harapanrakyat.com,- Ade Deny Kurniawan, fokus menatap layar handphone yang dipegang salah seorang temannya. Sementara, Yuli Darmawati, perempuan yang baru diperistrinya ikut menatap layar. Saat musik terdengar mereka mengikuti gerakan dalam video. Pasangan suami istri yang baru melaksanakan akad nikah di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (3/10/2025) itu rupanya sedang membuat video Tepuk Sakinah yang sedang viral.
Ade Juju Juanti, salah seorang undangan yang hadir mengatakan, awalnya ia iseng meminta Ade Deny untuk merekam video Tepuk Sakinah. Tak disangka, Ade Deny mengiyakan, begitu juga istrinya.
“Iseng tadinya, eh ternyata dia mau, istrinya juga mau. Jadi ya sudah mumpung pada mau langsung direkam,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu, Ade Denny, sang pengantin mengatakan, ia memang mau merekam video Tepuk Sakinah yang memang sedang viral. “Sayanya juga mau,” katanya, Sabtu (4/10/2025).
Denny mengaku tidak mengikuti Bimbingan Perkawinan di KUA lantaran sibuk kerja. “Iyah sebelum nikah ada, di KUA bimbingan. Saya gak hadir karena lagi kerja, jadi istri aja yang hadir. Kata istri emang diajarin Tepuk Sakinah,” jelasnya.
Saat ditanya apakah mengerti maksud dari Tepuk Sakinah, Denny mengiyakan. “Untuk jadi keluarga sakinah, jadi kalau lagi marahan, harus inget Tepuk Sakinah,” katanya.
Baca Juga: Viral Oknum Satpol PP Pangandaran Palak Bocah di Ciamis, Nyaris Diamuk Massa
Tujuan Kemenag Ciptakan Tepuk Sakinah yang Kini Viral
Tepuk Sakinah memang sedang viral di berbagai media sosial. Inovasi dari Kementerian Agama (Kemenag) ini dinilai unik tetapi sarat pesan moral.
Kemenag memperkenalkan inovasi Tepuk Sakinah dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) untuk membantu calon pengantin memahami dan mengingat nilai-nilai keluarga sakinah.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa Bimwin merupakan pembekalan penting agar calon pengantin siap secara lahir dan batin dalam membangun rumah tangga.
“Tepuk Sakinah membantu calon pengantin menghafal nilai keluarga sakinah dengan cara menyenangkan, sehingga sesi pembekalan pun menjadi lebih hidup,” ujar Abu dikutip dari situs Kemenag, Jumat (3/10/2025).
Dalam pembekalan tersebut, peserta diajak mengenal lima pilar keluarga sakinah, yakni Zawaj yang berarti berpasangan, Mitsaqan Ghalizan atau janji kokoh, kemudian Mu’asyarah Bil Ma’ruf berarti saling mencintai dan berbuat baik, Musyawarah, serta Taradhin atau saling ridha. Format yel-yel menjadikan nilai-nilai tersebut lebih mudah tertanam dalam kehidupan sehari-hari.
Abu menegaskan, gerakan tepuk bukan sekadar seremoni. Ia menjadi sarana mengingat kembali esensi keluarga sakinah saat pasangan menghadapi konflik. Pondasinya mencakup keadilan, keseimbangan, dan kesalingan, serta dibangun melalui pernikahan sah, tanpa diskriminasi dan kekerasan, dengan kasih sayang dan moderasi beragama.
Selain penguatan nilai, Bimwin juga membekali peserta dengan keterampilan mengelola psikologi keluarga, keuangan, kesehatan reproduksi, hingga pembentukan generasi berkualitas.
Baca Juga: Viral Pemain Preman Pensiun Pusing Urus Izin Masjid di MPP Garut, KDM Turun Tangan
“Program Bimwin dirancang untuk membekali calon pengantin agar mampu membangun keluarga yang kokoh, menekan angka perceraian, serta meningkatkan kualitas kehidupan rumah tangga,” katanya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)