Klasifikasi Tahap Perkembangan Kota dan Pertumbuhan Penduduk

1 week ago 21

tirto.id - Sebelum menjadi sebuah kota, suatu daerah akan mengalami tahapan tertentu menuju status tersebut. Bagaimana klasifikasinya menurut tahap perkembangan kota dan jumlah penduduk yang mendiami?

Bintarto dalam buku Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya (1989) menjelaskan, pengertian kota adalah sebuah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk tinggi dan strata sosial ekonomi heterogen dengan corak yang materialistis. Keberadaannya terwujud secara bertahap.

Menurut teori atau perspektif evolusionis, sebuah kota hadir bertahap dari semula berupa wilayah desa. Teori evolusionis mengklasifikasikan kota berdasarkan perkembangan dan jumlah penduduknya. Simak penjelasan klasifikasi kota tersebut selengkapnya

Klasifikasi Tahap Perkembangan Kota

Klasifikasi kota berdasarkan perkembangannya dibedakan ke dalam enam jenis. Setiap jenis kota tersebut menjadi tahapan yang saling terkait.

Lewis Mumford dalam The Culture Of Cities (1938) mengemukakan enam tahap perkembangan kota. Tahap-tahap perkembangan kota ini meliputi:

1. Eopolis stage (Tahap eopolis)

Tahap perkembangan kota awalnya dimulai dari eopolis stage yaitu tahap perkembangan wilayah desa, termasuk masyarakatnya, yang telah membentuk kota baru. Eopolis stage dapat dikatakan peralihan dari pola kehidupan desa yang tradisional ke arah kehidupan perkotaan. Contoh kota eopolis di Indonesia adalah Kota Gresik di Provinsi Jawa Timur.

2. Polis stage (Tahap polis)

Tahap perkembangan kota yang kedua adalah polis stage. Tahap polis artinya penduduk di suatu wilayah kota baru itu masih mencirikan sifat-sifat agraris. Polis stage ditandai adanya pasar dan beberapa kegiatan industri yang masih berorientasi pada pertanian. Contoh kota polis adalah Kota Bontang di Kalimantan Timur.

3. Metropolis stage (Tahap metropolis)

Metropolis stage merupakan tahap perkembangan kota yang ketiga, ketika kehidupan ekonomi masyarakat sudah beralih ke sektor industri. Wujud kota yang sudah mencapai metropolis stage sudah semakin modern. Contoh kota metropolis adalah Kota Surabaya, Bandung, hingga Medan.

4. Megapolis stage (Tahap megapolis)

Megapolis stage merupakan tahap perkembangan kota yang ditandai dengan struktur tata ruang kota yang lebih kompleks, serta memiliki beberapa kota metropolis yang saling berdekatan dan terhubung. Tingkah laku masyarakat megapolis cenderung berorientasi pada materi yang menimbulkan sistem birokrasinya lebih rumit. Contoh kota megapolis adalah Boston, Washington, San Francisco, dan San Diego di Amerika Serikat.

5. Tyranopolis stage (Tahap tyranopolis)

Tyranopolis stage merupakan tahap perkembangan kota yang cenderung menurun. Kehidupan masyarakat di kota yang mencapai tahap ini mengalami kemerosotan moral dan akhlak.

Hal itu membuat maraknya masalah sosial yang sulit dikendalikan seperti angka kriminalitas tinggi, kemacetan lalu lintas, hingga kerusakan lingkungan. Contoh kota tyranopolis adalah Kota Los Cabos di Meksiko.

6. Nekropolis stage (Tahap nekropolis)

Nekropolis stage merupakan tahap perkembangan kota menuju keruntuhan. Pada tahap ini, kehidupan di suatu kota sudah mulai sepi. Kota nekropolis dapat berkembang menjadi kota mati karena wilayah peradabannya telah hancur. Contoh kota nekropolis adalah Colma di California.

Colma yang menjadi kota kecil di San Mateo County, California, tersebut dijuluki sebagai "Kotanya Orang Mati". Dibanding sebagai tempat tinggal orang hidup, wilayahnya lebih banyak dipakai sebagai kuburan alias area pemakaman

Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Constantinos A. Doxiadis dalam buku EKISTICS An Introduction To The Science Of Human (1968) menjelaskan, klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk terdiri atas:

1. Dwelling group

Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk yang paling sedikit disebut kota dwelling group. Jenis kota ini memiliki jumlah populasi terendah sekitar 40 jiwa.

2. Small neighborhood

Jenis kota small neighborhood hanya memiliki jumlah penduduk sekitar 250 jiwa.

3. Neighborhood

Kota neighborhood adalah jenis kota yang penduduknya berjumlah sekira 1.500 jiwa.

4. Small town

Small town adalah kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 9.000 jiwa.

5. Town

Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk yang ketiga adalah town. Kota jenis ini punya penduduk sekitar 50 ribu jiwa atau lebih.

Contoh kota dengan klasifikasi town di Indonesia adalah antara lain Kota Padang Panjang (56.311 jiwa), Sawahlunto (65.138 jiwa), dan Solok (73.438 jiwa) menurut data BPS 2020.

6. Large city

Suatu kota diklasifikasikan sebagai large city jika jumlah penduduknya mencapai 300 ribu jiwa. Contoh large city di Indonesia yaitu Kota Yogyakarta (373.589 jiwa), Palu (373.218 jiwa), dan Ambon (347.288 jiwa).

7. Metropolis

Kota metropilis memiliki jumlah penduduk setidaknya 2 juta jiwa. Contoh kota metropolis di Indonesia adalah Jakarta Timur (3.230.417 jiwa) dan Surabaya (3.018.022 jiwa)

8. Conurbation

Conurbation adalah kota dengan jumlah penduduk mencapai14 juta jiwa. Contoh kota conurbation adalah Tokyo yang berpenduduk 37,2 juta berdasarkan data data World Population Review pada awal 2023. Jumlah itu menjadikan Tokyo sebagai kota dengan penduduk terbanyak di dunia.

9. Megalopolis

Suatu kota disebut sebagai kota megapolis jika jumlah penduduknya mencapai 100 juta jiwa.

10. Urban region

Urban region adalah klasifikasi kota dengan jumlah penduduk mencapai 700 juta jiwa.

11. Urban continent

Kota dengan kategori urban continent memiliki spesifikasi jumlah penduduk mencapai 5 miliar jiwa.

12. Ecumenepolis

Ecumenepolis merupakan klasifikasi kota dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni sekitar 30 miliar jiwa.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |