harapanrakyat.com,- Seorang pria yang diduga gangguan jiwa (ODGJ/Orang Dengan Gangguan Jiwa) bawa senjata tajam (sajam) membuat resah warga Dusun Karang Tengah, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.
Baca Juga: Diajak Main Teman Dekatnya, Perempuan di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan 4 Pria di Kota Banjar
Warga yang khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, akhirnya melaporkan pria berinisial AG (39) tersebut kepada pihak kepolisian dan Puskesmas Banjar 1.
Mendapat laporan itu, petugas TNI, Polri, dan Puskesmas pun akhirnya datang berusaha untuk mengamankan AG, serta menjauhkan jangkauannya dari senjata tajam.
AG sempat memberikan perlawanan, sehingga polisi terpaksa harus mengeluarkan tembakan menggunakan pistol dengan amunisi cabai atau gas air mata (Pepper Projectile).
Hal itu dilakukan bertujuan untuk melumpuhkan AG tetapi tidak mematikan. Apalagi pria yang diduga menderita gangguan jiwa tersebut bawa sajam jenis kapak. Petugas khawatir sajam yang dibawa AG dilempar ke arah warga.
Karena merasa terdesak, AG akhirnya kabur melalui pintu bagian belakang rumahnya menuju kebun dekat dengan sungai Citanduy.
Ketua RW setempat, Asep Kurniawan Saputra mengatakan, pria berinisial AG tersebut berjalan kaki di lingkungan sambil membawa senjata tajam.
“Kebetulan beberapa waktu lalu adiknya pernah menjadi korban tangannya terkena golok yang dibawa AG. Jadi warga sekitar merasa terancam,” kata Asep Kurniawan Saputra, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, diduga merasa takut AG sempat melarikan diri dan terlibat kejar-kejaran dengan petugas yang akan mengamankannya.
Kemudian, tidak berselang lama pria itu pulang ke rumah saudaranya yang tidak terlalu jauh. Akhirnya ia dibujuk dan mau disuntik.
“Akhirnya dibujuk oleh keluarganya diajak ngobrol masih nyambung, maulah dia disuntik sama dokter. Sekarang rencananya mau dibawa ke rumah sakit,” paparnya.
Pria Bawa Sajam Menderita Gangguan Jiwa Pernah Dirawat di RSUD Kota Banjar
Ia menjelaskan, AG mempunyai riwayat penyakit gangguan kejiwaan dan pernah dirawat di rumah sakit. Akan tetapi, ketika pulang dari rumah sakit ia malas untuk mengkonsumsi obat dengan alasan menimbulkan efek samping.
“Cuma karena ada kendala diobat katanya malas minum obat terus ada efek ke badan jadi merasa gemuk. Akhirnya tidak dilanjut kontrolnya,” jelasnya.
Sementara itu, dokter Puskesmas Banjar 1, dr. Reza Putra Cendika mengatakan, warga yang memiliki riwayat penyakit gangguan kejiwaan itu masih berada di wilayah kerja Puskesmas Banjar 1. Pihaknya pun turut membantu untuk melakukan penanganan.
“Dulu laporannya ini memang sedikit galak lah ya, jadi sempat mengancam warga pakai senjata tajam adiknya juga pernah dibacok,” ucapnya.
Baca Juga: Berawal dari Hobi, RK warga Kota Banjar Tergiur Upah Promosi Situs Judol Berujung Jadi Tersangka
Setelah beberapa jam berupaya membujuk AG, petugas dan dokter akhirnya bisa mengevakuasi dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, dokter menyuntikan obat kepada AG agartenang saat berada di perjalanan.
“Kali ini dengan bantuan semuanya bisa mengevakuasi yang bersangkutan dan mudah-mudahan lancar semuanya di rumah sakit juga mendapat perawatan yang baik dan bisa kembali seperti sediakala,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)