tirto.id - Senandung pujian setelah adzan kerap terdengar di sebagian masjid, terutama di lingkungan masyarat Islam tradisional. Puji-pujian setelah adzan ini dilantunkan sembari menunggu imam datang, lalu ikamah dikumandangkan sebagai tanda dimulainya salat fardu.
Lirik sholawat pujian setelah adzan memliki berbagai versi. Saat ini puji-pujian yang diperdengarkan, dimungkinkan bertambah macamnya sehingga tidak ada standardisasi harus lirik tertentu yang dilantunkan.
Sholawat setelah adzan ada yang memperdengarkannya pada salat fardhu teretntu saja, seperti saat salat subuh, maghrib, dan isya. Namun, ada pula masjid-masjid yang melantunkan puji-pujian usai adzan pada kelima waktu salat dalam sehari.
Lirik Pujian setelah Azan Maghrib
Hukum sholawat setelah adzan terdapat perbedaan pendapat. Sebagian ulama tidak membolehkan adamua pengkhususan puji-pujian setelah adzan, karena tidak memiliki tuntunan langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam atau para sahabatnya.
Adapun yang membolehkannya, juga memiliki alasan tersendiri. Mengutip NU Online, salah satu alasannya merrujuk pada fatwa ulama Al-Azhar Mesir, Syeikh Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiatul Jamal. Ia mengatakan:
"Shalawat sebelum iqamah apakah dianjurkan atau tidak? Guru kami Syaubari saat ditanya tentang bacaan selawat dan salam kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sebelum iqamah apakah sunah atau bidah? Beliau berfatwa sunah. Saya lihat hal itu dikutip dari beberapa golongan ulama." (Hasyiatul Jamal, juz 1, halaman: 310).
Dalam kutipan tersebut, Syekh Syaubari menyandarkan fatwanya dengan dalil hadis berikut:
"Jika kalian mendengar orang adzan, maka jawablah seperti apa yang dikatakan muadzin, lalu bershalawat kalian kepadaku." (HR Muslim)
Pujian setelah adzan tidak hanya memuat selawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sebagian pujian berisi doa-doa .
Contoh pujian setelah adzan sebagai berikut:
1. Allahumma Antassalam
للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
Allahumma antassalam, wa minkassalam, wa ilaika ya'uudussalam, fahayyina robbana bissalam, wa adkhilnal jannata daarossalam, tabarokta robbana wa ta'aalayta, yaa dzal jalaali wal ikram.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Damai, dan dari-Mu adalah damai, dan kepada-Mu Damai kembali, jadi Tuhan kami menyambut kami dengan damai, dan memasukkan kami ke Surga, tempat tinggal yang damai, terpujilah Dia. Tuhan memberkati Anda dan meninggikan Anda, oh kemuliaan dan kehormatan."
2. Sholawat Badar
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Shalaatullaah Salaamul laah 'Alaa Thaaha Rasuulillaah Shalaatullaah. Salaamullaah 'Alaa Yaa Siin Habiibillaah. Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah. Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allah.
Artinya: "Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah. Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah. Kami berwasilah dengan berkah basmalah, dan dengan Nabi yang menunaikan lagi utusan Allah. Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah, karena berkahnya ahli badar ya Allah."
3. Sholawat Asyghil
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin Wa 'alaa alihi wa shohbihii ajma'in.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
4. Doa untuk Kedua Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan [dosa] kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
5. Syair Abu Nawas
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم
Ilahilstu lil firdausi ahlaa. Wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi. Fa hablii taubatan waghfir zunuubii. Fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi.
Artinya: "Ya Tuhan, saya tidak layak masuk surga - dan saya tidak layak menerima api Neraka. Jadi berilah aku taubat dan ampunilah dosa-dosaku - karena Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar."
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Ahmad Yasin & Fitra Firdaus
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar