tirto.id - Bagaimana proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan? Sebelum masuk ke sana ada baiknya mengetahui pengertian tektonisme dan mengapa itu bisa terjadi.
Tektonisme adalah gejala alami berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Adapun peristiwa alami karena tektonisme dapat berupa pelipatan, pergeseran, ataupun pengangkatan membentuk struktur permukaan bumi.
Tektonisme juga termasuk proses pembentukan permukaan bumi yang diklasifikasikan ke dalam proses alam endogen, atau tenaga dari dalam bumi. Lantas, apa pengaruh tektonisme terhadap kehidupan dan bagaimana prosesnya?
2 Proses Tektonisme
Proses terjadinya tektonisme berdasarkan gerakannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. Berikut ini penjelasan masing-masing dari proses tektonisme tersebut.
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi secara perlahan-lahan dan meliputi daerah yang luas. Misalnya, gerakan pergeseran benua.
Gerak ini dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenetik positif yang ditandai dengan penurunan kulit bumi atau daratan, dan epirogenetik negatif yang ditandai dengan naiknya daratan.
2. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran kulit bumi yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit.
Misalnya, terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat berupa lipatan atau patahan lapisan tanah.
Beberapa contoh bentuk alam yang disebabkan oleh gejala tektonisme antara lain adanya lembah, gunung, jurang, dan bukit, demikian dikutip dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan MTS Kelas VII oleh Suprihatoyo, dkk (2009: 5-6).
Dampak Tektonisme Terhadap Kehidupan
Terdapat pengaruh tektonisme terhadap kehidupan. Perubahan bumi akibat aktivitas tektonik juga menyebabkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
Dampak Positif Tektonisme Terhadap Kehidupan
1. Keanekaragaman Bentuk Bumi
Aktivitas tektonik menyebabkan lipatan dan patahan tanah yang dapat membentuk danau, pegunungan, sungai, hingga dataran.
Proses ini kemudian membentuk bumi yang kita tinggali memiliki bentuk dan relief yang beragam, menciptakan keindahan dan memberi manfaat bagi manusia.
Misalnya, palung di bawah laut dapat menjadi rumah yang aman untuk hewan bawah laut atau gunung yang dapat memengaruhi cuaca di sekitarnya.
2. Pembentukan Logam Berharga
Aktivitas tektonik juga memiliki dampak besar terhadap pembentukan logam berharga di perut bumi seperti emas, nikel, timah, besi, dan baja.
3. Menjaga Stabilitas Termostat Bumi
Aktivitas tektonik pun memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas termostat Bumi dalam jangka panjang.
Pertimbangkan kasus karbon dioksida. Planet dengan terlalu banyak karbon dioksida bisa berakhir seperti Venus, tanur sembur planet.
Aktivitas lempeng tektonik di bumi telah membantu mengatur tingkat karbon dioksida selama ribuan tahun, demikian dilansir Quanta Magazine.
Dampak Negatif Tektonisme Terhadap Kehidupan
1. Gempa
Sebagai dampak dari aktivitas tektonik adalah gempa bumi yang dapat mengakibatkan kerusakan bangunan dan memicu terjadinya bencana tsunami.
2. Erosi dan Longsor
Pembentukan relief oleh aktivitas tektonik dapat pula mengakibatkan erosi dan tanah longsor.
Demikian penjelasan lengkap mengenai bagaimana proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis