Geliat Sewa Mobil Jelang Lebaran: Antara Kebutuhan dan Flexing

2 days ago 16

tirto.id - Muhammad Darul sedikit lega setelah berhasil mem-booking kendaraan roda empat di salah satu rental mobil di Bekasi, Jawa Barat. Pria berusia 34 tahun itu, sebelumnya sempat mengaku kelimpungan. Sebab, beberapa rental mobil yang didatangi secara langsung maupun dicarinya melalu online, sudah banyak dipesan orang jauh-jauh hari untuk kebutuhan mudik Lebaran 2025.

Darul dan keluarga, tahun ini memang berencana mudik ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menyewa mobil. Darul memilih menggunakan Toyota Avanza dan akan mulai start perjalanan mudiknya pada Jumat (28/3/2025) dan akan kembali lagi ke kediamannya di daerah Jatibening Bekasi, pada Jumat (4/4/2025).

“Kurang lebih semingguan sewa [mobil]," ujar Darul bercerita kepada Tirto, Kamis (20/3/2025).

Ia mengaku baru pertama kali mudik menggunakan mobil. Biasanya pada Lebaran Idulfitri tahun-tahun sebelumnya ia biasa menggunakan transportasi darat, baik bus maupun kereta. Sesekali kadang ia bersama istri dan anaknya menggunakan jasa travel. Namun, berhubung adiknya bersedia untuk menyetir, maka tidak ada salahnya, kata dia, mudik tahun ini mencari pengalaman baru dengan menyewa mobil.

“Paling tidak kan bisa ganti-gantian nanti di perjalanan bawa [kendaraanya]” kata dia menambahkan.

Alasan lain Darul memilih sewa mobil untuk mudik tahun ini adalah masalah mobilitas. Selama di kampung halaman dengan adanya kendaraan roda empat membantunya bergerak ke manapun yang dimau. Apalagi, dia dan istri selain berkunjung ke tempat-tempat saudaranya di sana juga sudah planning ke beberapa tempat wisata yang ada di Yogyakarta. Lain cerita, ketika menggunakan bus atau kereta misalnya. Akses mobilitas di sana akan cukup sulit.

“Hitung-hitung nanti kalau di sana mau ke mana-mana kan mudah,” kata Darul mengemukakan alasannya.

Dari segi biaya sewa, menurut Darul terbilang murah. Ia mendapat paket harga sewa Avanza tahun 2015 kurang lebih Rp2 juta selama seminggu. Harga ini, sudah mendapat potongan diskon. Sebab, jika dihitung paket harian, maka untuk lepas kunci biasanya Rp350 ribu per hari x 7 = Rp2,45 juta. Artinya ada selisih atau diskon Rp450 ribu yang ia dapatkan.

“Untuk harga standar ya, apalagi di tengah permintaan banyak harga segitu ya wajar. Karena biasanya kan banyak yang manfaatin harga jadi dinaikan,” kata dia.

Tidak hanya Darul, Lufito Aldiansyah juga memilih sewa mobil untuk mudik Lebaran. Ini kali kedua ia menggunakan jasa rental setelah Lebaran tahun sebelumnya. Namun, pada kali ini, pria berusia 30 tahun itu lebih memilih menggunakan mobil temannya yang ia sewa alih-alih mencari rental seperti tahun lalu.

“Kebetulan ada teman yang nawarin buat pakai mobilnya, ya itung-itung sewa juga," kata pria yang akrab disapa Fito kepada Tirto, Jumat (21/3/2025).

Warga asli Pulogebang, Jakarta Timur, itu baru berencana akan mudik pada hari H Lebaran setelah salat id. Fito akan menempuh jarak ratusan kilometer dari Jakarta menuju Garut. Selama di sana, ia mengaku akan menghabiskan waktu berkeliling ke tempat saudara dan mengunjungi beberapa tempat ada di Garut.

Rencana penerapan ganjil genap di ruas Tol Tangerang-MerakSejumlah kendaraan melaju di Jalan Tol Tangerang-Merak, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/foc.

Permintaan Sewa Mobil Membludak

Permintaan sewa mobil selama Ramadhan atau menjelang Lebaran memang cenderung meningkat dibandingkan dengan hari biasa. Peningkatan ini dirasakan oleh Ma'ruf Novanto, salah satu pemilik usaha rental 'Kenangan Ayang's Rent Car'. Di tempat Ma'ruf mobil-mohol disewakan biasanya untuk kebutuhan transportasi silaturahmi (berbuka puasa) dan keliling kota.

“Maka dari itu, kami menyediakan paket promo buka bersama dengan masa sewa dari sore hingga malam hari," ujar Ma'ruf kepada Tirto, Jumat (21/3/2025).

Bila dibandingkan hari biasa atau lebaran tahun lalu, terjadi peningkatan sekitar 10-15 persen pemesanan unit. Khususnya unit tiga baris, seperti Toyota Avanza. Peningkatan ini juga didorong oleh program atau paket promo mudik Lebaran.

“Untuk paket yang ditawarkan ialah promo berbuka puasa di Ramadhan dengan waktu yang ditentukan dan paket mudik lebaran 7 atau 10 hari,” jelas dia.

Dari segi harga, kata Ma'ruf untuk paket Lebaran ada di kisaran harga rata-rata Rp3 juta sampai Rp6 juta untuk mobil dua baris seperti Honda Brio dan lainnya. Sedangkan mobil premium bisa sampai dengan Rp20 juta.

“Sudah banyak permintaan. Sebagian besar tujuannya ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur," pungkas Ma'ruf.

Peningkatan permintaan sewa mobil juga dialami Ilyas Hikmansyah, salah satu owner Toprencar.id. Ilyas mengaku menjelang Lebaran pesanan mobil di tempatnya meningkat kendati di awal Ramadhan sempat alami penurunan. Permintaan biasanya memang baru akan meningkat jelang Lebaran.

“Kalau untuk dibandingkan tahun lalu lebaran dengan tahun ini tentu saja ada peningkatan signifikan," kata Ilyas kepada Tirto, Kamis (20/3/2025).

Di tempat Ilyas sendiri, harga kendaraan ditawarkan mulai dari Rp200 ribu dan yang termahal Rp750 ribu. Namun jelang Lebaran harganya naik hingga dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. Meski begitu, dirinya tetap memberikan paket promo berupa potongan 50 persen dari harga normal pada dua minggu di awal Ramadhan dan beberapa promo lainnya.

“Permintaan untuk lebaran tentu sudah ada, kebanyakan pasti daerah Jawa Tengah,” kata Ilyas.

Peneliti psikologi sosial dari Universitas Indonesia (UI), Wawan Kurniawan, melihat fenomena sewa mobil saat mudik Lebaran dapat dipahami tidak hanya sebagai kebutuhan fungsional. Tetapi juga sebagai ekspresi sosial yang sarat makna simbolik.

Dari sisi kebutuhan, menyewa mobil memang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi pemudik, terutama untuk perjalanan jauh bersama keluarga dan mobilitas selama berada di kampung halaman. Ini merupakan bentuk perilaku instrumental yang wajar dalam memenuhi kebutuhan praktis.

Namun, jika ditelisik lebih dalam melalui kacamata psikologi sosial, perilaku ini juga mengandung dimensi impresi sosial, yaitu usaha untuk membangun citra tertentu di hadapan orang lain—bahwa dirinya berhasil, mapan, atau telah "naik kelas" setelah merantau di kota besar.

"Dalam konteks ini, sewa mobil tidak semata soal transportasi, melainkan juga bagian dari proses impression management dan pencitraan status sosial," jelas dia kepada Tirto, Jumat (21/3/2025).

Menurut Wawan, budaya masyarakat yang menempatkan keberhasilan secara simbolik pada tampilan luar, seperti jenis kendaraan, mendorong individu untuk menunjukkan prestise demi mendapat pengakuan sosial. Maka, perilaku menyewa mobil saat mudik bisa menjadi bentuk symbolic consumption, yaitu konsumsi yang bermakna lebih dari sekadar fungsi, melainkan sebagai alat komunikasi sosial tentang siapa diri kita dan bagaimana kita ingin dilihat oleh orang lain.

“Jadi, kebutuhan dan flexing tidaklah berdiri terpisah, melainkan saling melekat dalam dinamika sosial yang kompleks,” kata Wawan.

Pada akhirnya, apa pun motivasi di balik fenomena ini, yang jelas sewa mobil menjelang Ramadhan semakin menjadi pilihan yang diminati masyarakat. Baik untuk kebutuhan praktis atau untuk alasan gaya hidup, sektor sewa mobil diprediksi akan terus berkembang pesat menjelang Lebaran.


tirto.id - News

Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |