Teknologi Optik Pemburu Energi Gelap, Vera C Rubin Observatory

1 week ago 34

Vera C Rubin Observatory merupakan sebuah observatorium astronomi di Chili yang terkenal sebagai Large Synoptic Survey Telescope (LSST). Observatorium ini terletak di puncak El Peñón dari Cerro Pachón, Chili utara yang bertugas untuk melakukan survei astronomi sinoptik. 

Baca Juga: Teknologi AI Berhasil Merekam Keindahan Nebula NGC 6559 

Mengenal Teknologi Optik Vera C Rubin Observatory 

Rubin Observatory memiliki racangan sebagai fasilitas astronomi modern yang terdiri dari sejumlah teknologi canggih dalam satu sistem terpadu. Komponen utamanya mencakup cermin utama berdiameter 8,4 meter, kamera digital terbesar di dunia, sistem pengolahan data berskala besar, hingga platform pembelajaran daring yang mendukung edukasi publik.

Dalam pengoperasiannya, observatorium ini memanfaatkan teknologi optik mutakhir untuk memberikan kemampuan observasi yang unggul kepada para peneliti dan pengamat langit. Dengan pendekatan survei yang mendalam terhadap area langit yang luas, observatorium ini memungkinkan eksplorasi dan penjawaban atas berbagai pertanyaan ilmiah penting di bidang astronomi dan kosmologi.

Tujuan Teknologi Rubin Observatory

Rubin Observatory menyasar proyek Large Synoptic Survey Telescope (LSST) selama 10 tahun. LSST ini dapat menghasilkan serangkaian gambar dan produk data berukuran 500 petabyte. Data tersebut berisi beberapa pertanyaan tentang struktur dan evolusi alam semesta berikut objek-objek di dalamnya. 

Sebagai informasi, LSST diusulkan pada tahun 2001 dengan pembangunan cermin menggunakan dana swasta pada 2007. Selanjutnya, LSST menjadi proyek berbasis darat besar peringkat teratas dalam Survei Dekadal Astrofisika 2010. 

Secara resmi, proyek ini mulai dibangun pada tanggal 1 Agustus 2014, ketika Yayasan Sains Nasional Amerika Serikat mengesahkan porsi FY2014 ($27,5 juta) dari anggaran konstruksinya. 

Setidaknya, LSST dalam Vera C Rubin Observatory hadir untuk menjawab empat bidang sains populer, sebagai berikut. 

  • Menyelidiki energi gelap dan materi gelap: Berlangsung dengan mengukur lensa gravitasi lemah, osilasi akustik barion, dan fotometri supernova tipe Ia.
  • Memetakan objek kecil di tata surya: Inventarisasi asteroid dekat Bumi dan objek sabuk kuiper. LSST membawa harapan untuk meningkatkan jumlah objek dengan katalog sebanyak 10 hingga 100 kali. 
  • Menjelajahi langit optik sementara: Mendeteksi peristiwa astronomi termasuk nova, supernova, semburan sinar gamma, variabilitas quasar, dan lensa gravitasi. Teknologi ini memberikan pemberitahuan soal peristiwa untuk memudahkan tindak lanjut. 
  • Memetakan Bima Sakti

Rubin Observatory Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Ilmiah

Dalam praktiknya, Rubin Observatory puya tugas untuk menjawab berbagai pertanyaan ilmiah yang sangat mendalam. Sementara itu, konsep di balik desain Vera C. Rubin Observatory sangat sederhana. 

Baca Juga: Prospector Penambangan Asteroid Pertama di Bumi Siap Meluncur

Rubin Observatory melakukan survei mendalam pada area langit yang sangat luas. Hal ini dilakukan dengan frekuensi yang memungkinkan gambar setiap bagian langit dapat terlihat setiap malam. Tugas ini kemudiann berlanjut selama 10 tahun untuk menghasilkan katalog astronomi ribuan kali lebih besar daripada yang tersusun sebelumnya. 

Setiap tahapan konstruksi proyek membawa beberapa fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan survei. Di antaranya adalah teleskop pencitraan optik dengan bukaan besar dan bidang lebar, kamera gigapiksel, dan sistem manajemen data.

Teleskop Survei Simonyi

Rubin Observatory memanfaatkan teleskop survey berukuran 8.4 meter yang menggunakan desain tiga cermin khusus. Desain ini menciptakan bidang pandang yang lebar, sehingga memiliki kemampuan untuk mengamati seluruh langit hanya dalam tiga malam. 

Dalam praktiknya, teleskop survei simonyi mampu menghasilkan gambar tajam pada bidang pandang lebar berdiameter 3.5 derajat. Gambar tersebut akan terekam di kamera pencitraan perangkat berpasangan dengan muatan (CCD) 3.2 gigapiksel. Jenis kamera ini merupakan kamera digital terbesar yang pernah ada. 

Fasilitas puncak Vera C. Rubin Observatory sendiri terletak di punggung bukit Cerro Pachón di Chile utara-tengah. Lebih tepatnya, lokasi observatorium ini berada di pedalaman sekitar 60 m (100 Km) melalui jalan darat dari kota pendukung La Serena. 

Kamera dan Manajemen Data

Pada dasarnya, kamera LSST dalam Rubin Observatory harus menghasilkan data dengan kualitas yang sangat tinggi. Kamera ini berfungsi dengan waktu henti dan perawatan minimal. 

Desain kamera dirancang sedemikian rupa untuk dapat memanfaatkan gambar berkualitas tinggi yang dihasilkan oleh bidang luas. Setidaknya, kamera ini berisi lebih dari tiga miliar piksel detektor solid state.

Sementara itu, manajemen data dalam perangkat lunak menjadi salah satu aspek paling menantang di Rubin Observatory. Hal ini lantaran spesifikasi data yang lebih dari 20 terabita harus diproses dan disimpan setiap malam berturut-turut. 

Baca Juga: Teleskop NASA SPHEREx, untuk Pelajari Alam Semesta

Secara keseluruhan, Vera C Rubin Observatory merupakan tempat observasi yang membawa tugas survei astronomi sinoptik. Tugas dalam observatorium ini memberikan wawasan mendalam tentang segala hal yang ada di langit luas dari segi ilmiah. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |