Contoh Problematika Praktik Keimanan di Sekitar Kita

4 hours ago 8

tirto.id - Ada banyak problematika praktik keimanan di sekitar kita, sebagian besar bersumbu pada godaan hawa nafsu. Umat Islam seyogianya tahu dan berusaha untuk menangkalnya sebab dampaknya berbahaya.

Problematika keimanan bukan sesuatu hal yang baru. Hal ini telah terjadi bahkan semenjak awal perkembangan Islam di Jazirah Arab. Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik Ra, hal yang merusak keimanan manusia telah disebutkan sebagai berikut:

“Setiap mukmin dihadapkan pada lima ujian, yaitu mukmin yang menghasutnya; munafik yang membencinya; kafir yang memeranginya; nafsu yang menentangnya; dan setan yang selalu menyesatkannya,” (HR. Ad-Dhailami).

Setelah diketahui, langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk menghadapi problematika keimanan adalah melawannya. Keimanan manusia harus diperkuat dengan belajar akidah yang baik dan benar.

Apa Saja Hal-hal yang Merusak Iman?

Sebagaimana telah disebutkan ada lima perkara yang menjadi problematika praktik keimanan di sekitar kita. Berikut ini penjelasan mengenai hal-hal yang merusak iman:

1. Mukmin yang Saling Membenci

Sifat saling membenci berawal dari adanya kesombongan, dan orang yang iri dengki biasanya tidak bisa melihat atau menerima orang lain yang mendapatkan kenikmatan, sehingga bisa menimbulkan sikap hasud.

Iri, dengki, sombong dan hasud merupakan penyakit hati yang harus dihindari karena ini semua dapat merusak persaudaraan antar-mukmin.

Contoh dari sikap ini antara lain persaingan politik dan persaingan bisnis yang tidak sehat sehingga akan memunculkan keinginan untuk menjatuhkan lawan dengan cara yang tidak benar yang bisa membuat orang lain kehilangan simpatinya.

2. Kaum Munafik yang Membenci Kaum Mukmin

Orang munafik, adalah orang yang bermuka dua. Artinya, pada satu sisi, ia menampakkan wajah keislaman dan ketakwaan yang begitu mempesona.

Sementara di sisi satunya, ia mempunyai sifat yang bertentangan dengan apa yang ditampakkan selama ini.

Orang yang munafik lebih berbahaya dari orang kafir. Karena, mereka ini sangat pandai memutarbalikkan fakta, lihai bersilat lidah dan berdusta semata-mata untuk mendapatkan kepentingannya saja.

Contoh kaum munafik yang membenci kaum mukmin dapat dilihat sekarang ini, di mana umat Islam ada yang mudah terpengaruh oleh adu domba kaum munafik, sehingga permusuhan dan perpecahan di kalangan umat gampang tercipta.

3. Orang Kafir yang Memerangi Kaum Mukmin

Kaum kafir adalah golongan yang menentang perkara yang haq dan mendukung yang bathil.

Kaum kafir dalam hidupnya akan saling tolong menolong untuk memerangi kaum mukmin.

Contohnya, dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, di mana tontonan hiburan dan gaya hidup banyak yang tidak sesuai dengan pemikiran umat Islam.

Jika tidak dapat disikapi dengan bijak, maka hal ini akan berdampak buruk terhadap kualitas iman kaum mukmin.

4. Tipu Muslihat Setan yang Selalu Menyesatkan

Setan akan selalu menggoda iman manusia dengan segala cara, termasuk melakukan tipu daya bagi kaum muslim, dan ini harus selalu kita waspadai setiap saat.

Karena tipu daya setan ini dapat menguasai diri seorang mukmin dalam bentuk ketidakberdayaan kaum mukmin untuk mengendalikan diri, menahan amarah, mengendalikan nafsu, sifat takabur, kikir dalam bersedekah dan sifat-sifat buruk setan lainnya.

Contohnya, tingginya kasus pelanggaran hukum saat ini, mulai dari, tingginya angka kriminalitas, perbuatan melanggar norma, serta tindakan pelanggaran lainnya, termasuk yang utama hukum agama

Segala bentuk tindak kejahatan merupakan bentuk kemenangan dari hasutan setan.

5. Godaan Hawa Nafsu Dalam Diri Setiap Mukmin

Musuh paling berbahaya dalam diri setiap orang adalah hawa nafsunya sendiri. Melawan nafsu jauh lebih berat dan sulit dibandingkan dengan melawan musuh yang nyata.

Siapapun, dengan strata pendidikan apapun, dengan strata sosial dan ekonomi apapun, usia berapapun sangat mungkin dikuasai oleh hawa nafsu dan tidak berhasil memenangkan pertarungan bahkan dengan nafsunya sendiri.

Contohnya: niat mulia seorang mukmin yang telah berjanji istikamah untuk lebih baik dalam hal ibadah tidak akan pernah bisa terwujud jika ia, sendiri masih terus mengikuti hawa nafsu.


tirto.id - Pendidikan

Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |