tirto.id - Jerawat di kepala adalah jerawat yang berkembang di kulit kepala atau garis rambut (hairline). Hal ini bisa terjadi ketika ada sumbatan di folikel rambut akibat adanya penumpukan sel kulit mati atau sebum berlebih sehingga menyebabkan peradangan pada folikel rambut.
Jika jerawat di kepala ini tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti kulit kepala terasa gatal dan nyeri. Bahkan jika jerawat di kepala itu cukup parah, maka bisa menyebabkan rambut rontok pada sekitar area jerawat.
Selain itu, jerawat di kepala ini ternyata juga bisa menuntun pada kondisi kesehatan yang cukup serius. Cleveland Clinic menulis, jerawat di kepala bisa menjadi pertanda dari gejala kista pilar, folikulitis kulit kepala, dermatitis seboroik hingga karsinoma sel skuamosa.
Lantas, apa sebenarnya penyebab jerawat di kepala?
Faktor Penyebab Munculnya Jerawat di Kepala
Ilustrasi jerawat di kepala. FOTO/iStockphoto
"Jerawat di kepala pertanda apa?", pertanyaan ini pasti akan muncul jika, Anda mengalami kondisi ini.
Jerawat di kulit kepala atau folikulitis adalah pertanda adanya sumbatan dan peradangan pada folikel rambut dan pori-pori kulit. Sumbatan ini terjadi karena produksi minyak berlebih, sel kulit mati, atau infeksi bakteri, jamur, atau tungau.
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa penyebab jerawat di kepala, sebagaimana dirujuk dari Medical News Today:
- Jerawat di kulit kepala terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati.
- Sebum atau minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) yang terdapat di bawah permukaan kulit, termasuk di kulit kepala wajah, dan bagian tubuh lainnya, menyumbat pori-pori atau folikel rambut.
- Masuknya bakteri, ragi, atau tungau ke dalam pori-pori sehingga menyebabkan reaksi peradangan pada kulit.
- Penumpukan produk perawatan rambut, seperti gel rambut, sampo, pewarna atau semir rambut, atau hairspray di pori-pori kulit kepala.
- Tidak mencuci rambut dengan cukup bersih.
- Tidak langsung mencuci rambut setelah berolahraga.
- Berkeringat saat mengenakan penutup kepala, terutama jika menyebabkan gesekan.
- Kuman tertentu yang dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala, seperti: ragi dari keluarga Malassezia, Cutibacterium, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus, Demodex folliculorum.
- Pola makan yang menerapkan diet tinggi karbohidrat bergula sehingga dapat meningkatkan risiko jerawat di kepala.
Lalu, bagaimana cara mengatasi jerawat di kepala?
Cara Mengatasi Jerawat di Kepala
Jerawat di kepala bisa cukup mengganggu karena jerawat di kepala itu tidak terlihat dan sering terasa nyeri saat disentuh atau disisir. Hal ini tentu sangat mengganggu bagi orang-orang yang sering mengenakan topi, penutup kepala, atau helm saat berkendara.
Berikut ini beberapa cara mengatasi jerawat di kepala agar kondisi yang sangat mengganggu ini tidak terjadi lagi:
1. Menggunakan sampo antibakteri atau anti-ketombe.
Agar jerawat di kepala tidak terjadi lagi, maka Anda sebaiknya memilih sampo yang mengandung:
- Zinc pyrithione (anti-bakteri dan anti-jamur)
- Salicylic acid (mengangkat sel kulit mati & minyak)
- Tea tree oil (alami & antiinflamasi)
Misalnya menggunakan sampo dengan merk Selsun Blue, Head & Shoulders, sampo dengan tea tree oil.
2. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala.
Agar jerawat di kepala tidak terjadi lagi, Anda harus mencuci rambut secara teratur. Rambut sebaiknya dicuci 2 hingga 3 kali seminggu atau sesuai kebutuhan.
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka rambut akan semakin berminyak dan kotor, sehingga Anda harus lebih sering mencuci rambut. Yang harus diingat adalah, jangan membiarkan rambut terlalu berminyak dan kotor
3. Jaga kebersihan berbagai barang yang sering menyentuh rambut.
Sisa produk perawatan rambut yang digunakan untuk merawat rambut dapat berpindah ke apa pun yang menyentuh rambut. Jika produk perawatan rambut itu berpindah ke barang lain, maka ini dapat menambah masalah.
Pastikan untuk mencuci semua yang menyentuh kepala, termasuk sarung bantal, topi, pelindung kepala, kerudung, ikat kepala, seprai, selimut, dan lainnya.
4. Hindari produk rambut yang berat.
Untuk mengatasi jerawat di kepala, sebaiknya jangan menggunakan produk-produk rambut yang kandungannya berat, seperti gel, pomade, wax, atau hairspray. Mengapa demikian? Produk-produk rambut yang berat ternyatabisa menyumbat pori-pori kulit kepala.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya menggunakan produk ringan dan non-komedogenik, sehingga tidak akan menyumbat pori-pori.
5. Jangan menggaruk atau memencet jerawat.
Jika Anda nekat menggaruk atau memencet jerawat di kepala maka ini bisa memperparah iritasi dan menyebabkan infeksi di kepala. Untuk mengatasi rasa gatal atau nyeri yang ditimbulkan oleh jerawat di kepala, sebaiknya gunakan salep atau lotion antiseptik.
6. Perhatikan pola makan.
Untuk mengatasi jerawat di kepala, Anda sebaiknya memperhatikan pola makan sehari-hari. Anda sebaiknya mengurangi makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Selain itu, konsumsi air putih secara seimbang, dan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran.
7. Coba pengobatan lain.
Untuk mengatasi jerawat di kepala yang tidak kunjung reda, padahal Anda sudah mencoba pengobatan topikal, Anda bisa mencoba perawatan lain, seperti antibiotik, terapi fotodinamik dan drainase untuk jerawat kulit kepala kistik yang rumit.
8. Konsultasi ke dokter kulit.
Konsultasi ke dokter kulit bisa jadi pilihan lain untuk mengatasi jerawat di kepala yang tidak juga hilang. Atau, bila jerawat di kepala sering muncul, jerawat disertai nyeri hebat atau bernanah dan menyebabkan kerontokan rambut, maka Anda harus segera berkonsultasi ke praktisi kesehatan profesional.
Ketika Anda berkonsultasi ke dokter kulit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik topikal atau oral.
9. Kompres dengan air garam.
10. Manajemen stres.
Stres ternyata bisa menyebabkan jerawat di kepala, karena stres bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Oleh karena itu, agar jerawat di kepala bisa dihindari, Anda sebaiknya melakukan manajemen stres, misalnya mengambil waktu jeda sejenak saat terasa burnout.
Ilustrasi jerawat di kepala. FOTO/iStockphoto
Demikianlah uraian tentang apa itu jerawat di kepala, penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Jika Anda mengalami gangguan ini, maka sebaiknya segera atasi hal tersebut, karena jika dibiarkan bisa mengakibatkan ketidaknyamanan, rambut rontok, hingga gangguan-gangguan kesehatan yang lebih serius.
tirto.id - Kesehatan
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani