harapanrakyat.com,- SDN 3 Sukamukti, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini memberlakukan absen siswa dengan sistem scan barcode. Inovasi ini menjadi langkah maju sekolah, dalam mempermudah proses pencatatan kehadiran yang diklaim jauh lebih efisien.
Kepala SDN 3 Sukamukti, Jajang Suhendar mengatakan, dengan sistem barcode ini, pihak sekolah terutama para wali kelas lebih mudah untuk melakukan absen kehadiran siswa.
Adapun absen menggunakan barcode ini, dibuat sendiri oleh pihak sekolah dengan menggunakan aplikasi gratis yang langsung terkoneksi ke server. Kemudian, tersimpan secara otomatis di Excel to Drive.
“Jadi setiap bulan itu wali kelas tinggal print hasil absen barcode, untuk diarsipkan secara manual,” jelasnya Rabu (1/10/2025).
Penggunaan absen dengan sistem barcode tersebut, sambung Jajang, selain mempermudah, juga menjadi nilai edukasi bagi para siswa untuk lebih disiplin dan taat terhadap tata tertib sekolah.
“Siswa juga lebih tertib dan tidak jadi pelupa. Karena kan kalau siswa ini lupa tidak membawa kartu absen, maka secara otomatis tidak bisa mengisi absennya. Makanya ini sangat mendukung sekali guna meningkatkan kedisiplinan anak,” terangnya.
Selain itu, kartu pelajar tersebut juga berfungsi ganda. Pertama sebagai kartu NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) yang memuat identitas siswa, dan QR Code untuk absensi.
“Data kehadiran yang terkumpul akan langsung terhubung ke Google Drive. Ya meskipun kami akui ada beberapa kelemahan, salah satunya adalah memasukkan data izin sakit secara manual,” ungkapnya.
Sekolah Tanggung Biaya Absen Siswa dengan Sistem Barcode
Sementara untuk membuat kartu absen pelajar tersebut, pihak sekolah rela mengeluarkan anggaran hingga ratusan ribu rupiah. Meskipun pihaknya mengakui, bahwa aplikasinya saat ini masih menggunakan gratisan.
Adapun untuk biayanya tersebut, yaitu pembuatan kartu serta wadahnya saja, dan itu semua ditanggung oleh pihak sekolah. “Kami tidak meminta sedikitpun biaya kepada orang tua,” jelasnya.
Jajang menuturkan, pemberlakuan kartu absen siswa dengan sistem barcode ini sudah berlangsung beberapa bulan.
Pihaknya mengaku, bahwa inspirasi absensi ini adalah dari SDN 2 Bangunsari yang sudah terlebih dahulu menggunakan sistem tersebut. Setelah sharing dengan SDN 2 Bangunsari, akhirnya pihaknya bisa mengaplikasikannya hingga akhirnya bisa berjalan.
“Ketika saya lihat itu sangat keren, makanya saya ingin mengikutinya. Alhamdulillah berkat aplikasi ini, semua guru makin dipermudah saat mengabsen anak didiknya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Bangunsari, Risye Risnawati mengatakan, pemberlakuan kartu absen siswa dengan sistem barcode di sekolahnya sudah berjalan lebih dari satu tahun.
Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Sejak Dini, Pemkab Ciamis Gelar Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan
Ia menjelaskan, bahwa tujuan dibuatkan kartu absen pelajar ini, untuk meningkatkan mutu sekolah. Kemudian, mempermudah kinerja guru saat mengabsen anak didiknya. Sebab menurutnya, sebelum menggunakan aplikasi, maka guru atau wali kelas yang mengabsen siswa selalu memanggil nama anak satu persatu.
“Nah kalau sekarang tinggal di-scan sudah secara otomatis terisi itu absen siswa plus dengan NISN-nya. Dan kalau menggunakan scan barcode sudah tidak bisa bohong lagi, karena semuanya sudah terisi secara otomatis,” terangnya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)