Dampak Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh, Simak Faktanya

6 hours ago 3

tirto.id - Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh bisa sangat beragam, mulai dari dampak minor hingga yang serius. Efek keseringan mengeluarkan sperma bisa berupa kelelahan, risiko terluka, hingga memengaruhi kesehatan mental.

Proses keluarnya sperma disebut dengan istilah ejakulasi. Ejakulasi biasanya terjadi ketika tubuh merespons rangsangan seksual yang cukup kuat hingga menyebabkan otot-otot di area genital berkontraksi dan mendorong keluarnya sperma melalui uretra.

Ejakulasi dapat terjadi melalui hubungan seksual, masturbasi, maupun ejakulasi spontan seperti saat mengalami mimpi basah. Frekuensi mengeluarkan sperma pun bisa berbeda-beda pada setiap orang dan bergantung pada beberapa faktor, misalnya usia, kondisi fisik, hingga kesibukan sehari-hari.

Namun, sebagian pria mungkin lebih sering mengeluarkan sperma dibandingkan yang lain. Lalu, apa dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh dan seberapa sering frekuensi ejakulasi yang ideal? Berikut informasinya untuk Anda.

Dampak Mengeluarkan Sperma Terlalu Sering

Mengeluarkan sperma adalah hal yang sangat normal bagi pria, bahkan rutin ejakulasi bisa membawa dampak positif tersendiri bagi kesehatan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ejakulasi terlalu sering bisa menimbulkan efek samping yang harus diwaspadai.

Untuk lebih jelasnya, berikut dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh:

1. Penurunan Jumlah Sperma

Ilustrasi sperma

Ilustrasi sperma. FOTO/iStockphoto

Terlalu sering ejakulasi bisa berpengaruh pada kuantitas sperma. Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi di tahun 2015 menunjukkan fakta bahwa pria yang mengeluarkan sperma setiap hari selama 14 hari mengalami sedikit penurunan jumlah sperma saat ejakulasi.

Meski menurun, jumlahnya tidak sampai jatuh di bawah ambang batas normal. Selain itu, terlalu sering mengeluarkan sperma diketahui tidak memengaruhi kualitasnya, termasuk dalam hal motilitas dan morfologi sperma.

2. Risiko Alat Vital Terluka

Ilustrasi Potong Penis

Ilustrasi Potong Penis. foto/istockphoto

Salah satu akibat sering mengeluarkan sperma yang mungkin bisa terjadi adalah risiko terluka di area alat vital. Ejakulasi sendiri sebenarnya tidak membuat penis sakit, tapi proses pemberian rangsangan sebelum ejakulasilah yang bisa membuat alat vital terluka.

Hal ini bisa terjadi ketika seorang pria melakukan hubungan seks atau masturbasi dengan cara yang kurang aman, kasar, atau terburu-buru. Gesekan yang terlalu intens bisa menyebabkan penis lecet atau terluka.

Jika sperma keluar melalui masturbasi, rangsangan seperti meremas yang terlalu kuat juga bisa menimbulkan rasa sakit, bahkan bisa menyebabkan pembengkakan.

3. Sensitivitas Alat Vital Menurun

Ilustrasi Penis

Ilustrasi Penis. foto/IStockphoto

Efek samping yang satu ini bisa terjadi pada pria yang terlalu sering mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi. Jika metode masturbasinya cukup agresif dengan melibatkan remasan yang terlalu kuat pada alat vital, maka sensitivitas pada penis berisiko menurun alias mati rasa.

Menurut Healthline, kondisi ini sering disebut dengan death grip syndrome, tapi ini bukan istilah medis secara resmi. Kondisi ini bisa terjadi ketika penis mendapatkan stimulasi secara berlebihan.

Saat sensitivitas alat vital menurun, seorang pria otomatis akan “memperkuat” stimulasinya, tapi hal ini justru semakin menurunkan sensitivitasnya sehingga kondisi ini seperti lingkaran setan.

4. Kelelahan

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh lainnya adalah merasa kelelahan. Aktivitas seksual membutuhkan banyak energi sehingga tubuh bisa merasa sangat lelah setelah melakukannya, terutama sesudah mengeluarkan sperma.

Laman Live Science juga menyebutkan bahwa ejakulasi memicu tubuh melepaskan berbagai hormon seperti norepinephrine, serotonin, oksitosin, hingga prolaktin. Pelepasan prolaktin ini dikaitkan dengan perasaan kepuasan seksual sekaligus memicu rasa lelah dan mengantuk.

Maka, ketika terlalu sering mengeluarkan sperma, baik melalui hubungan intim maupun masturbasi, tubuh akan kelelahan dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

5. Memengaruhi Kesehatan Mental

Efek sering mengeluarkan sperma juga bisa dirasakan secara psikis dan berdampak pada kesehatan mental dalam beberapa mekanisme. Seseorang yang terlalu sering mengeluarkan sperma berarti kerap melakukan aktivitas seksual.

Hal ini bisa memicu rasa malu atau bersalah karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai budaya, tradisi, atau agama. Rasa bersalah yang berulang juga bisa berpengaruh pada harga diri dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Di sisi lain, mengeluarkan sperma sebenarnya memiliki efek positif pada kesehatan mental, yaitu dapat mengurangi rasa stres dan kecemasan. Hal ini berhubungan dengan beberapa hormon yang memang bisa berpengaruh pada suasana hati.

Ejakulasi diketahui mendorong pelepasan hormon dopamin yang sering disebut hormon bahagia. Tak hanya itu, ejakulasi juga memicu pelepasan oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta, serta serotonin dan endorfin yang bisa membuat mood lebih baik.

6. Menurunkan Risiko Kanker Prostat

Ilustrasi Kanker Prostat

Ilustrasi kanker prostat. FOTO/iStockphoto

Salah satu dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh berkaitan dengan kanker prostat, tapi dampak yang satu ini tergolong positif. Dilansir dari laman Health Harvard, para ilmuwan tidak menemukan bukti bahwa terlalu sering ejakulasi bisa meningkatkan risiko kanker prostat.

Sebaliknya, frekuensi ejakulasi yang tinggi justru dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat. Hasil studi menunjukkan bahwa pria yang ejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat 31 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang ejakulasi 4-7 kali sebulan.

Idealnya Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?

Setelah mengetahui dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh, tentu akan muncul pertanyaan tentang seberapa sering sebaiknya seorang pria mengeluarkan sperma.

Sejauh ini masih sangat sedikit penelitian yang dilakukan terkait frekuensi ejakulasi yang ideal. Jadi, belum ada patokan tentang seberapa sering seorang pria harus mengeluarkan sperma. Namun, jika dikaitkan dengan risiko kanker prostat, sering ejakulasi bisa memberikan dampak positif.

Merujuk pada data penelitian dari Australia yang dipublikasikan oleh Harvard, seorang pria yang ejakulasi sebanyak 4-7 kali dalam seminggu memiliki risiko 36 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang ejakulasi 2-3 kali dalam seminggu.

Laman Century Medical and Dental Center juga menyebutkan bahwa tidak masalah meskipun ejakulasi terjadi setiap hari. Para ilmuwan juga sepakat bahwa tidak ada istilah seperti over ejaculation dan tidak akan menyebabkan kematian.

Selain itu, tubuh tidak akan kekurangan sperma hanya karena terlalu sering dikeluarkan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sering mengeluarkan sperma tidak berbahaya bagi tubuh, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat dan aman.

Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh memang patut diketahui oleh semua pria. Selama dilakukan dalam batas yang wajar, ejakulasi dapat menjadi bagian dari fungsi tubuh yang sehat, membantu meredakan stres, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.


tirto.id - GWS

Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |