Sejarah Situs Liyangan merupakan sebuah kawasan pemukiman yang mencakup sisa-sisa beberapa bangunan. Situs ini meliputi candi, rumah, jalan, sawah atau ladang, hingga berbagai artefak lainnya.
Baca Juga: Sejarah Situs Kota Kapur, Jadi Bukti Kehadiran Kerajaan Sriwijaya
Situs Liyangan terletak pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Jejak sejarah ini, terdiri dari struktur bangunan berbatu dan beberapa artefak yang menunjukkan kehidupan pertanian dan keagamaan masyarakat terdahulu.
Sejarah Situs Liyangan sebagai Bukti Kejayaan Arkeologi di Indonesia
Situs Liyangan terletak di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, dan hingga tahun 2020, situs ini mencakup area seluas sekitar 4 hektare. Penemuan ini berpotensi untuk terus berkembang, dengan kemungkinan meluas hingga ke lereng timur Gunung Sindoro.
Penemuan-penemuan baru di kawasan tersebut mengungkapkan lebih banyak jejak sejarah dari kehidupan masyarakat kuno, termasuk struktur bangunan dan artefak yang mengungkapkan kehidupan sosial, pertanian, dan keagamaan mereka. Situs ini menjadi salah satu peninggalan arkeologi yang sangat penting untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan masa lalu di Jawa Tengah.
Napak Tilas Situs Liyangan
Situs Liyangan menjadi bukti peradaban yang berkembang pada abad ke-9 hingga 10 Masehi. Dalam sejarahnya, keberadaan situs ini berkaitan erat dengan Kerajaan Mataram Kuno.
Situs Liyangan awalnya ditemukan pada tahun 2008 oleh seorang penambang pasir. Saat itu, Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, sehingga tambang pasir menjadi alternatif untuk menunjang pemulihan ekonomi.
Dalam sejarah Situs Liyangan, keberadaan peninggalan bersejarah ini berhasil diketahui warga yang menemukan berbagai benda budaya. Hal ini meliputi yoni, patung Ganesha, neraca, patung Dewa Siwa, dan lainnya. Saat menemukan bukti sejarah tersebut, masyarakat lebih memilih untuk menyimpannya agar tidak rusak.
Sebagai informasi, yoni yang ditemukan terkenal dengan nama Candi Liyangan. Penemuan ini berupa bangunan candi yang tinggal bagian kakinya saja. Sementara di bagian atas, terdapat sebuah yoni unik yang memiliki tiga lubang.
Penemuan jejak peradaban di Situs Liyangan memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian. Beberapa penemuan di situs ini mencakup prasasti, hingga alat-alat batu dan perapian. Sementara itu, penemuan jejak di Situs Liyangan juga menunjukkan tentang teknik keterampilan bangunan yang tinggi pada masa lampau.
Terdapat salah satu penemuan penting di Situs Liyangan yang menggambarkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola irigasi dan sumber daya alam. Penemuan ini berkaitan dengan adanya sistem irigasi saluran air yang sudah cukup maju.
Penelitian Situs Liyangan
Penelitian dan penggalian Situs Liyangan berada di bawah arahan Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 2010 dan 2011. Penemuan ini memberikan kesimpulan bahwa Situs Liyangan bukan termasuk candi yang besar.
Kendati demikian, sejarah Situs Liyangan merupakan sebuah pedesaan yang berada pada masa Mataram Kuno. Balai Arkeologi Yogyakarta menyimpulkan beberapa kerangka penting dalam penemuan Situs Liyangan. Di antaranya, Situs Liyangan merupakan jejak penemuan dengan karakter kompleks, indikasi sebagai situs pemukiman, situs ritual, dan situs pertanian.
Baca Juga: Sejarah Tugu Lonceng Cilebut, Situs Peninggalan Belanda
Menariknya, Situs Liyangan memiliki ciri unik yang tidak ada pada penemuan jejak peninggalan dari masa Hindu di Jawa. Pasalnya, penemuan situs ini meliputi sisa-sisa kayu dan bijian serealia (gabah) yang hangus.
Arti Penting Penemuan Situs Liyangan
Beberapa penemuan jejak sejarah menjadi bukti bahwa masyarakat Liyangan memiliki pemahaman yang baik terhadap teknologi. Di samping itu, jejak penemuan sejarah tersebut juga membuktikan bahwa masyarakat mempraktikkan manajemen air yang baik untuk mendukung proses pertanian.
Sejarah Situs Liyangan memberikan bukti penting dalam proses penelitian Arkeologi di Indonesia. Pasalnya, bukti sejarah yang ada mampu menunjukkan peradaban masyarakat pada masa lampau yang telah memiliki struktur sosial dan teknologi berkembang.
Penemuan Situs Liyangan, juga memberikan wawasan penting terkait hubungan antara masyarakat di Jawa dan beberapa kerajaan besar Asia Tenggara pada masa itu.
Situs Liyangan Sebagai Cagar Budaya Nasional
Rencananya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) siap menjadikan Situs Liyangan sebagai Cagar Budaya Nasional. Hal ini tak lepas dari penemuan sejarah yang begitu lengkap, terlihat dari peradaban dan sisi peninggalan arkeologi.
Situs Liyangan dianggap sebagai peninggalan jejak kerajaan Mataram Kuno yang memiliki nilai-nilai penting. Jejak peninggalan yang ada mengandung makna peradaban berharga.
Pasalnya, jejak Situs Liyangan memiliki pertanyaan penting terkait alasannya menjadi daerah suci dan keagamaan. Bahkan, terdapat sebuah penemuan yang masih menjadi misteri, terkait adanya keramik dari Cina era Dinasti Tang sekitar abad 8-9 Masehi.
Baca Juga: Sejarah Situs Lubang Tambang Mbah Suro
Jadi, sejarah Situs Liyangan adalah sebuah kawasan yang menyimpan jejak-jejak peradaban masa lalu. Di dalamnya, terdapat berbagai peninggalan seperti candi, rumah, jalan, sawah atau ladang, serta berbagai artefak yang memberikan gambaran tentang kehidupan di masa tersebut. (R10/HR-Online)