3 Contoh Teks Khutbah Idul Fitri tentang Saling Memaafkan

4 days ago 25

tirto.id - Ada banyak teks khutbah Idul Fitri yang dapat dijadikan referensi bagi khatib dalam menyampaikan pesan kepada jamaah. Salah satu tema yang menarik untuk diangkat adalah pentingnya saling memaafkan.

Khutbah Idul Fitri disampaikan kepada jamaah setelah shalat Id selesai. Jamaah dianjurkan untuk tetap duduk guna mendengarkan khutbah shalat Idul Fitri.

Dalam teks khutbah ini menekankan pentingnya memaafkan sesama, membersihkan hati dari dendam, serta memperbaiki hubungan yang sempat renggang.

Kumpulan Teks Khutbah Idul Fitri tentang Saling Memaafkan

Ajakan untuk saling memaafkan dapat disampaikan dalam khutbah shalat Idul Fitri. Pesan ini dapat mengingatkan pentingnya membersihkan hati dari dendam dan kebencian kepada sesama.

Berikut ini teks khutbah Idul Fitri tentang saling memaafkan yang dapat dijadikan referensi.

1Khutbah Idul Fitri Sikap Saling Memaafkan

Khutbah 1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُاَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهْ، صَدَقَ وَعْدَهْ، وَنَصَرَ عَبْدَهْ، وَأَعَزَّ جُنْدَهْ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهْ. لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ الْعِيدَ مِنْ أَكْبَرِ شَعَائِرِ الْإِسْلَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْمُلْكُ الْعَلَّامِ، رَبَّنَا الَّذِي يَنْبُعُ مِنْهُ السَّلَامُ وَإِلَيْهِ يَعُودُ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي أَمَرَ أُمَّتَهُ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى مَنْ دَعَا لِهُدَى الْإِسْلَامٍ. اَللّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِىِّ الْإِِسْلَامِ وَرَسُولِ السَّلَامِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ وَمَنْ تَبِعَهُ بَإِيمَانٍ وَإِسْلَامٍ وَإِحْسَانٍ إِلَى دَارِ السَّلَامِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ رَحِمَكُمُ اللهِ: أُوصِينِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، وَاعْلَمُوا أَنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِأَتْقَاكُمْ قَالَ اللهُ تَعَالَى: خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ. وَقَالَ: الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah

Hari Raya Idul Fitri dikenal sebagai momen saling memaafkan. Dalam hari yang mulia ini, umat islam mensucikan diri dari kesalahan kepada Allah SWT dan sesama. Menjadikan ibadah Ramadhan yang kita jalani lebih bermakna. Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan, baik ucapan maupun perbuatan yang mungkin menyakiti orang lain. Oleh karena itu, meminta maaf dan memberi maaf menjadi bagian penting dalam meraih keberkahan Idul Fitri.

Rasulullah saw memberikan batasan waktu selama tiga hari untuk memberikan maaf kepada orang lain atas kesalahannya. Sebagaimana hadits diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim:

لاَ يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ: فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ

Artinya, “Seorang muslim tidak boleh mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam (hari), kemudian keduanya bertemu dan saling memalingkan wajah mereka. sesungguhnya yang terbaik diantara keduanya adalah yang mau memulai menegur dengan salam”.

Nabi saw menjelaskan bahwa jika terjadi permusuhan dan jarak antara kedua orang muslim, maka yang terbaik dari keduanya adalah orang yang meminta maaf pertama kali.

Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah

Memberikan maaf merupakan karakter yang sangat mulia. Bahkan, keutamaannya setara dengan meminta maaf. Karakter tersebut mencerminkan keindahan serta kerendahan hati seseorang.

Dengan memaafkan, seseorang akan mendapatkan ketenangan jiwa dan kejernihan hati. Karakter memaafkan akan melahirkan kedermawan, kepedulian sosial, dan hubungan baik di masyarakat.

Nabi Muhammad saw bersabda sebagaimana diriwayatkan Imam At-Thabarani

يَا عُقْبَةُ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ أَهْلِ الدُّنْيَا وَأَهْلِ الْآخِرَةِ: تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ، وَتُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ

Artinya, “Wahai ‘Uqbah, aku kabarkan kepadamu akhlak terbaik penghuni dunia dan akhirat: saat kamu mau menyambung hubungan yang memutuskannya, memberikan sesuatu orang yang menjauhkanmu, dan memaafkan kesalahan orang yang menzalimimu”. (HR At-Thabarani).

Hadits tersebut disampaikan nabi pada saat turun surah Al-A'raf ayat 199, yaitu artinya, “Maafkanlah dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang bodoh.”

Rasulullah saw juga menjelaskan tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab oleh Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Al-Hakim bahwa tiga hal itu adalah memberi orang yang menghalangimu, memaafkan orang yang menzalimi, dan seseorang menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturahmi.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Ada hal yang jauh lebih mulia lagi selain memberikan maaf, yaitu membalas kesalahan orang lain dengan kebaikan. Dalam surah Al-Mu'minun ayat 96 dijelaskan, “Balaslah keburukan dengan perbuatan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan”.

Di hari yang indah dan mulia ini, perilaku yang perlu disebarluaskan adalah saling memaafkan sebagai tanda kesucian hati. Berjabat tangan dengan dibarengi kata selamat, doa, dan saling memaafkan akan menumbuhkan sikap spiritual yang baik.

Nabi saw bersabda, sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Daud:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ، فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

Artinya, “Tidaklah kedua muslim bertemu dan saling berjabat tangan, kecuali diampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah.” (HR Abu Dawud).

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pesan mulia Idul fitri pagi yang agung ini. Amiin.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمُ لِي وَلَكُمْ

Khutbah 2 (doa)

(x 7) ،اللهُ أكْبَرُ

الْحَمدُ للهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَاركَاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ التَّقْوَى. وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالى: إنَّ اللهَ وَمَلائِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يَا أيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

،اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ أجْمَعِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ كُلِّ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الحْاَجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

2. Khutbah Idul Fitri tentang Hidup Harmonis dan Saling Memaafkan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

‎اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ . وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى : وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Kaum muslimin rahimakumullah,

Hari ini kita merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita setelah menjalani ibadah Ramadhan. Namun, di tengah kebahagiaan ini, kita tidak boleh melupakan saudara-saudara kita yang masih menghadapi berbagai ujian, baik di tingkat global maupun nasional. Bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan, karena syukur akan menambah keberkahan hidup. Sebagaimana firman Allah SWT:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم - 7)

"Jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) untuk kalian. Tetapi jika kalian kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7)

Idul Fitri adalah momen untuk meraih kebahagiaan sejati, yaitu kebahagiaan karena kedekatan dengan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا ؛ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ ؛ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ (متفق عليه)

"Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan: saat berbuka ia bergembira, dan ketika bertemu dengan Tuhannya ia berbahagia karena pahala puasanya."

Jamaah yang dimuliakan Allah

Selain sebagai hari kemenangan, Idul Fitri juga menjadi waktu terbaik untuk mempererat silaturahmi. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menyambung silaturahim adalah tanda keimanan dan akhlak yang mulia:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا (البخاري)

"Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu yang hanya membalas kunjungan, tetapi yang tetap menyambung meski diputus hubungan dengannya." (HR. Bukhari)

Mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk saling memaafkan, menjaga harmoni, dan memperkuat persaudaraan. Rasulullah saw juga mengajarkan bahwa menyambung silaturahmi utamanya dilakukan kepada orang-orang yang pernah memiliki masalah dengan kita. Termasuk keluarga yang jarang ditemui.

Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan dijadikan negeri kita ini menjadi baldatun Thoyyibatun wa rabbun Ghofur.

جَعَلَناَ اللهُ وَإِياَّكُمْ مِنَ العاَئِدِيْنَ وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَناَ وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ المُتَّقِيْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ وَلِتُكْمِلُوْاالعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْاالله َعَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَبارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

3. Khutbah Idul Fitri: Saling Memaafkan untuk meraih Keberkahan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Pada hari yang mulia ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah Ramadhan dengan kesabaran dan keikhlasan, kita tiba di hari kemenangan, hari yang penuh rahmat dan ampunan. Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk saling memaafkan, mempererat ukhuwah, dan membersihkan hati dari kebencian serta dendam.

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلۡيَعۡفُوا۟ وَلۡيَصۡفَحُوا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nur: 22)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,

Saling memaafkan adalah bagian dari ajaran Islam yang menumbuhkan cinta dan persaudaraan. Memaafkan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati. Rasulullah SAW bersabda:

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ

"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, marilah kita buang jauh-jauh rasa dendam dan kebencian. Mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk kembali bersatu, mempererat silaturahmi, dan membangun kehidupan yang harmonis.Perlu diingat bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Sudah semestinya harus saling berbuat baik kepada sesama dengan sepenuh hati serta saling memaafkan.

Mari kita renungkan sejenak, apakah kita sudah benar-benar memaafkan kesalahan saudara kita? Apakah kita telah membuka hati untuk berdamai dengan masa lalu? Ingatlah bahwa orang yang memaafkan akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Di hari yang penuh keberkahan ini, mari kita sucikan hati dengan saling memaafkan. Mari kita jalin kembali silaturahmi yang mungkin sempat terputus. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang pemaaf, penuh kasih sayang, dan mendapatkan ampunan-Nya.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Demikianlah Khutbah Idul Fitri yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat memberikan manfaat. Dan marilah kita berdoa, semoga ibadah yang kita lakukan di Bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan mendapatkan ganjaran. Semoga semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan mendapatkan ampunan. Mari saling memaafkan dan raih keberkahan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan, "Ja'alana-Llâhu minal 'âidîn wal fâizîn" senantiasa menjadi sebuah doa dan harapan.

Akhir kata, marilah kita selalu menjaga ukhuwah Islamiyah, menjauhi permusuhan, dan menebarkan kasih sayang. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan kepada kita semua.

تقبل الله منا ومنكم، وكل عام وأنتم بخير، والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Mar'atus Sholikhah
Penulis: Mar'atus Sholikhah
Editor: Fitra Firdaus

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |