6 Kultum Singkat 7 Menit tentang Lailatul Qadar

18 hours ago 7

tirto.id - Kultum 7 menit tentang Lailatul Qadar merupakan kesempatan emas untuk memahami dan menghayati makna malam yang penuh berkah ini. Kultum Lailatul Qadar dapat membahas banyak materi, mulai dari makna, keutamaan, tanda, hingga bagaimana cara meraihnya.

Kultum (kuliah tujuh menit) merupakan bentuk ceramah yang sering dilakukan oleh umat Islam, terutama saat bulan Ramadhan. Kultum biasanya dilakukan setelah salat Tarawih atau menjelang berbuka puasa dan diisi dengan pesan-pesan keagamaan dalam waktu singkat sekitar 7 menit.

Salah satu topik menarik yang bisa diangkat dan kultum adalah Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang hanya dapat ditemukan saat bulan suci Ramadhan. Malam ini dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan ampunan, bahkan Allah menyebutnya lebih baik dari seribu bulan.

Kultum tentang malam Lailatul Qadar selalu menarik perhatian para muslim karena malam ini memiliki banyak keutamaan. Keutamaan ini pun hanya dapat diraih oleh orang-orang tertentu, yakni mukmin dan mukminat yang beribadah dengan sungguh-sungguh dan penuh ikhlas di bulan Ramadhan.

Kultum 7 Menit tentang Malam Lailatul Qadar

Kultum malam Lailatul Qadar dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada seluruh umat Islam. Kultum ini diharapkan menambah wawasan keagamaan sekaligus menjadi motivasi agar lebih meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan.

Berikut contoh kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar:

1. Kultum 7 Menit tentang Lailatul Qadar

Ilustrasi Shalat Malam

Ilustrasi Shalat Malam. foto/IStockphoto. foto/IStockphoto

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan yang Allah SWT anugerahkan kepada umat Islam di bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar ibarat hadiah besar atau jackpot yang diburu oleh seluruh muslim di dunia.

Kita sering mendengar bahwa malam Lailatul Qadar memiliki keistimewaan tersendiri dan disebut sebagai suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Akan tetapi, apa itu sebenarnya Lailatul Qadar?

Untuk memahami makna Lailatul Qadar, kita bisa melihat firman Allah SWT dalam Al-Quran, khususnya di surah Al-Qadr:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.S. Al-Qadr 1-3).

Lailatul Qadar adalah waktu ketika Allah SWT menurunkan Al Quran. Kita perlu memahami bahwa Al Quran tidak diterima oleh Nabi Muhammad SAW secara sekaligus, bukan dalam bentuk buku atau kitab seperti yang kita tahu, melainkan dalam bentuk wahyu yang disampaikan oleh Allah melalui perantara Malaikat Jibril.

Turunnya Al-Quran juga terjadi dalam dua tahapan. Pertama, Allah menurunkan Al-Quran secara sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah atau yang juga disebut sebagai langit dunia. Kedua, Allah menurunkan Al-Quran dari Baitul Izzah ke bumi secara bertahap selama sekitar 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW.

Fase pertama atau turunnya Al-Quran dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah ini terjadi saat malam Lailatul Qadar. Inilah yang disebut malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah di malam Lailatul Qadar memiliki pahala luar biasa yang melebihi ibadah seribu bulan.

Namun, Lailatul Qadar juga menjadi misteri bagi umat Islam karena tak ada yang tahu pasti kapan malam ini akan datang, kecuali Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar atau berusaha dengan cara giat beribadah, terutama di di 10 terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dalam hadis:

“Carilah malam Lailatul Qadar itu pada malam ganjil sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Lailatul Qadar memang sangat istimewa, tapi bukan berarti kita hanya beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan saja. Sebagai muslim yang taat, sudah sepatutnya kita menghidupkan setiap malam di bulan Ramadhan. Jangan sia-siakan sedikit pun waktu di bulan suci ini dan semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang Dia cintai.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum 7 Menit tentang Lailatul Qadar dan Keutamaannya

Ilustrasi Ramadhan 2025

Ilustrasi Ramadhan 2025. FOTO/iStockphoto

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Di dalam bulan yang mulia ini, terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar.

Malam ini memiliki keutamaan yang luar biasa dan menjadi momen yang dinantikan oleh setiap muslim yang beriman. Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa karena pada malam inilah Allah SWT menurunkan Al-Qur'an.

Malam ini seolah menjadi tanda kasih sayang Allah kepada umat manusia dengan memberikan petunjuk berupa Al-Qur'an yang menjadi pedoman hidup di dunia.

Lailatul Qadar memiliki keutamaan lain, yakni bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan. Setiap amal ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki nilai pahala yang luar biasa besar, bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun lebih.

Dahsyat sekali, bukan? Hanya dengan beribadah dalam satu malam, kita bisa mengantongi pahala yang lebih besar dari ibadah selama 83 tahun. Tentunya ibadah tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan semata-mata mengharap rida Allah SWT.

Pertanyaannya, kapankah malam Lailatul Qadar? Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.

Ada sebuah hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW selalu melakukan iktikaf di waktu-waktu tersebut.

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Rasulullah SAW senantiasa beriktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan dan beliau bersabda, ‘raihlah malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir’.” (HR. Tirmidzi)

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Kita memang tidak pernah tahu kapan malam Lailatul Qadar datang. Namun, kita dianjurkan untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhirnya. Mari perbanyak ibadah dengan salat malam, membaca Al-Qur'an, berzikir, bersedekah, dan memperbanyak doa.

Jangan sampai kita melewatkan malam yang penuh keberkahan ini dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang mendapat ampunan dan rahmat-Nya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Ramadhan Lailatul Qadar: Amalan yang Dianjurkan

LAILATUL QADAR DI SURABAYA

Umat muslim melakukan shalat sunnat berjamaah ketika itikaf di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/6/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita merenungi tentang malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam yang disebut dalam Al-Quran sebagai malam yang penuh keberkahan ini hanya datang sekali dalam setahun, di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan yang sayang jika dilewatkan. Pahala ibadah di malam ini begitu besar. Di malam ini pula segala dosa dapat dihapus jika kita bersungguh-sungguh bertaubat dan berdoa memohon ampun kepada Allah SWT.

Sebagai umat Islam, kita tentunya wajib berusaha untuk menghidupkan malam ini dengan berbagai amal ibadah demi mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah. Bagaimana caranya?

Salah satu amalan utama yang dianjurkan pada Lailatul Qadar adalah salat malam. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak salat malam di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau bersabda: “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari).

Apa itu salat malam? Salat malam adalah salat sunah yang dikerjakan sesudah salat Isya. Contohnya, salat sunah ba’diyah Isya, Tarawih, salat witir, hingga salat Tahajud.

Selain salat malam, amalan apa lagi yang bisa dilakukan untuk meraih Lailatul Qadar? Salah satunya adalah membaca Al-Qur’an. Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah sebelum diturunkan ke bumi.

Oleh karena itu, membaca Al-Quran jadi amalan yang sangat dianjurkan dan bernilai pahala yang besar. Bayangkan, di hari-hari biasa, membaca setiap huruf di Al-Quran bisa mendatangkan pahala, apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan dan di malam Lailatul Qadar.

Amalan lain yang tak kalah penting adalah memperbanyak doa. Allah mencintai hamba-Nya yang berdoa, maka jangan sia-siakan kesempatan ini untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Rasulullah SAW juga pernah mengajarkan doa berikut:

“Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī.”

Arti: Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf yang Pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku.

Selain berdoa, memperbanyak zikir juga sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Zikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dapat kita ucapkan setiap saat. Dengan berzikir, kita akan mengingat kebesaran Allah dan mendapat ketenangan dalam hidup.

Tak hanya ibadah individual, bersedekah juga menjadi salah satu amalan yang berpahala besar. Sedekah di bulan Ramadhan sudah memiliki keutamaan tersendiri, apalagi jika dilakukan di malam Lailatul Qadar. Pahala sedekah yang dilakukan pada malam ini akan dilipatgandakan lebih dari seribu bulan.

Selanjutnya, muhasabah diri atau introspeksi juga perlu dilakukan. Momen Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kehidupan, memperbaiki diri, dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kita bisa memohon ampun atas dosa-dosa yang telah lalu dan berjanji untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Terakhir, salah satu cara menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah dengan beriktikaf di masjid. Rasulullah SAW senantiasa melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan. Iktikaf adalah bentuk totalitas ibadah yang dilakukan dengan cara meninggalkan urusan duniawi untuk fokus beribadah kepada Allah.

Hadirin yang berbahagia, sebagai umat Muslim, kita harus bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadar dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini karena kita tidak tahu apakah kita masih diberi umur panjang untuk bertemu Ramadhan berikutnya.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemudahan dalam menghidupkan malam Lailatul Qadar dan semoga segala amal ibadah kita diterima oleh-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Kultum 7 Menit tentang Lailatul Qadar dan Tanda-Tandanya

Ilustrasi Islam

Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah, terutama dalam menyambut malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatul Qadar.

Malam ini lebih baik dari seribu bulan dan merupakan waktu di mana Allah menurunkan banyak keberkahan serta mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk mencari dan menghidupkan malam ini dengan ibadah dan amal kebaikan.

Namun, bagaimana cara kita mengetahui datangnya Lailatul Qadar? Meskipun hanya Allah yang mengetahui kapan Lailatul Qadar datang, Rasulullah SAW telah memberikan sedikit petunjuk agar kita bisa mendapatkan Lailatul Qadar.

Petunjuk utamanya adalah Rasulullah SAW mengajarkan kita agar meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil. Lalu, adakah tanda-tanda Lailatul Qadar?

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ubay bin Ka’b Radhiyallahu anhu yang menjelaskan ciri-ciri Lailatul Qadar.

“Dengan tanda yang pernah Rasulullah kabarkan kepada kami, yaitu (matahari) terbit (pada pagi harinya) tanpa sinar (yang terik).” (HR. Muslim)

Hadis tersebut seolah menggambarkan bahwa matahari setelah malam Lailatul Qadar akan terbit dengan cahaya yang lembut dan tidak terik. Tanda lain datangnya malam Lailatul Qadar datang adalah suasana malam yang cerah dengan suhu yang tidak mencolok.

“Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).

Hadirin sekalian, meskipun terdapat tanda-tanda yang bisa diamati, namun waktu pasti dari Lailatul Qadar tetap menjadi rahasia Allah. Kita pun tidak akan tahu apakah kita telah mendapatkan Lailatul Qadar atau tidak karena memang tidak ada tanda khususnya.

Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa seseorang yang berhasil meraih Lailatul Qadar akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati. Selain itu, kebaikannya akan bertambah, baik dari segi lisan, sikap, maupun perbuatan.

Tanda-tanda Lailatul Qadar hanya bisa dirasakan oleh mereka yang beribadah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih Lailatul Qadar dan mendapatkan pahala yang lebih baik dari seribu bulan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Teks Kultum tentang Malam Lailatul Qadar dan Doanya

Ilustras Dzikir

Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan penting tentang satu malam yang paling istimewa dalam Islam, yaitu Lailatul Qadar.

Malam ini disebut dalam Al-Quran sebagai malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan. Ini berarti ibadah yang kita lakukan di malam tersebut akan lebih baik ketimbang ibadah selama lebih dari 83 tahun.

Kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk memburu Lailatul Qadar dan menghidupkan malam ini dengan amal ibadah yang maksimal.

Rasulullah SAW pun telah memberikan petunjuk mengenai datangnya Lailatul Qadar. Beliau menganjurkan umatnya agar beribadah dengan sebaik-baiknya pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.

Ada begitu banyak amalan yang bisa dilakukan di malam Lailatul Qadar, salah satunya adalah memperbanyak doa. Malam Lailatul Qadar menjadi kesempatan emas bagi kita untuk memohon ampun kepada Allah. Karena itu, banyak-banyaklah berdoa agar dosa-dosa kita diampuni.

Ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah RA seperti diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (dibaca ‘annā jika berjamaah) Arti: Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf yang Pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh lima imam hadis (kecuali Imam Abu Dawud), disebutkan doanya sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (dibaca ‘annā jika berjamaah).

Arti: Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Doa ini mengajarkan kita untuk memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pemaaf, karena malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat tepat untuk meminta penghapusan dosa-dosa kita yang telah lalu. Allah adalah Maha Pengampun, dan Dia mencintai hamba-Nya yang memohon ampunan.

Selain doa tersebut, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak doa lain yang berisi permohonan keberkahan hidup, kesehatan, perlindungan dari keburukan, serta permintaan agar diberikan keteguhan iman dan husnul khatimah.

Tentu, doa-doa ini harus kita ucapkan dengan penuh kesungguhan dan rasa tulus ikhlas agar dikabulkan oleh Allah SWT. Malam Lailatul Qadar adalah malam di mana segala doa bisa diijabah, maka manfaatkanlah waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon segala kebaikan yang kita harapkan.

Semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar, mengampuni dosa-dosa kita, dan mengabulkan doa-doa kita. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Kultum 7 Menit tentang Lailatul Qadar: Iktikaf

Iktikaf malam Lailatul Qadar di Surabaya

Umat Islam membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/4/2024) dini hari.ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat iman dan Islam yang Allah berikan kepada kita. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, ada satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terutama di sepuluh malam terakhir, yaitu iktikaf.

Ibadah ini memiliki hubungan yang erat dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Apa itu iktikaf? Iktikaf adalah bentuk ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.

Selama iktikaf, seseorang fokus beribadah dengan memperbanyak salat, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa. Rasulullah SAW pun selalu melakukan iktikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar.

Dalam hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, ‘Aisyah RA pernah berkata: “Nabi SAW melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian aku melakukan iktikaf setelah beliau.”

Lailatul Qadar sendiri menjadi waktu yang sangat spesial bagi umat Islam. Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki keutamaan besar. Pahala ibadah di malam Lailatul Qadar dikatakan lebih baik dibandingkan ibadah seribu bulan.

Iktikaf adalah salah satu cara terbaik untuk mencari malam yang penuh keberkahan ini. Dengan mengisolasi diri dari urusan dunia dan fokus pada ibadah, seseorang memiliki peluang lebih besar untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar.

Oleh karena itu, siapa pun yang mampu melakukannya, sangat dianjurkan untuk beriktikaf di 10 malam terakhir Ramadhan. Salah satu keutamaan iktikaf adalah membantu seseorang menjauhkan diri dari kesibukan duniawi dan benar-benar fokus pada hubungan spiritualnya dengan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering disibukkan dengan pekerjaan dan berbagai urusan dunia sehingga sulit meluangkan waktu khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah. Iktikaf pun memberikan kesempatan bagi kita untuk benar-benar merenungkan makna kehidupan dan memperbaiki diri.

Selama beriktikaf, ada beberapa amalan yang dianjurkan, seperti memperbanyak doa, mengucapkan istigfar, dan senantiasa berzikir mengingat Allah.

Amalan lainnya adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an sekaligus belajar atau mendalami ilmu agama. Semua ini akan semakin mendekatkan kita kepada Allah dan memperbesar peluang kita mendapatkan pahala dari Lailatul Qadar.

Hadirin yang dirahmati Allah, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh rahmat dan ampunan, sedangkan iktikaf adalah salah satu cara terbaik untuk meraih keberkahannya. Jika kita mampu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini.

Jika kita tidak bisa beriktikaf penuh selama 10 hari, maka kita bisa berusaha melakukannya semampu kita meskipun hanya di beberapa malam terakhir Ramadhan. Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Selama kita bersungguh-sungguh beribadah, yakinlah bahwa segala amal baik yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia.

Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk beriktikaf, mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar, dan semoga Allah menerima semua amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum 7 menit tentang Lailatul Qadar mengingatkan kita betapa mulianya malam ini. Sebagai umat Islam, kita sudah sepatutnya memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak ibadah demi meraih keutamaan Lailatul Qadar. Jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja dan mari kita perbanyak bekal menuju kehidupan kekal di akhirat.


tirto.id - Edusains

Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |