3 Fakta Potensi Tsunami Underpass YIA Kulon Progo & Antisipasi

16 hours ago 3

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan soal potensi tsunami di wilayah Underpass Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Peringatan ini penting untuk karena berkaitan dengan arus mudik Lebaran 2025.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa lokasi tersebut masuk dalam zona rawan tsunami, dan jumlah kendaraan yang melonjak bisa meningkatkan risiko saat terjadi bencana.

"Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya jalan underpass lintas selatan Bandara YIA di Kulon Progo, underpass di situ adalah Zona Rawan Tsunami," kata Dwikorita, dikutip Instagram @humasjogja, Senin (17/3/2025).

Untuk itu, BMKG menyarankan untuk menerapkan skema buka tutup lalu lintas di underpass demi mengurangi kepadatan dan sebagai langkah mitigasi.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ardhianto Septiadhi, menegaskan bahwa tsunami di kawasan ini merupakan potensi, bukan prediksi, sehingga kesiapsiagaan sangat penting.

"Tsunami di Kulon Progo adalah potensi, bukan prediksi. Tidak bisa dipastikan kapan terjadi, tapi kita tahu ada kemungkinan. Itulah kenapa mitigasi sangat penting," jelasnya, dilansir dari akun Instagram @humasjogja.

Mengingat potensi tersebut, langkah-langkah mitigasi dan kewaspadaan sangat diperlukan agar dampak dari bencana ini dapat minimal. Dalam artikel ini, Tirto mengulas beberapa fakta terkait potensi tsunami di Underpass YIA serta langkah-langkah antisipasi.

Fakta-Fakta Potensi Tsunami Underpass YIA 2025

1. Underpass YIA Masuk dalam Zona Rawan Tsunami

Underpass YIA terletak di kawasan yang masuk dalam zona rawan tsunami. Berdasarkan peta zona risiko bencana BMKG, daerah Kulon Progo, khusus yang berada di sekitar Pantai Selatan, termasuk dalam daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami, karena letak geografis yang berada di jalur patahan tektonik aktif, sehingga memungkinkan gempa bumi yang berpotensi tsunami.

BMKG dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kulon Progo telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana di area tersebut, termasuk underpass YIA, yang menjadi jalur penting bagi lalu lintas transportasi udara dan darat.

2. Peringatan BMKG Merupakan Peringatan Potensi, Bukan Prediksi

Peringatan BMKG tentang potensi tsunami di wilayah YIA bukan prediksi yang pasti. Ini adalah peringatan tentang kemungkinan terjadi tsunami setelah gempa besar atau aktivitas geologi lain yang dapat memicu tsunami.

Peringatan ini memberikan kesempatan kepada pihak berwenang dan masyarakat untuk melakukan persiapan guna mengurangi risiko yang dapat timbul. Sebagai contoh, peringatan dini ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengawasi aktivitas gempa bumi yang dapat memengaruhi potensi tsunami. Hal ini memberikan waktu untuk evakuasi dan pengurangan kerugian lebih lanjut.

3. BMKG Imbau Masyarakat Tidak Panik

BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi peringatan ini. Peringatan tsunami adalah langkah awal dalam upaya mitigasi bencana, bukan sesuatu yang harus ditanggapi dengan ketakutan berlebihan.

"Golden time kita kurang lebih hanya 10 menit setelah gempa terjadi. Jadi kita harus siap, bukan takut," ujar Ardhianto Septiadhi dilansir dari Antara News.

Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah mematuhi instruksi yang diberikan oleh petugas dan segera mengikuti prosedur evakuasi jika memang diperlukan.

Imbauan ini penting untuk mengurangi kepanikan masyarakat yang mungkin dapat membuat situasi darurat semakin buruk. Oleh karena itu, masyarakat harap tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.

Cara Antisipasi Potensi Tsunami Underpass YIA

1. Cara Pemerintah Antisipasi Tsunami Rekomendasi BMKG

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, melalui BPBD dan BMKG, telah melakukan berbagai upaya antisipasi untuk mengurangi dampak tsunami di wilayah YIA. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat sistem peringatan dini tsunami di area tersebut.

Selain itu, pemerintah juga berfokus pada pembangunan infrastruktur yang lebih aman dan tahan terhadap dampak bencana, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara mengantisipasi tsunami, seperti evakuasi cepat dan aman. BMKG pastikan sistem distribusi informasi terkait peringatan dini tsunami dan deteksi gempa bumi akan tetap beroperasi secara optimal.

2. Cara Antisipasi Tsunami bagi Masyarakat

Masyarakat juga harus memiliki pengetahuan dasar mengenai cara mengantisipasi tsunami untuk melindungi diri mereka dan keluarga. Menurut laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa langkah yang harus masyarakat lakukan adalah:

  • Cari Info jalur evakuasi dan tempat aman.
  • Ketahui info siaga bencana setempat saat liburan ke pantai.
  • Latihan evakuasi di berbagai kondisi.
  • Cari tahu cara menyelamatkan hewan peliharaan.
  • Ketahui peralatan peringatan dini setempat.
  • Kenali bunyi atau atau tanda peringatan dini tsunami.
  • Bersama membangun dinding penahan gelombang tsunami.
  • Menanam tanaman bakau di sepanjang garis pantai.
  • Belajar pertolongan pertama.
  • Ikuti tim siaga bencana di daerahmu.
  • Simulasi bencana di rumah.
  • Siapkan perlengkapan siaga bencana.
  • Mempelajari lagi “rumahku siaga bencana”.
  • Ikuti sosmed penting.
  • Kenali bahaya tsunami.

Dengan adanya persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang potensi tsunami di wilayah Underpass YIA, diharapkan masyarakat dan pengunjung dapat menghadapi situasi darurat ini dengan lebih tenang dan terorganisir. BMKG juga terus bekerja keras untuk memitigasi risiko bencana ini dengan berbagai upaya yang mendalam.


tirto.id - Aktual dan Tren

Kontributor: Lita Candra
Penulis: Lita Candra
Editor: Dipna Videlia Putsanra

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |