tirto.id - Singapura, salah satu negara maju di ASEAN, dikenal sebagai pusat bisnis, pendidikan, dan teknologi yang menarik banyak pekerja profesional dan mahasiswa internasional.
Dengan infrastruktur kelas dunia dan sejumlah fasilitas yang mumpuni, banyak yang tertarik untuk menetap di Singapura. Namun, sebagai negara dengan pendapatan per kapita mencapai $67.123 per tahun 2024, biaya hidup di Singapura juga termasuk tinggi. Lantas, berapa sebenarnya biaya hidup di Singapura dan berapa UMR Singapura?
Fasilitas Pendidikan dan Peluang Kerja di Singapura
Singapura memiliki universitas ternama seperti National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU), yang menjadi tujuan favorit mahasiswa global.
Selain itu, Singapura juga merupakan pusat bisnis dan keuangan di Asia, menawarkan berbagai peluang kerja di sektor perbankan, teknologi, dan manufaktur.
Pusat perkantoran seperti Central Business District (CBD) dan Marina Bay menawarkan lowongan di bidang keuangan, teknologi, dan logistik.
Meski peluang karir menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan bagaimana biaya hidup di Singapura sebanding dengan pendapatan yang ditawarkan.
Berapa Biaya Hidup di Singapura?
Pendapatan per kapita Singapura termasuk yang tertinggi di dunia, mencerminkan ekonomi yang kuat dan standar hidup yang tinggi. Namun, ini juga berarti bahwa biaya hidup di Singapura relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di kawasan ini.
Sebelum memutuskan tinggal di Singapura, penting untuk menghitung biaya hidup di Singapura secara detail.
Berikut ini adalah rincian komponen utama dari biaya hidup di Singapura untuk seorang mahasiswa atau pekerja lajang:
1. Biaya Tempat Tinggal di Singapura
Akomodasi adalah komponen terbesar dalam biaya hidup di Singapura. Pilihan tempat tinggal di Singapura termurah adalah HDB flat (House & Developing Board) atau rumah subsidi pemerintah Singapura. Ada pula pilihan lain tempat tinggal di Singapura seperti Paying Guest atau Asrama.
Berikut ini rincian biaya tempat tinggal di Singapura yang bisa dijadikan sebagai referensi:
HBD Flat (House & Developing Board)
Merupakan salah satu pilihan tempat tinggal di Singapura yang private dengan biaya relatif murah. Hunian ini dikelola oleh pemerintah Singapura sehingga harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan apartemen pribadi.
Adapun harga sewa HBD flat mulai dari SGD 2.500 - 3.500 per bulan atau Rp30.493.750 hingga Rp42.691.250 tergantung fasilitas dan lokasi yang dipilih.
Paying Guest
Paying Guest menjadi alternatif pilihan tempat tinggal di Singapura dengan sistem sewa satu kamar di apartemen pribadi atau HBD flat milik orang lain. Pilihan tempat tinggal di Singapura ini sangat cocok buat kamu yang ingin menghemat biaya hidup di Singapura.
Biaya sewa paying guest mulai dari SGD 1.200 - 2.430 atau sekitar Rp14.637.000 hingga Rp29.639.925. Namun, kamu perlu berhati-hati sebelum memilih tempat tinggal di Singapura paying guest ini. Pastikan kamu kenal dengan orang yang akan tinggal bersamamu selama tinggal di Singapura.
Asmara Mahasiswa
Asrama mahasiswa menjadi solusi terbaik terkait pilihan tempat tinggal di Singapura yang paling terjangkau untuk mahasiswa. Asrama kampus biasanya sudah dibayarkan di awal masuk, sehingga tidak akan dikenakan biaya lagi selama tinggal di asrama.
Namun, kebijakan ini tergantung dari masing-masing universitas. Biasanya biaya asrama mahasiswa berkisar antara USD 400 hingga SGD 800 per bulan atau sekitar Rp4.879.000 hingga Rp9.758.000 setiap bulannya.
Biasanya lokasi asrama mahasiswa masih berada di dalam lingkungan kampus, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi.
Transportasi Singapura. foto/istockphoto
2. Biaya Makan di Singapura
Meski mahal, biaya makan di Singapura bisa diakali dengan mengonsumsi makanan di Hawker Center, yang menyediakan beragam makanan lokal dengan harga mulai dari SGD 3 hingga SGD 8 untuk sekali makan, atau jika dirupiahkan sekitar Rp36.592 hingga Rp97.580.
Untuk bahan makanan mentah, harga di Singapura umumnya lebih tinggi 50-100% dibandingkan di Indonesia. Misalnya, satu liter susu di Singapura seharga sekitar SGD 3,8 - 5 atau sekitar Rp46.350 hingga Rp60.987 per liternya.
Sedangkan di Indonesia, hanya sekitar Rp15.000 - Rp30.000 atau sekitar SGD 1,23 hingga SGD 2,46 per liternya. Ini menunjukkan bahwa biaya makan di Singapura lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Untuk berhemat biaya makan di Singapura, alternatif lainnya selain makan di Hawker Center adalah memasak sendiri di rumah. Biaya makan di Singapura menjadi sangat variatif, tergantung pola makan masing-masing.
Namun dari perhitungan biaya dasar diatas, dalam sebulan setidaknya perlu SGD 720 atau sekitar Rp8.780.904 per bulan dengan asumsi makan 3x sehari dengan sekali makan sebesar SGD 8.
3. Biaya Transportasi di Singapura
Singapura memiliki sistem transportasi umum yang sangat mumpuni, mulai dari MRT, bus, hingga taksi. Biaya transportasi MRT/bus sekitar SGD 0.92 - 2.5 per trip atau sekitar Rp12.195 hingga Rp30.489, dengan kartu bulanan sekitar SGD 80-120 atau sekitar Rp975.656 hingga Rp1.463.484.
4. Biaya Kesehatan di Singapura
Fasilitas kesehatan di Singapura merupakan salah satu terbaik di dunia, namun biayanya cukup tinggi. Konsultasi dokter umum sekitar SGD 50-80 atau sekitar Rp609.785 hingga Rp975.656.
Sementara asuransi kesehatan wajib dibayar melalui gaji. Pekerja biasanya mendapat asuransi dari perusahaan, sedangkan mahasiswa perlu membeli sendiri asuransi yang dipakai selama masa kuliah.
Rata-rata biaya asuransi di Singapura seharga SGD 2.150-3.300 per tahun atau sekitar Rp26.220.755 hingga Rp40.245.810 setiap tahunnya.
5. Biaya Lainnya
Selain lima komponen utama diatas, biaya lainnya juga perlu dihitung untung mengetahui biaya hidup di Singapura secara keseluruhan.
Biaya lainnya ini termasuk dana darurat, biaya hiburan, biaya utilitas seperti listrik, air, dan gas, serta komponen biaya tak terduga lainnya.
6. Total Perkiraan Biaya Hidup di Singapura
Dengan mempertimbangkan seluruh komponen di atas, total biaya hidup di Singapura untuk seorang lajang diperkiran antara SGD 2000 hingga SGD 4000 atau sekitar Rp24.391.400 hingga Rp48.782.800 dalam setiap bulannya.
Biaya hidup di Singapura bisa menjadi lebih murah jika kamu bisa berhemat saat memilih tinggal di asrama atau mess yang disediakan perusahaan, serta menggunakan sepeda untuk menghemat biaya transport selama tinggal di Singapura.
Ilustrasi Uang SIngapura. foto/istockphoto
Berapa UMR di Singapura?
Singapura tidak memiliki Upah Minimum Regional (UMR) yang seragam untuk semua sektor. Namun, beberapa sektor seperti keamanan dan kebersihan memiliki upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Adapun upah rata-rata pekerja kasar sekitar SGD 1.400 - 1.800/bulan. Sedangkan rata-rata gaji bulanan untuk pekerja kantoran entery-level berkisar antara SGD 3.000 - 5.600/bulan atau mulai dari Rp36.592.500 hingga Rp68.306.000 per bulan.
Biaya hidup di Singapura yang tinggi membuat UMR ini cukup untuk kebutuhan dasar, tetapi sulit menabung tanpa pengelolaan keuangan ketat.
Bagi mahasiswa, peluang kerja paruh waktu terbatas dan diatur ketat oleh pemerintah. Mahasiswa diizinkan bekerja maksimal 16 jam per minggu selama masa kuliah dan penuh waktu selama liburan.
Upah untuk pekerjaan paruh waktu mulai dari SGD 8 hingga SGD 20 per jam, yang dapat membantu menutupi sebagian dari biaya hidup di Singapura.
Biaya hidup di SIngapura memang tinggi, tetapi diimbangi dengan kualitas hidup, fasilitas publik, dan peluang karir yang menjanjikan. Jika berencana tinggal di sana, pastikan gaji atau dana pendidikan mampu menutupi kebutuhan bulanan minimal SGD 2.000 - 3000. Dengan perencanaan yang matang, Singapura tetap menjadi destinasi ideal untuk studi maupun bekerja.
tirto.id - Edusains
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani