bumi atau karena terjadinya pergerakan dari lempeng tektonik.

Contohnya

Berikut akan kita bahas contoh dari kedua gerakan ini:

Contoh Epirogenesa Positif

Contoh pertama yaitu turunnya pulau-pulau di bagian timur Indonesia seperti Kepulauan maluku dan pulau di barat daya Maluku sampai Pulau Banda. Kemudian Benua Gondwana yaitu superbenua yang ada pada 550 juta tahun lalu yang bergerak ke selatan lalu terpecah dan sebagian tenggelam.

Contoh Epirogenesa Negatif

Contoh epirogenesa negatif yaitu Colorado di Amerika Serikat yang terus mengalami perubahan selama puluhan juta tahun membentuk dataran tinggi dan cekungan luas. Lalu ada Pulau Timor yang terbentuk karena tumbukan lempengan kontinen Australia dan busur Kepulauan Banda sehingga menyebabkan naiknya daratan.

Baca Juga: Sifat Koloid Liofob dan Perbedaannya dengan Liofil

Pengertian gerak epirogenetik adalah pergerakan lapisan kulit Bumi yang lambat dan memerlukan waktu yang cukup lama hingga jutaan tahun. Gerakan ini memiliki dua jenis berbeda dengan contoh masing-masing yaitu jenis positif dan negatif. Jenis positif merupakan penurunan daratan seperti tenggelamnya pulau-pulau dan negatif yaitu naiknya daratan seperti dataran tinggi di Colorado. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |