harapanrakyat.com,- Eman (60) warga Dusun Sindangasih, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi korban pembacokan menggunakan parang yang dilakukan oleh Iik Sukirman (29).
Menurut informasi peristiwa pembacokan tersebut terjadi di halaman rumah pelaku yakni di Dusun Sindangasih RT 3 RW 6, Senin (11/11/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kepala Desa Kujangsari, Ahmad Mujahid membenarkan adanya kejadian dugaan pembacokan tersebut. Namun ia tidak mengetahui secara persis kronologi peristiwa tersebut.
Meski begitu, menurut informasi yang ia terima peristiwa dugaan pembacokan tersebut terjadi di samping rumah pelaku.
Saat itu, pelaku dan korban sedang berada di lokasi yaitu di samping rumah. Pelaku melakukan dugaan pembacokan terhadap korban menggunakan senjata tajam berupa sabit.
“Kejadian di pinggir rumah pelaku. Penyebabnya nggak tau persisnya ya mungkin lagi ngobrol-ngobrol terus terjadilah itu,” kata Mujahid.
Ahmad menyebut pelaku sendiri masih merupakan saudara korban (keponakan). Pelaku diindikasi orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Baca Juga: Beredar Info Tentang Pembacokan Modus Ketuk Pintu di Maleber Ciamis, Polisi Sebut Itu Hoaks
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka pada bagian pipi dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis. Pelaku juga sudah diamankan oleh pihak kepolisan.
“Korban sudah dibawa ke rumah sakit luka pada bagian rahang tapi kayaknya ngga begitu parah. Sekarang sudah dilakukan penanganan oleh Polsek Langensari,” kata Mujahid.
ODGJ Pelaku Pembacokan Dititipkan ke Keluarga
Terpisah, Kapolsek Langensari AKP Yudi Ristriyanto, membenarkan adanya peristiwa dugaan penganiayaan menggunakan senjata tajam berupa parang yang dilakukan oleh pelaku IS .
Berdasarkan informasi dari sejumlah warga pelaku IS diindikasi merupakan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ. Pelaku juga tidak dilakukan penahanan namun dititipkan kembali ke pihak keluarganya.
Pihaknya juga sudah menyarankan kepada pihak keluarga untuk membawa pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut untuk berobat ke rumah sakit atau poli jiwa. Meminta pemerintah desa setempat untuk memfasilitasi pengobatan tersebut.
“Iya. Menurut keterangan warga pelaku diduga terindikasi mengalami gangguan jiwa jadi tidak kami tahan. Kami juga sudah sarankan agar pihak keluarga membawa ke rumah sakit untuk pengobatan,” kata AKP Yudi.
Kronologi Kejadian Warga Jadi Korban Pembacokan ODGJ
Yudi menjelaskan kronologi dugaan penganiayaan menggunakan senjata tajam berupa parang tersebut. Saat itu korban sedang mengangkut tanah menggunakan angkong.
Kemudian karena mungkin merasa lelah korban lalu duduk istirahat di teras rumah pelaku. Selanjutnya pelaku tiba-tiba keluar dari rumah sambil membawa parang.
Korban saat itu sempat bertanya kepada pelaku hendak ke mana dan dijawab akan bersih rumput (ngored). Tetapi, tiba-tiba pelaku malah menyerang korban menggunakan senjata tajam.
“Pada saat pelaku keluar rumah, korban sempat bertanya mau ke mana Ik? Lalu dijawab oleh korban mau ngored,” kata Yudi.
“Pelaku tiba-tiba langsung menyerang korban menggunakan parang. Korban sempat menahan namun korban mengalami luka robek di bagian leher,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut ia mengatakan, setelah melakukan penganiayaan terhadap korban menggunakan parang pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara korban meminta pertolongan ke warga.
Warga yang saat itu berada di sawah dan mendengar suara korban langsung mendatangi korban. Warga yang akan membantu tersebut juga sempat akan diserang oleh pelaku menggunakan bambu.
Selanjutnya warga yang lain kemudian berdatangan ke lokasi untuk membantu korban. Warga juga berhasil mengamankan pelaku.
“Pelaku berhasil diamankan oleh warga sedangkan korban sudah dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulance milik pemerintah desa setempat untuk memastikan kondisi lukanya,” tandasnya. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)