3 Kultum Sebelum Buka Puasa Singkat dan Terbaik

12 hours ago 15

tirto.id - Kultum sebelum buka puasa bisa menjadi agenda untuk mengisi kegiatan buka bersama. Kultum buka puasa dapat mengambil tema-tema keseharian yang erat dengan kehidupan seorang muslim.

Adanya kultum menjelang buka puasa menjadikan kegiatan buka bersama tidak sekadar makan dan minum. Para jemaah yang hadir bisa mendapatkan siraman rohani.

Kegiatan kultum menjelang berbuka bisa jadi tidak singkat hanya tujuh menit. Kultum buka puasa Ramadhan dapat sedikit diperpanjang waktunya sesuai kebutuhan.

3 Kultum Sebelum Buka Puasa Singkat dan Terbaik

Materi kultum menjelang buka puasa cukup luas. Berikut beberapa ringkasan kultum menjelang buka puasa yang dapat dijadikan referensi:

1. Kultum sebelum buka puasa tentang bersyukur

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الحَمْدِ للهِ حَمْدًا يَلِيْقُ بِجَلَالِ وَجْهِهِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi hamdan yaliiqu bijalaali wajhihi wa 'azhiimi sulthaanihi, wa asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu, shalawaatullaahi wa salaamuhu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ashhaabihi wa man saara 'alaa nahjihi ilaa yaumiddiini, amma ba'du.

Segala puji bagi Allah pujian yang pantas dengan kebesaran wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, shalawat dan salam selalu tercurah kepadanya, keluarga, sahabat, dan siapa saja yang menempuh jalannya hingga hari pembalasan. Amma ba'du,

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis ilmu spesial bulan Ramadan yang insyaallah diberkahi Allah Swt. Dai pada kesempatan ini akan menyampaikan kultum singkat Ramadan tentang bersyukur.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Salah satu perbuatan mulia yang seyogyanya dimiliki setiap muslim adalah selalu bersyukur. Bersyukur merupakan bentuk terima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat seperti kesehatan, kebahagiaan, iman, hingga Islam yang telah diberikan kepada hambaNya.

‘Abd al-Karim bin Hawazin al-Qusyairi, seorang ulama asal Iran abad ke-5, dalam kitab ar-Risalatul Qusyairiyyah (2010), menjelaskan bahwa hakikat syukur adalah pengakuan atas nikmat Allah, Zat pemberi nikmat, dengan jalan ketundukan.

Di sisi lain, hakikat syukur juga dapat dimaknai pujian kepada orang yang telah berbuat baik dengan menyebut kebaikannya. Namun, dalam pembahasan kultum ini, dai akan lebih berfokus kepada bersyukur pada nikmat yang diberikan Allah Swt.

Bersyukur bukanlah tindakan yang sia-sia untuk dilakukan kaum muslim. Bersyukur memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan, lebih bahagia dan optimis bagi pengamalnya. Selain itu, bersyukur bermanfaat untuk diri manusia sendiri sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Al-Luqman ayat 12:

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh(i), wa may yasykur fa'innamā yasykuru linafsih(ī), wa man kafara fa'innallāha ganiyyun ḥamīd(un).

Artinya:

“Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur [tidak bersyukur], sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,’”(QS. Al-Luqman [31]: 12).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

‘Abd al-Karim bin Hawazin al-Qusyairi, masih dari kitab ar-Risalatul Qusyairiyyah, menjelaskan bahwa syukur atas nikmat Allah Swt. diucapkan dengan mulut serta disadari melalui hati. Sementara itu, sebagian ulama membagi syukur dalam 3 ekspresi.

Pertama, pengakuan dengan lisan atas nikmat Allah Swt. Kedua, kepatuhan anggota badan dengan menunaikan ibadah yang diperintahkan. Ketiga, syukur hati dengan musyahadah.

Bersyukur merupakan akhlak mulia yang seharusnya dimiliki setiap individu kaum muslim. Rasulullah Saw. sebagai insan yang dijamin masuk surga sekalipun, tetap bersyukur kepada Allah Swt.

Dilansir laman NU Online “Syukur dalam Kajian Para Sufi” (2021) oleh Alhafiz Kurniawan, dalam riwayat hadis dari Atha dan Ubaid bin Umair, yang pernah menemui Aisyah ra., mengatakan:

“Kabarkan kepada kami apa yang paling mengherankanmu dari perbuatan Rasulullah saw!” kata Atha.

Siti Aisyah Ra menangis. Ia kemudian bercerita bahwa suatu malam Rasulullah Saw mendatanginya dan berbaring di kasurnya atau di dalam selimutnya sehingga kulit keduanya saling bersentuhan.

“Wahai putri Abu Bakar, biarkan aku beribadah kepada Allah malam ini,” katanya.

“Aku senang dekat denganmu Rasulullah,” jawab Aisyah Ra.

Rasulullah Saw. kemudian mendekati kirbat berisi air dan berwudhu. Pada kesempatan ini Rasulullah menuang banyak air untuk wudhunya. Aisyah pun merelakan suaminya beribadah menghidupkan malam.

Rasulullah Saw. mulai melakukan shalat. Ia menangis. Air matanya mengalir sehingga membasahi dadanya. Ia turun untuk rukuk. Pada rukuk ini ia juga menangis. Kemudian iktidal dan sujud. Ia juga bersujud dalam keadaan menangis. Bangun dari sujud ia juga menangis.

Rasulullah Saw. terus melakukan shalat dengan menangis sepanjang malam sampai Bilal ra datang untuk mengabarkannya azan subuh.

“Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosamu yang dahulu dan kemudian,” tanya Aisyah Ra.

“Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur dan mengapa aku tidak melakukannya?” jawab Rasulullah.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah kultum singkat Ramadan sebelum berbuka puasa tentang “Bersyukur”. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur, dan dijauhkan dari sifat kufur nikmat. Terlebih lagi Allah Swt. menjadi rida terkait ibadah yang kita tunaikan selama Ramadan 2023. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum sebelum buka puasa tentang keutamaan berbuka di awal waktu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi rabbil ’alamin. Wassholatu wassalamu ’ala asyrafil ambiyaai wal mursalin. wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma ba’du.

Hadirin yang dirahmati Allah...

Mari kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan rida Allah, kita semua saat ini diberikan nikmat terbesar yaitu iman dan Islam. Semoga kita bisa memanfaatkan kedua nikmat tersebut dengan baik melalui pembiasaan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, sahabatnya, dan segenap umat Islam sampai hari kiamat.

Hadirin yang berbahagia...

Alhamdulillah sampai hari ini kita diberikan kesempatan untuk bisa menjalankan ibadah puasa. Tidak lama lagi, kita juga akan merasakan kenikmatan yang dirasakan orang berpuasa, yaitu datangnya waktu berbuka.

Salah satu sunnah terkait buka puasa yaitu mengerjakannya di awal waktu. Sesibuk-sibuknya kita, ketika terdengar azan maghrib, segera luangkan waktu untuk membatalkan puasa setidaknya dengan minum. Hal ini sebagai upaya kita untuk menegakkan sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersbeut memberikan kabar kepada kita mengenai anjuran bahwa menyegerakan berbuka termasuk bagian dari tanda kebaikan. Dari hadis ini pula kita bisa mengambil beberapa hikmah, yaitu:

1. Kita telah menunjukkan ketaatan pada Allah

Allah memerintahkan kita untuk berpuasa dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Saat magrib tiba, maka waktu berpuasa pun telah usai.

Jika kita tidak menunda untuk berbuka, artinya kita telah menepati waktu berpuasa. Kita menunjukkan kepatuhan bahwa puasa pun perlu dibatalkan sesuai ketentuan.

2. Menyegerakan berbuka adalah mengikuti sunah Rasulullah

Anjuran menyegerakan berbuka datang langsung dari Rasulullah ﷺ. Beliau ingin umatnya untuk berbuka pada waktunya. Di sisi lain, berbuka puasa saat maghrib menjadi pembeda dengan waktu berbuka dari golongan lain yang bukan dari Islam.

3. Tubuh segera mendapatkan haknya

Tubuh yang berpuasa seharian berpuasa perlu diberikan asupan nutrisi pada waktu yang tepat. Menunda berbuka bisa jadi membuat kondisi tubuh makin lemas sehingga mengganggu fungsinya. Ditambah lagi, umat Islam masih memiliki kegiatan fisik di malam hari saat Ramadhan seperti salat maghrib, salat isya, dan salat tarawih.

Hadirin sekalian...

Oleh sebab itu, mari jika jaga amalan menyegerakan berbuka sebagai bagian dari cara kita menyempurnakan ibadah puasa. Kita bisa mengonsumsi makanan yang ada, atau sekedar melepas dahaga dahulu dengan minum air putih.

Jika mau mengikuti cara Rasulullah ﷺ , kita bisa menyiapkan kurma untuk mengawali berbuka. Jika tidak ada, minum air pun tidak masalah.

Anas bin Malik berkata, "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.“ (HR. Abu Dawud)

Semoga kita semua bisa mengamalkan sunnah ini secara istiqamah. Semoga Allah melimpahkan keberkahan pada setiap ibadah kita. Aamiin.

Demikian kultum singkat dari saya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum sebelum buka puasa tentang salat maghrib setelah buka puasa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wadinil haqq, liyudzhirahu ’aladdini kullihi, wakafa billahi syahiidaa. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma shalli ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi wa sahbihi ajma’in.

Hadirin rahimakumullah....

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kita kemantapan iman sampai saat ini. Atas rahmat-Nya pula sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk berpuasa dengan lancar dan semoga tetap istikamah sampai selesainya Ramadhan.

Salam dan selawat semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ beserta keluarganya, dan para sahabatnya. Umat Islam di seluruh dunia semoga pula mendapatkan naungan dari Allah sampai hari kiamat.

Hadirin yang berbahagia...

Sore ini kita berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan salah satu sunah puasa yaitu berbuka. Buka puasa menjadi salah satu kenikmatan tersendiri. Rasa lapar dahaga yang kita tahan seharian akhirnya tertuntas.

Belum lagi, Allah juga memberikan karunianya berupa pahala berpuasa dan kesempatan untuk bertemu dengan-Nya. Dua hal itulah yang menjadi kenikmatan sekaligus kegembiraan seperti disebutkan dalam hadis bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya” (HR. Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151)

Oleh sebab itu, mari kita jadikan momentum berbuka puasa setiap hari pada bulan Ramadhan sebagai aktivitas yang bernilai ibadah. Kita tidak hanya makan dan minum, namun memenuhi semua adabnya.

Misalnya, sebelum berbuka, kita perbanyak istigfar kepada Allah sembari berdoa apapun hajat kita. Saat selesai menyantap satu suap makanan atau seteguk air, kita berdoa kembali dengan lafal sesuai sunah yaitu:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zama'u wabtallatil 'uruqu, watsabatal ajru in sha Allah

Artinya: “Hilanglah rasa haus dan basahlah uraturat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala”. (HR. Abu Dawud)

Satu hal lagi, saat berbuka janganlah makan berlebihan. Makan secukupnya, lalu dirikan salat maghrib terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan lebih banyak lagi.

Hadirin yang dirahmati Allah...

Ada kalanya sebagian kita justru lalai dengan salat maghrib setelah berbuka puasa. Apalagi saat buka puasa diadakan bebarengan dengan rekan sekantor atau organisasi, kadang salat maghrib baru dilakukan akhir waktu. Alhasil salat yang seharusnya tepat waktu menjadi molor.

Kebiasaan seperti itu wajib kita ubah. Buka puasa jangan sampai melalaikan kita untuk menunaikan kewajiban utama kita untuk salat. Justru ketaatan dan keimanan kita pada Allah diuji saat itu karena salat adalah ibadah yang telah ditentukan waktunya.

Allah berfirman, ""Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa:103)

Selain itu, Rasulullah ﷺ menyegerakan salat maghribnya setelah menyantap makanan pembuka puasa. Anas bin Malik berkata:

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.“ (HR. Abu Dawud)

Hadirin yang berbahagia...

Dengan demikian, tidak mengapa kita berbuka puasa secara bersama-sama seperti ini. Namun, kita tetap harus menunjukkan kepatuhan kita pada Allah yaitu tetap melaksanakan salat maghrib tepat. Setelah kita menyantap hidangan pembuka nanti, mari sama-sama mengambil air wudhu lalu salat terlebih dahulu sebelum mengambil makanan lagi.

Salat maghrib adalah ibadah yang mengawali bergantinya hari dalam Islam. Mari kita awali hari-hari di bulan Ramadhan dengan berbagai amalan salih, termasuk salah magrib.

Demikian kultum dari saya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rekomendasi Materi Kultum Menjelang Buka Puasa Ramadhan

Berikut berbagai tema yang dapat diangkat untuk mengisi kultum sebelum buka puasa:

NoRekomendasi Judul Kultum
1Hikmah di balik sunah menyegerakan berbuka puasa
2Doa berbuka puasa sesuai sunah dan bacaannya
3Makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa
4Larangan berlebihan makan ketika berbuka
5Puasa adalah ibadah untuk meningkatkan ketakwaan
6Hikmah puasa untuk melatih kesabaran
7Manfaat puasa untuk kesehatan
8Puasa untuk membersihkan hati dan jiwa
9Cara menjaga lisan dan hati ketika berpuasa
10Keutamaan sabar saat berpuasa
11Menahan marah selama Ramadhan
12Mengapa perlu menahan hawa nafsu saat berpuasa
13Menghapus dosa melalui puasa dan ibadah di dalamnya
14Tips mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar
15Cara menjemput ampunan dan keberkahan Ramadan

tirto.id - Edusains

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |