tirto.id - Helikopter yang membawa keluarga eksekutif Siemens, Agustin Escobar, dilaporkan jatuh pada 10 April 2025, di Sungai Hudson, New York City, Amerika Serikat. Enam orang meninggal dunia dalam kejadian ini.
Agustin Escobar bersama istri, Merce Camprubi Montal, dan ketiga anak masing-masing berusia 4, 5, dan 11 tahun, awalnya melakukan perjalanan wisata dengan menaiki helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV. Helikopter dioperasikan oleh New York Helicopter Tours.
Helikopter lepas landas dari Wall Street Heliport sekitar pukul 15.00 waktu setempat dan mengikuti rute wisata melewati Patung Liberty menuju Jembatan George Washington.
Kronologi Bos Siemens Kecelakaan
Sekitar 16 menit setelah lepas landas, saksi mata melaporkan bahwa bagian rotor helikopter terlepas di udara. Selanjutnya, helikopter berputar tak terkendali dan akhirnya jatuh ke perairan Sungai Hudson dekat Pier 40 di Manhattan.
Tim penyelamat menemukan helikopter dalam posisi terbalik dan tenggelam. Menurut laporan Hindustan Times, sejumlah barang, termasuk dompet dan sepatu anak-anak, terlihat mengambang di Sungai Hudson beberapa jam setelah kecelakaan.
Semua orang yang ada di dalam helikopter dinyatakan meninggal dunia, termasuk pilot Sean Johnson. Ia adalah seorang veteran Angkatan Laut AS berusia 36 tahun. Sang pilot diketahui telah mengumpulkan total 788 jam penerbangan.
"Kami sangat berduka atas kecelakaan helikopter tragis yang menewaskan Agustin Escobar dan keluarganya," demikian pernyataan dari perusahaan Siemens, dikutip via BBC.
National Transportation Safety Board (NTSB) sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan. Informasi awal menunjukkan kemungkinan kegagalan mekanis, terkait dengan bagian rotor yang terlepas.
Helikopter tersebut telah menjalani inspeksi besar terakhir pada 1 Maret 2025. Sebelumnya tidak memiliki catatan masalah teknis yang signifikan. Tragedi ini mengejutkan komunitas internasional, terutama di Spanyol. Alasannya, reputasi Agustin Escobar adalah sebagai seorang eksekutif terkemuka di Siemens.
Kedutaan Besar Spanyol dan Siemens bekerja sama untuk membantu proses identifikasi dan repatriasi jenazah. Pemakaman dan upacara peringatan direncanakan untuk menghormati mendiang Agustin Escobar dan keluarganya yang tewas.
Sekolah Sant Ignasi di Barcelona, tempat anak-anak Escobar bersekolah, mengadakan momen hening untuk mengenang siswa-siswi dan keluarga yang meninggal. Komunitas sekolah berduka atas kabar tersebut dan turut memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Profil Agustin Escobar dan Jejak Karier
Agustin Escobar, 55 tahun, adalah CEO Siemens Mobility untuk wilayah Eropa Barat Daya dan kepala eksekutif Siemens Spanyol. Ia dikenal sebagai pemimpin visioner dan lebih dari 25 tahun memiliki pengalaman internasional di bidang teknologi transportasi dan infrastruktur rel.
Dilansir situs web NDTV World, Escobar menempuh pendidikan Teknik Industri Listrik di Universidad Pontificia Comillas. Kemudian meraih gelar MBA dari Universidad de Alcala pada 2002 dan MBA Eksekutif dari IE Business School pada 2005.
Kariernya di Siemens dimulai pada 1998 sebagai Kepala Penjualan dan Manajemen Proyek di divisi Sistem Otomasi Daya di Spanyol. Setelah itu, kariernya terus menanjak setelah memimpin proyek-proyek besar, seperti infrastruktur mobil listrik dan sistem rel di berbagai negara.
Pada 2010, Agustin Escobar ditugaskan ke New York untuk pengembangan bisnis di Amerika Utara, lalu ke Kolombia. Ia memimpin lebih dari 1.300 karyawan. Divisinya bahkan dinobatkan sebagai unit Siemens dengan performa terbaik global pada 2016.
Sejak 2018, Escobar kembali ke Spanyol dan memimpin Siemens Rail Automation SAU serta Siemens Mobility SLU. Dari 2019 hingga 2024, ia memimpin wilayah Eropa Barat Daya sekaligus membawahi lebih dari 3.000 staf di beberapa negara Eropa dan Afrika.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Lita Candra
Penulis: Lita Candra
Editor: Beni Jo