tirto.id - Mukhayyar menjadi salah satu pembahasan dalam Islam berkaitan dengan kebebasan manusia dalam memilih. Sering kali, seorang muslim berhadapan dengan berbagai keadaan yang menuntut keputusan terbaik dengan pertimbangan.
Kebebasan untuk menentukan keputusan berkaitan dengan mukhayyar. Lantas, apa itu mukhayyar?
Konsep mukhayyar kerap kali muncul dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini mengacu pada keadaan saat seseorang memiliki kebebasan memilih antara dua atau lebih keputusan yang diperbolehkan dalam Islam.
Kendati demikian, beberapa keadaan menghadirkan pilihan yang perlu pertimbangan terkait dosa dan kebaikan. Pembahasan tentang mukhayyar akan dijelaskan dalam artikel ini.
Penjelasan tentang 'Apa Itu Mukhayyar?'
Ilustrasi berdoa. FOTO/iStockphoto
Pertanyaan tentang apa itu mukhayyar perlu dipahami. Definisi mukhayyar adalah kebebasan manusia dalam memilih. Dalam hal ini, manusialah yang menciptakan perbuatan sendiri dan mengatur urusannya.
Menurut definisi bahasa, 'mukhayyar' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'memilih'. Berdasarkan konteks Fikih, mukhayyar adalah kondisi ketika seorang muslim mempunyai kebebasan untuk memilih di antara beberapa opsi dalam berbagai keadaan.
Saat memilih ini tidak ada kewajiban mutlak untuk mengikuti pilihan tertentu. Sifat pilihan ini mulai dari mubah atau diperbolehkan, mustahab atau disukai, hingga dilema moral yang melibatkan kemungkinan dosa.
Terkadang hukum syariat dalam Islam memberi fleksibilitas pada beberapa hal. Fleksibilitas ini kemudian membuat seorang muslim dapat menentukan keputusan terbaik sesuai kondisi yang dihadapi.
Pertimbangan untuk menentukan pilihan harus disertai dengan pemikiran tentang prioritas baik dan buruk. Selain itu, dalam beberapa kasus, pilihan yang muncul bisa menjadi beban karena ada konsekuensi agama yang harus dipertimbangkan.
Contoh Mukhayyar dan Penjelasannya
Ilustrasi Shalat Malam. foto/IStockphoto. foto/IStockphoto
Contoh mukhayyar dan penjelasannya diperlukan untuk lebih memahami tentang konsep mukhayyar. Apalagi seorang muslim bisa saja dihadapkan dengan berbagai kondisi yang terkait dengan mukhayyar.
Apa saja contoh mukhayyar dan bagaimana penjelasannya? Simak satu per satu dalam penjelasan ini:
1. Menjalankan atau Meninggalkan Hal Mubah
Sejatinya mubah merupakan hukum yang bersifat suatu kebolehan. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang sifatnya mubah.
Berbagai pilihan yang sama-sama mubah menjadi suatu keadaan bagi seorang muslim untuk bebas memilih. Banyak aktivitas sehari-hari yang sifatnya mubah, seperti membersihkan rumah atau menggunakan kendaraan bermotor untuk bepergian.
Misalnya mubah antara berkendara motor atau mobil. Keduanya sama-sama dibolehkan atau mubah. Seseorang bisa saja dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan motor atau mobil untuk berpergian.
Nah, dalam kondisi seperti inilah konsep mukhayyar diambil. Seseorang bisa memilih apakah akan menggunakan motor atau menggunakan mobil sesuai dengan pertimbangan masing-masing.
2. Memilih Perbuatan Halal, tetapi Berbeda Manfaat
Contoh mukhayyar berikutnya adalah tentang memilih perbuatan halal, tetapi berbeda manfaatnya. Keadaan semacam ini bisa terjadi misalnya saat seseorang memilih pekerjaan.
Seorang muslim boleh bekerja di sektor pemerintahan atau swasta asalkan pekerjaan tersebut jelas halal. Namun, bisa saja satu pilihan lebih membawa manfaat untuk dirinya dan masyarakat dibanding opsi lain.
Barangkali di antara beberapa opsi pekerjaan, ada satu opsi yang lebih bermanfaat dibandingkan yang lain. Dalam hal ini, seseorang memiliki kebebasan untuk memilih dengan melihat aspek kebermanfaatan.
3. Dilema antara Perbuatan Mubah yang Bisa Mendekati Dosa
Keadaan terkadang membuat seseorang dilema antara perbuatan mubah yang bisa mendekati dosa. Seorang muslim bisa saja berhadapan dengan situasi perbuatan mubah atau diperbolehkan, tetapi ada risiko terjerumus dalam dosa.
Seorang yang bekerja di lingkungan yang ada praktik riba di dalamnya berisiko lebih dekat dengan riba. Kondisi demikian tetap harus mempertimbangkan konsekuensi moral dan agama dari pilihan yang diputuskan.
4. Mukhayyar dalam Keadaan Darurat
Mukhayyar terkadang bisa terjadi saat seseorang berhadapan dengan pilihan sulit. Situasi kelaparan ekstrem misalnya yang sudah tidak dapat tertolong.
Dalam keadaan demikian, diperbolehkan memakan makanan yang sebenarnya haram jika itu menjadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup. Islam memberi kelonggaran dengan tetap mengutamakan prinsip darurat yang membolehkan sesuatu yang terlarang.
5. Memilih Berinfak atau Menyimpan Harta
Konsep mukhayyar juga terjadi ketika seseorang dihadapkan pada pilihan untuk berinfak atau menyimpan harta. Seorang muslim dibolehkan memilih antara menyimpan harta atau menginfakkannya.
Infak merupakan amal yang dianjurkan untuk setiap muslim. Namun, tidak semua orang berkewajiban melaksanakan infak.
Apalagi jika ia masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Jadi pilihan ini bersifat mukhayyar. Beberapa pertimbangan bisa digunakan untuk menilai pilihan manakah yang lebih baik.
6. Memilih Mengambil Rukhshoh saat Bepergian
Saat bepergian, seseorang berhadapan dengan mukhayyar untuk mengambil rukhshoh atau tidak. Rukhsoh bagi musafir ialah menjamak dan meng-qashar ibadah salat.
Mengambil rukhshoh ini bersifat pilihan sehingga seseorang bisa mengambilnya atau tidak bergantung pada kondisi yang dihadapi. Selain itu, pertimbangan tentang prioritas dan mana yang lebih baik juga perlu diperhatikan untuk memutuskan.
7. Rukhsoh Berpuasa Ramadan
Mukhayyar juga dapat terjadi dalam pelaksanaan puasa Ramadan. Sebagai contoh, orang yang pekerjannya berat pada bulan Ramadan diberikan keringanan atau rukhsoh yang sifatnya opsional.
Rukhshoh bagi orang yang pekerjaannya berat ialah boleh meninggalkan puasa. Keputusan ini bersifat opsional bagi setiap muslim yang berhadapan dengan kondisi berat dalam pekerjaan. Jadi seseorang bisa memilih apakah akan melaksanakan puasa ataukah meninggalkan puasa.
8. Memilih PTN atau PTS
Memilih Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta menjadi salah satu kondisi mukhayyar. Seseorang dapat memutuskan untuk memilih melanjutkan pendidikan di PTN atau PTS sesuai dengan preferensi dan pertimbangan masing-masing.
Pilihan ini bebas ditentukan oleh setiap muslim. Namun, tetap perlu mempertimbangkan aspek kebaikan dan kebermanfaatan.
Pilihlah satu keputusan yang jelas lebih maslahat dibandingkan keputusan lain. Dengan demikian, seseorang bisa melaksanakan kewajiban agamanya dengan baik tanpa kesulitan dan keputusannya tidak menghalangi ia dari mendekatkan diri pada Allah Swt.
9. Salat di Rumah atau Salat di Masjid bagi Wanita
Keadaan mukhayyar juga terjadi ketika wanita dihadapkan pada pilihan untuk salat di rumah atau salat di masjid. Kedua opsi ini dapat diambil oleh wanita tergantung pada situasi yang dihadapi.
Dua hal tersebut, salat di rumah dan di masjid sama-sama diperbolehkan bagi wanita. Kendati demikian, memang disebutkan dalam hadis wanita lebih utama untuk salat di rumah.
Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan dalam agama, seseorang perlu membuat keputusan yang akan mendatangkan kebaikan dan kebermanfaatan. Intinya keputusan yang potensi madharatnya jelas lebih sedikit.
10. Memilih Melaksanakan Puasa Sunah
Mukhayyar juga terjadi ketika seseorang memutuskan ingin berpuasa sunah. Apakah puasa sunah Senin-Kamis, puasa sunah Daud, atau puasa Ayyamul Bidh?
Keputusan tentang puasa sunah yang akan diambil ini dapat dipertimbangkan dengan baik. Islam sendiri mempersilakan umatnya untuk memilih puasa sunah yang akan dilaksanakan.
11. Memilih Melaksanakan Salat Sunah
Memilih melaksanakan salat sunah juga termasuk contoh mukhayyar. Dari berbagai jenis salat sunah, seseorang dapat memilih salat sunah yang mana yang akan dikerjakan.
Islam memberikan kebebasan untuk memilih salat sunah yang dikerjakan. Tentunya setiap salat sunah pasti memiliki keberkahan dan keutamannya.
Pastikan salat sunah yang dikerjakan sesuai dengan syariat Islam. Senantiasa menjaga kualitas amalan sunah juga akan membentuk diri lebih dekat dengan Allah Swt.
Konsep mukhayyar adalah konsep yang penting dalam Islam untuk memberi kebebasan umat Islam memilih keputusan sesuai kondisi dan pertimbangan baik-buruknya. Pastikan membuat keputusan yang lebih banyak mendatangkan kebaikan dan kebermanfaatan.
Hindarilah keputusan yang jelas mendatangkan potensi madharat. Semoga pemahaman tentang konsep mukhayyar dapat membantu setiap individu lebih bijak memutuskan berbagai pilihan dalam hidup.
Baca juga artikel terkait ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah
tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani