Andri Mashadi Trinugroho merupakan aktor yang sering muncul dalam dunia layar kaca Indonesia. Sebelumnya, ia bermain dalam film berjudul “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa”.
Sukses dalam perannya tersebut, kini Andri Mashadi tampil di sebuah film terbaru berjudul “Zona Merah”. Film tersebut telah ditayangkan perdana pada tanggal 8 November 2024.
Baca Juga: Profil Sara Wijayanto Istri Demian Aditya Sukses Berkat Konten Horor
Sebagai informasi, Zona Merah mengisahkan tentang wabah mayat hidup di Rimbalaya. Andri Mashadi menjadi pemeran utama pria yang berpacu menyelamatkan diri sebelum Rimbalaya berubah menjadi mayat hidup seluruhnya.
Profil Andri Mashadi Trinugroho dan Sinopsis Film Terbarunya
Andri Mashadi tampil sebagai pemeran utama pria dalam sebuah film terbaru berjudul Zona Merah. Film tersebut merupakan hasil produksi Screenplay Films yang disutradari oleh Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa.
Profil Andri Mashadi
Andri Mashadi merupakan seorang aktor, model, dan presenter yang lahir pada 28 Juli 1992. Meskipun berkarir di Indonesia, ternyata ia merupakan aktor yang lahir di Kopenhagen, Denmark.
Terkait pendidikannya, Andri Mashadi telah mengenyam pendidikan di Universitas Trisakti jurusan S1 Ilmu Hukum. Kendati demikian, ia memilih untuk mengundurkan diri dan berpindah ke jurusan Teknik Pertambangan.
Andri Mashadi Trinugroho telah menikah dengan Cindy Angelia Fienta Purba. Keduanya telah resmi menikah pada bulan November 2019.
Andri Mashadi bukanlah nama baru di dunia hiburan. Ia telah aktif berkarya sejak tahun 2006 hingga sekarang. Sebelum merambah ke dunia seni peran, Andri Mashadi memulai karirnya sebagai finalis untuk model sampul majalah Aneka Yess! tahun 2006.
Dalam sejarah karirnya, Andri Mashadi lebih banyak membintangi film bertema horor dan misteri. Beberapa film yang pernah ia bintangi seperti KKN di Desa Penari (2022), Waktu Maghrib (2023), dan Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (2024).
Peran Penuh Tantangan Andri Mashadi dalam Film Zona Merah
Sebagai informasi, film Zona Merah membawa beberapa aktor dan artis ternama Indonesia. Di antaranya Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, dan Ratna Riantiarno.
Zona Merah mengisahkan tentang dunia gelap yang menjadi ancaman besar. Dunia tersebut dinamakan “Mayit”.
Mayit menjadi ancaman mematikan yang tak pernah dibayangkan. Zona merah membawa kisah para mayat yang bangkit kembali dan membawa teror berkelanjutan di sebuah daerah terpencil bernama Rimbalaya.
Film Zona Merah membawa karakter Andri Mashadi Trinugroho sebagai tokoh Risang. Dalam kisahnya, Risang merupakan seorang jurnalis yang mulai kehilangan idealismenya.
Risang tidak mengerti apa yang sebenarnya ia kerjakan. Dalam perjalanan di kota Rimbalaya, Risang bertemu dengan berbagai jenis mayat hidup. Kendati demikian, ia menemukan banyak hal yang menggugah dan menyentuh hatinya.
Baca Juga: Profil Shahnaz Haque Kuliah Kedokteran di Usia 52 Tahun
Mitos Tentang Cawan Hantu dari Suku Rejang
Film Zona Merah membawa kisah yang berbeda dengan film zombie ala sinema barat. Namun, film ini menghadirkan mitos lokal yang memicu kemunculan para mayit.
Para mayit yang bangit, terhubung dengan legenda soal Cawan Hantu. Mitos tersebut berhubungan dengan sebuah bunga bangkai yang dipercaya membawa malapetaka.
Sebelumnya, mitos Cawan Hantu telah beredar luas di kalangan masyarakat provinsi Bengkulu. Terutama bagi masyarakat Suku Rejang dan Suku Serawai.
Suku Rejang mendiami perbukitan yang membentang dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong. Wilayah tersebut terkenal sebagai habitat dari bunga Raflesia Arnoldi.
Masyarakat setempat menyebut bunga itu sebagai Bokor Setan. Di samping itu, ada pula yang menyebutnya sebagai Ibeun Sekedei atau Cawan Hantu.
Suku Rejang percaya bahwa Raflesia Arnoldi sebagai bokor sirihnya para penunggu hutan. Oleh sebab itu, Suku Rejang sangat menghindari pertemuan dengan bunga tersebut di hutan.
Sebagai informasi, bokor sirih meliputi beberapa makhluk berbahaya. Termasuk makhluk mistis dan hewan buas seperti harimau.
Mitos dari Suku Serawai
Sementara itu, Suku Serawai menyebut bunga Raflesia Arnoldi dengan sebutan Begiang Simpai atau bunga monyet. Nama tersebut, tercetus karena keanehan bunga yang seringkali tumbuh tanpa musim.
Masyarakat Suku Serawai percaya bahwa Raflesia Arnoldi merupakan bunga mistis. Bahkan, sebagian masyarakat juga menyimpulkan bahwa bunga itu milik penunggu hutan.
Baca Juga: Profil Fadil Jaidi Selebgram yang Penuh Aksi Kocak
Profil Andri Mashadi Trinugroho merupakan seorang aktor, model, dan presenter. Kini, ia sedang menjalani proyek terbarunya sebagai pemeran utama pria dalam film berjudul Zona Merah. (R10/HR-Online)