Hoaks Kim Jong-un Prihatin atas Praktik Korupsi di Indonesia

1 day ago 8

tirto.id - Maraknya kasus korupsi besar di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan nampaknya membuat publik kian geram. Masyarakat yang bereaksi kesal lantas menyalurkannya dalam beragam bentuk.

Dari beberapa unggahan yang Tirto temukan, sejumlah orang menyebarkan narasi misinformasi yang disebarkan di media sosial, yang terkait dengan kejadian korupsi.

Baru-baru ini, kami menemukan klaim mencurigakan yang beredar di media sosial. Dalam unggahan, terdapat sebuah video pendek sepanjang 40 detik, dengan narasi bahwa Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, sedang memberi pidato terkait kondisi korupsi di Indonesia.

Pemimpin Korut Kim Jong-un Prihatin atas Menjamurnya Korupsi di Indonesia,” begitu tulis keterangan dalam video unggahan akun @aji.darma98 di Threads, pada 13 Maret 2025 (arsip).

Terdapat terjemahant eks di bagian bawah video, yang berbunyi, “Kami sebagai negara sahabat indonesia merasa ikut prihatin atas terjadinya praktek korupsi yang sangat mengerikan. Para pejabat yang diberikan kepercayaan penuh masyarakatnya justru membabi buta memperkaya diri tanpa rasa malu, seenaknya merampas hak rakyat yang semakin menderita dan miskin."

Foto Periksa Fakta Kim Jong Un Prihatin Korupsi Indonesia. Foto Periksa Fakta Kim Jong Un Prihatin Korupsi Indonesia. foto/hotline periksa fakta tirto

"Andai saja saya diberi izin untuk memimpin rakyat Indonesia, sebulan saja, maka saya akan bersihkan para pejabat haram yang membuat penderitaan rakyatnya sampai akar-akarnya. Dan aku sediakan lubang-lubang di tanah dan mengirimkan ke neraka agar bangsa Indonesia bisa merasakan kekayaan alamnya,” lanjut keterangan teks dalam video.

Sampai dengan Selasa (18/3/2025), atau sekitar empat hari sejak video tersebut tersebar, unggahan tersebut telah mengumpulkan 736 tanda suka, 136 komentar, dan lebih dari 650 kali dibagikan ulang.

Kami juga menemukan unggahan serupa di Facebook. Setidaknya ada tujuh akun yang menyebarkan video Kim Jong-un tersebut, yakni "Jafar Kadir" (arsip), "Mata Pena Domsel" (arsip), "DR. Berlian Siagian" (arsip), "Maktam Barrow" (arsip), "Pidiharso Iman Santosa" (arsip), "Iwan Putra Herman" (arsip), dan "Hendra Hen" (arsip). Di akun-akun tersebut, video Kim Jong-un ini mengumpulkan ratusan bahkan ribuan tanda suka dan komentar.

Terdapat beberapa komentar yang mempertanyakan narasi asli dari pidato Kim Jong-un, terutama karena dia tidak terdengar mengucap, “Indonesia” dalam video tersebut. Unggahan di TikTok berikut (arsip), bahkan mempertanyakan keaslian video tersebut.

Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, berpidato soal keprihatinannya terhadap praktik korupsi di Indonesia?

Pemeriksaan Fakta

Tirto menyaksikan keseluruhan video pendek tersebut. Kami mengidentifikasi beberapa bagian yang mencurigakan, termasuk tidak sinkronnya gerak mulut dan kata-kata yang keluar dari mulut Jong-un dalam video tersebut.

Mulanya, kami menduga adanya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) untuk membuat video tersebut. Namun, menurut hasil pemindaian Hive Moderation, tidak penggunaan AI dalam pembuatan video itu.

Kami kemudian mencoba melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) terhadap salah satu potongan video tersebut. Salah satu hasil pencaian mengarahkan ke rangkuman berita dari "El Pais". Terlihat Kim Jong-un menyampaikan pidato dengan latar yang serupa, di depan bendera Korea Utara, bertanggal 8 Februari 2024. Gambar juga diambil dari sisi kanan depan mimbar.

"Kim Jong-un: “Kami akan memusnahkan mereka yang mencoba menggunakan kekerasan terhadap negara kami," begitu tulis keterangan deskripsi video, mengutip salah satu bagian yang diucapkan Jong-un. Berdasar deskripsi video, diketahui juga video tersebut pertama kali tayang pada 9 Februari 2024.

Hasil pencarian lain, mengarahkan ke video berikut dari Arirang News (kanal terverifikasi). Lembaga Penyiaran Internasional Korea Selatan tersebut menggunakan thumbnail Jong-un yang berpidato. Dalam video dijelaskan bahwa pidato tersebut diberikan Kim Jong-un pada peringatan 76 tahun berdirinya rezim militer di Korea Utara, 8 Februari 2024 lalu.

Mengutip Arirang News, Kim Jong-un menyebut menyebut Korea Selatan sebagai "negara yang bermusuhan" dan berjanji untuk menjaga perdamaian melalui "kekuatan", bukan perundingan.

Kami kemudian mencoba mencari video lengkap pidato Jong-un dari peringatan 76 tahun berdirinya rezim militer di Korea Utara, tahun 2024 lalu.

Kami menemukan video dari kanal "NORTH KOREA NOW" berikut yang dikelola oleh Kantor Berita Yonhap News Agency. Kami juga menemukan arsip berita Korea Central TVberikut yang menunjukkan pidato Jong-un.

Dalam video hampir setengah jam tersebut, terlihat kehadiran Jong-un di acara sampai saat dia menyampaikan pidato. Cuplikan pidato Jong-un yang tersebar di media sosial diambil dari sekitar menit 25:37.

Pengambilan gambar dari sudut kanan dan berpindah ke kiri Jong-un juga terlihat serupa dari antara video yang tersebar di media sosial dengan video dari "NORTH KOREA NOW". Kami juga mencoba mendengarkan kembali audio dari video pendek di media sosial dan melakukan pencocokan dengan video dari NORTH KOREA NOW, hasilnya terdengar serupa dan selaras.

Video pendek di media sosial hanya memotong beberapa gambar yang tidak mengarah ke wajah Jong-un. Karena itulah, ada ketidaksinkronan gerak mulut dan audio dalam video.

Kami kemudian mencoba melakukan transkrip isi pesan yang disampaikan Jong-un dan menerjemahkannya.

Selaras dengan pemberitaan Arirang News sebelumnya, pidato Jong-un ini terkait dengan upaya dia membakar semangat para awak militernya dengan mengupayakan perdamaian, tapi tidak lewat jalur negosiasi. Dia juga sempat menyebut soal daerah perbatasan dengan Korea Selatan yang disebut mengancam keselamatan Korea Utara.

"Kita harus selalu siaga dalam berperang," begitu kalimat akhir Jong-un yang dicuplik di media sosial.

Dalam pidatonya tersebut, Jong-un sama sekali tidak menyebut Indonesia. Lagipula, garis waktunya pun tidak tepat. Pidato Jong-un terjadi pada Februari 2024, sementara isu soal korupsi besar di Indonesia, misalnya korupsi Pertamina, baru terkuak, sekitar akhir Februari 2025 lalu.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi soal pidato Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, soal keprihatinan terhadap praktik korupsi di Indonesia, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video yang digunakan dalam unggahan di media sosial adalah potongan dari pidato Jong-un pada peringatan 76 tahun berdirinya rezim militer di Korea Utara, 8 Februari 2024 lalu.

Di video tersebut Jong-un menyatakan Korea Selatan sebagai musuh dan upayanya menjaga perdamaian lewat kekuatan negara Korea Utara, bukan melalui perundingan. Di video tersebut, tidak sekalipun Jong-un menyebut Indonesia, apalagi terkait koruptor.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].


tirto.id - News

Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |