Profil Baskara Putra tak lepas dari dua band indie terkenal, .feast dan Hindia. Selain itu, ia juga bergabung dalam band Lomba Sihir yang masih satu label rekaman.
Baca Juga: Profil Rieke Diah Pitaloka, Kembali S1 Padahal Sudah Lulus S3
Sebagai musisi berbakat, Baskara terkenal sebagai pelantun lagu “Peradaban.” Lagu tersebut juga cukup populer dan turut memperkuat posisinya di kancah musik indie Indonesia.
Profil Baskara Putra, Penyanyi Sekaligus Komposer
Musisi bernama asli Daniel Baskara Putra lahir di Jakarta, 22 Februari 1994. Kini berusia 30 tahun, ia dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu, komposer, dan produser rekaman.
Baskara juga memiliki nama panggung “Hindia” dan aktif di berbagai band indie. Seperti .feast dan Lomba Sihir yang turut memperkuat eksistensinya di industri musik Indonesia.
Kehidupan Pribadi Baskara
Dalam sebuah interview di VOLIX/Viniar, Baskara Putra mengungkapkan bahwa ia memulai semuanya dari game online. Saat itu, ia senang merancang dan membuat berbagai desain untuk klan game-nya.
Baskara juga mulai mengutak-atik Photoshop. Sejak SD hingga SMP, ia sempat bercita-cita menjadi seorang arsitek sebelum akhirnya terjun ke dunia musik.
Saat duduk di kelas 9, Baskara Putra baru mengetahui adanya profesi Visual Desainer yang kemudian mengubah arah impiannya. Meski begitu, saat memasuki masa SMA, ia mulai bermain band meskipun belum terlalu serius. Di sisi lain, kecintaannya terhadap bidang visual tetap bertahan dan menjadi bagian dari perjalanannya.
Pasangan
Baskara Putra menjalin hubungan asmara dengan Meidiana Tahir, sosok yang kerap menjadi muse dalam karyanya. Meidiana sering menginspirasi Baskara dalam menciptakan lagu-lagu solonya. Salah satu contohnya adalah lagu “Rumah Ke Rumah” dan “Cincin,” yang merefleksikan perasaan serta kisah romantis antara keduanya dalam lirik yang menyentuh.
Muncul Nama “Hindia” dan Karir Awal
Dalam profil Baskara Putra, ia mulai menemukan nama lainnya yang kini menjadi Mononim. “Hindia” sendiri ia dapatkan saat sedang study tour dan melihat salah satu lukisan milik Raden Saleh tentang Hindia Belanda.
Terbesit di pikirannya kalau namanya sudah ada, namun musiknya belum terpikirkan. Menjelang kuliah, Baskara sempat mendapat tawaran untuk melanjutkan studi di Singapura sebab ia mendapatkan beasiswa. Namun ia menolak dan masuk ke salah satu universitas negeri unggulan di Indonesia.
Di bangku kuliah jurusan Komunikasi, Universitas Indonesia, ia mulai membentuk kembali proyeknya dan bertemu dengan Adnan Satyanugraha Putra. Mereka, Baskara dan Andan, membangun proyek grup Duo dengan nama .feast.
Perjalanan Karir
Baskara Putra terkenal sebagai vokalis grup musik Indonesia. Kariernya dimulai pada tahun 2012 ketika ia bersama empat rekannya mendirikan band rock-indie bernama .feast.
Melalui .feast, Baskara menunjukkan kemampuan vokalnya yang khas serta eksplorasi musik yang berani. Hal ini menjadikannya salah satu musisi penting di skena musik indie Tanah Air.
Awal Mula .feast dan Proyek Hindia
Baskara Putra bercerita bahwa awalnya .feast hanya terdiri dari dirinya dan Andan, di mana mereka menciptakan lagu berjudul “Camkan.” Seiring waktu, Baskara bertemu dengan Dicky, Bodat (yang kini mantan member), dan Awan.
Baca Juga: Profil Donne Maulana, Suami Yura Yunita
Merasa nyaman bermain bersama, muncul ide untuk menjadikan .feast sebagai band yang lebih serius dan digarap dengan sepenuh hati. Beberapa tahun setelah .feast aman untuk tidak terlalu terurus secara serius pada bisnis, Baskara lantas melanjutkan proyek Hindia.
Dalam profil Baskara Putra, nama panggung Hindia sendiri tidak hanya Baskara gunakan sebagai pekerjaan saja. Namun juga untuk memisahkan pesona panggungnya dari kehidupan pribadi.
Pada tahun 2018, Baskara pun muncul sebagai penyanyi dan merilis lagu berjudul “No One Will Find me,” single tersebut merupakan bagian dari album kompilasi Bertamu. Ia juga merilis album mini Tidak Ada Salju di Sini bersama dengan Petra Sihombing, Enrico Octaviano, Rubina, dan Krautmilk.
Single yang berjudul “Evaluasi” rilis pada tahun 2019, lalu single “Secukupnya” yang trending pun menyusul di tanggal 3 Mei 2019. Pada bulan Juni, Baskara kembali merilis dua single, yaitu “Tinggalkan di Sana” dan “Jam Makan Siang.”
Kemudian, di tanggal 9 Januari 2023 lalu, Baskara pun merilis album keduanya dengan judul Lagipula Hidup Akan Berakhir.
Kontribusinya dengan Lomba Sihir
Pada tahun 2019, Baskara pun turut mendirikan grup dengan nama Lomba Sihir. Anggotanya adalah orang-orang yang terlibat dalam karir solonya dengan nama Hindia. Mereka adalah Baskara sendiri, Nastasha Udu, Rayhan Noor, Tristan Juliano, Enrico Octaviano, dan juga Wisnu Ikhsantama.
Baskara Putra membawa banyak serangkaian perjalanan karirnya di dunia musik Indonesia. Tujuan ia membuat Lomba Sihir ialah karena ingin memperkenalkan secara langsung manusia-manusia yang ada di balik proyek musik Hindia.
Hingga saat ini, Baskara telah berkontribusi dalam merilis dan menulis lagu di .feast, Hindia, dan juga Lomba Sihir. Pencapaiannya bersama dengan band pertamanya pun tercatat ia telah merilis sekitar kurang lebih 17 single, salah satunya adalah lagu “Peradaban” yang berhasil meraih popularitas tinggi, disusul dengan “Berita Kehilangan”.
Baca Juga: Profil Donita Nugroho, Ungkap Kunci Rumah Tangga Awet
Baru-baru ini juga, profil Baskara Putra kembali menjadi sorotan kala ia memenangkan piala citra di tahun 2024. Benar-benar prestasi yang membanggakan, bukan? (R10/HR-Online)