tirto.id - Contoh detail ayah dan ibu KIP Kuliah bisa menjadi rujukan bagi peserta yang mengalami kesulitan saat pengisiannya. Lantas, seperti apa cara mengisi detail ayah dan ibu di KIP Kuliah?
Detail ayah dan detail ibu di KIP adalah salah satu biodata keluarga yang wajib diisi dalam formulir KIP Kuliah. Pengisian detail ini meliputi sejumlah hal, mulai dari nama hingga jumlah tanggungannya.
Adapun cara mengisi detail ayah di KIP Kuliah tidak jauh berbeda dengan detail ayah. Untuk membantu peserta, berikut disajikan tidak hanya cara mengisinya, tetapi juga contoh detail ayah dan ibu di KIP Kuliah.
Apa yang Diisi di Detail ibu pada KIP Kuliah?
Detail ibu di KIP Kuliah wajib ditulis selengkap-lengkapnya. Detail ibu di KIP ini di antaranya kondisi kesehatan dan pekerjaan. Adapun apa saja yang diisi di detail ibu pada KIP Kuliah? Berikut ini daftarnya:
- Nama ibu
- Status ibu
- Pendidikan ibu
- Pekerjaan ibu
- Pengisian status hubungan ibu
Contoh Detail Ayah sebagai Wiraswasta di KIP Kuliah
Berikut cara mengisi detail ayah di KIP Kuliah yang berprofesi sebagai wiraswasta:
- Nama ayah: tulislah nama lengkap ayah peserta
- Status ayah: tulis apakah ayah peserta masih hidup atau sudah wafat
- Pendidikan ayah: isi berdasarkan pendidikan terakhir ayah peserta
- Pekerjaan ayah: isi pekerjaan ayah sebagai wiraswasta
- Pengisian status hubungan ayah: isi hubungan peserta dengan ayah seperti kandung, diadopsi, atau wali apabila dari panti asuhan
Berikut contoh detail ayah sebagai wiraswasta di KIP Kuliah:
“Bapak saya bekerja sebagai wiraswasta, yaitu berjualan bakso keliling (bakso pikul tepatnya bakso cuanki). Bapak bekerja sebagai pedagang bakso keliling sejak sebelum menikah. Pekerjaan ini mengandalkan tenaga fisik lantaran beliau harus memikul dagangannya setiap hari saat berkeliling. Bapak bekerja dari pagi hingga sore dengan penghasilan yang tidak menentu. Jika dagangan bakso pikulnya ramai, beliau bisa memperoleh hingga Rp300.000, tetapi tidak setiap hari bapak bisa berjualan. Pendapatan ini masih sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan faktor eksternal lainnya. Saat ini, bapak berusia 65 tahun dan sering mengalami gangguan kesehatan, sehingga terkadang perlu beristirahat di tengah pekerjaannya. Bapak menanggung biaya hidup saya dan tiga adik, tetapi penghasilannya belum mencukupi untuk membiayai pendidikan kami. Karenanya, saya berharap pihak penyelenggara KIP Kuliah bisa mempertimbangkan kondisi ini. Terima kasih atas perhatiannya.”
Contoh Detail Ayah sebagai Petani dan Buruh di KIP Kuliah
Berikut cara mengisi detail ayah di KIP Kuliah yang berprofesi sebagai petani dan buruh:
- Nama ayah: tulislah nama ayah peserta
- Status ayah: tulis apakah ayah peserta masih hidup atau sudah wafat
- Pendidikan ayah: isi berdasarkan pendidikan terakhir ayah peserta
- Pekerjaan ayah: isi pekerjaan ayah petani atau buruh
- Pengisian status hubungan ayah: isi hubungan peserta dengan ayah seperti kandung, diadopsi, atau wali apabila dari panti asuhan
Berikut contoh detail ayah sebagai petani dan buruh di KIP Kuliah:
“Ayah saya bekerja sebagai petani, tetapi ayah saya tidak memiliki sendiri. Ayah bekerja sebagai petani sejak dia lulus SMA. Ayah saya menjadi buruh di lahan orang lain, sehingga pekerjaannya hanya mengandalkan tenaga fisik. Ayah saya bekerja mulai pagi hingga sore hari. Upah pekerjaan yang dihasilkan ayah saya terbilang kecil sekitar Rp500.000 sampai Rp1.000.000 per bulan. Jumlah penghasilan ayah saya dari bertani atau sebagai buruh masih bergantung pada kondisi cuaca dan faktor eksternal lainnya. Ayah saya kini berusia 55 tahun, dan tubuhnya rentan sakit. Oleh sebab itu, ayah saya beberapa kali mengambil jam istirahat ketika waktu bekerja. Ayah saya kini memikul tanggungan biaya lima anak meliputi saya dan empat adik saya. Namun, hasil upah ayah saya belum bisa menutupi kebutuhan pendidikan kami berdua. Saya mohon pertimbangannya pihak penyelenggara KIP Kuliah. Demikian surat ini saya tulis, saya ucapkan terima kasih.”
Contoh Detail Ayah/Ibu yang Sudah Meninggal di KIP Kuliah
Berikut cara mengisi detail ayah dan ibu di KIP Kuliah yang sudah meninggal:
- Nama ayah atau nama ibu: tulislah nama ayah atau ibu peserta
- Status ayah atau ibu: tulis apakah ayah atau ibu peserta sudah meninggal dunia
- Pendidikan ayah atau ibu: isi berdasarkan pendidikan terakhir ayah peserta
- Pekerjaan ayah atau ibu sebelum meninggal: isi pekerjaan terakhir ayah saat masih hidup. Misalnya, wirausaha, petani, tidak bekerja, karyawan swasta, buruh, dan lain-lain
- Pengisian status hubungan ayah atau ibu: isi hubungan peserta dengan ayah atau ibu seperti kandung, diadopsi, atau wali apabila dari panti asuhan
Berikut contoh detail ayah/ibu yang sudah meninggal di KIP Kuliah:
“Ayah saya/ibu saya saat ini sudah meninggal dunia. Saat ini saya ditanggung oleh ayah (jika ibu sudah meninggal)/ibu (jika ayah sudah meninggal) seorang diri. Sejak ditinggal ayah atau ibu, tentu saja tanggungan (ayah/ibu) saya sebagai single parent menjadi lebih berat karena harus menanggung biaya tiga anak meliputi saya dan dua adik saya. Hasil upah yang diterima (ayah/ibu) saya sebagai (pekerjaan orang tua yang masih hidup) belum bisa menutupi kebutuhan pendidikan dan kehidupan (ayah/ibu) beserta tiga anaknya sehari-hari. Saya mohon pertimbangannya dari pihak penyelenggara KIP Kuliah. Demikian surat ini saya tulis, saya ucapkan terima kasih.”
Contoh Detail Ibu Sebagai Ibu Rumah Tangga di KIP Kuliah
Berikut cara mengisi detail ibu di KIP Kuliah yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja:
- Nama ibu: tulislah nama lengkap ibu peserta
- Status ibu: tulis apakah ibu peserta masih hidup atau sudah wafat
- Pendidikan ibu: isi berdasarkan pendidikan terakhir ibu peserta
- Pekerjaan ibu: isi pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga
- Pengisian status hubungan ibu: isi hubungan peserta dengan ibu seperti kandung, diadopsi, atau wali apabila dari panti asuhan
Berikut contoh detail ibu yang tidak bekerja untuk KIP Kuliah:
“Ibu saya seorang ibu rumah tangga (IRT), yang membuat beliau tidak dapat memberikan tambahan penghasilan untuk pendidikan anaknya. Ibu saya sesekali menjadi buruh cuci tetangga yang digaji dengan besaran hanya cukup untuk dua hari makan. Ibu saya berusia 24 tahun dengan kondisi fisik yang rentan. Oleh sebab itu, ibu saya lebih fokus sebagai IRT daripada harus bekerja di luar rumah. Saya mohon pertimbangannya pihak penyelenggara KIP Kuliah. Demikian surat ini saya tulis, saya ucapkan terima kasih.”
tirto.id - Pendidikan
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Dhita Koesno & Ibnu Azis